Friday, July 19, 2013

Akibat Hujan Terus Menerus Petani Padi di Kabupaten Ciamis Merugi

 
Yayat Sudaryat
CIAMIS.LawuNews
  Hujan yang terus mengguyur saat ini, berdampak buruk bagi para petani sawah yang ada di Kabupaten Ciamis. Hasil panen mereka mengalami penurunan hingga 30 persen. Tanaman padi busuk akibat terus-terusan digenangi air menjadi penyebabnya. "Saat ini kan hujan terus-menerus, kemudian sawah terus berair. Jadi tangkai padi membusuk begitu juga padinya sebagian membusuk," kata Maman (50) petani di lingkungan Cibitunghilir Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis saat ditemui Media Bangsa, Minggu (14/7). Kata Dia, musim panen sekarang ini harusnya bisa mendapatkan untung, karena meru-pakan puncak panen padi. Namun ternyata sebaliknya. Hasil panen malah menurun. Ia menceritakan, dari luas sawah garapannva 300 bata, hanya bisa menghasilkan padi sebanyak 1,5 ton saja. 
   Padahal pada musim panen sebelumnya dari luas area tersebut bisa menghasilkan padi lebih dari 2 ton. Hujan dengan intensitas tinggi juga membawa penyakit yang menyerang tanaman padi. Alhasil panen padi cukup mengecewakan dan keluar dari target. "Padahal musim panen sekarang ini yang kita tunggu tunggu, bisa menghasilkan padi yang melimpah. Tapi cuaca berkehendak lain sehingga membuat hasil panen tidak maksimal,” ujar Maman. Petani lain di Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya, Holis (46) merasakan hal yang sama. Ia mengaku hasil panen padinya berkurang. Jika dihitung-hitung dengan biaya pemeliharan sangat tidak memadai. Biaya perawatan terus meningkat. Begitu juga biaya oprasional juga meningkat. Sedangkan hasil panen tidak maksimal. 
   "Jika dikatakan tidak puas ya saya tidak puas dengan hasil panen saat ini namun gimana lagi, ya saya terpaksa akan menjual padi ini lebih banyak dan sebagian kecil disimpan untuk kebutuhan saya sekeluarga," ungkap Holis. Kepala Bidang Produksi Serealia dan Palawija Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis. Yayat Sudaryat di ruang kerjanya Senin (15/7), ketika dikonfirmasi Media Bangsa mengatakan "Cuaca seperti ini harusnya bukan waktu untuk panen, melainkan untuk melakukan tanam. Namun kita juga tidak bisa menyalah semuanya kepada petani. Cuacanya juga susah diprediksi. Dan ini menyebabkan petani seperti salah melakukan pola tanam," kata Yayat. Petani kata Yayat, harus bisa merubah pola tanam dengan menyesuaikan bulan. Karena cuaca saat ini tidak bisa di prediksi. Ke depan Para petani bisa mengikuti pentunjuk yang diberikan penyuluh pertanian. 
   Secara keilmuan para penyuluh lebih memahami pola tanam yang benar. Itu penting agar produksi padi di Kabupaten Ciamis bisa melimpah, bukan malah mengalami penurunan. Meskipun ada penurunan produksi pada masa panen sekarang ini, Yayat menjamin target produksi padi untuk untuk tahun 2013 ini bisa tercapai. "Target produksi padi sawah tahun 2013 adalah 783.433 ton. Hingga Juni ini produksi padi sudah mencapai 343.235 ton. Dan puncak panen baru akan terjadi pada Agustus nanti," katanya. Target tersebut akan terpenuhi, karena masih ada waktu yang tersisa. Petani bisa memulai tanam kembali untuk musim panen Desember mendatang. Yayat menjelaskan, kondisi cuaca dan hama yang menyerang padi belakangan ini tidak begitu berpengaruh terhadap penurunan produksi padi. Justru yang lebih besar terjadi penurunan itu pada musim panen Maret lalu. Meskipun ada penurunan akibat serangan hama beluk dan hama sudep, itu tidak menyeluruh dan masih bisa diantisifasi dan diminimalisir. 
   Serangan hama padi hanya terjadi dibeberapa titik areal pesawahan saja. Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Ahmad Hidayat mengatakan, hama beluk dan sundep merupakan jenis hama yang sama. Keduanya hama penggerek sejenis ulat. Namun hama sundep menyerang padi pada fase vegetatif yaitu masa tumbuh bunga. Sedangkan beluk menyerang pada fase generatif yaitu fase produksi buah padi. "Kedua hama tersebut selalu menyerang tiap musim tanam padi. Makanya tidak jarang hasil panen petani menurun," ujarnya. Selain hama beluk dan sundep kata Ahmad, hama yang saat ini menghantui para petani padi adalah hama busuk leher. 
  Hama busuk leher merupakan sejenis jamur yang menyerang batang padi sehingga membusuk dan buah padi tidak bisa tumbuh dan berisi (hapa). Hama ini harus diwaspadai para petani. Sebab, serangan cukup ekstrem bisa membuat batang padi mati. Hampir semua Kecamatan di Ciamis terserang hama jenis ini. Paling parah terjadi di wilayah Utara Ciamis. "Penanganannya dengan cara menyemprotkan pestisida dan menjaga kebersihan pematang sawah dari rerumputan. Agar hama tidak mudah menyerang padi," katanya. (Mamay/Dian/Red).

No comments:

Koprasi Warga Cimahi Mandiri Menggelar RAT Tepat Waktu

Cimahi (LawuPost)  Koperasi yang sehat dan baik adalah Koperasi yang mampu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu, dan Rap...