BANJAR.(LawuNews.com)
Biaya kompensasi kenaikan BBM berbentuk Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) tahap kedua secara bertahap dibayarkan kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kantor Pos Banjar mulai Selasa (3/9). Seorang penerima BLSM, Masudin (52), mengaku puas dan terbantu dengan pencairan BLSM. Pasalnya, prosesnya bersamaan dengan harga kebutuhan masyarakat yang terus meroket akhir-akhir ini. “Lumayan, cair artos BLSM Rp. 300.000 tiasa dianggo ganjel kebutuhan ekonomi keluarga,” ujar Udin yang berprofesi jadi penggali pasir Warga Banjar diamini RTS lainnya.
Kepala Kantor Pos Banjar, Syafei menjelaskan BLSM yang dibayarkan tahap kedua ini merupakan biaya kompensasi kenaikan BBM untuk bulan September, Oktober dan November. Besaran BLSM yang dibayar secara rapel itu sebesar Rp. 300.000 per RTS. "Pembayaran BLSM di Kota Banjar, dipusatkan di Kantor Pos Banjar dan Kantor Pos Langensari dengan jumlah RTS sebanyak 9.494 orang. Praktek pencairan di lapangan, kami bekerjasama Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK)," katanya.
Terkait teknis pencairaannya, sama seperti pencairan BLSM tahap pertama dulu. Yakni, cukup menunjukan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan identitas diri RTS bersangkutan, seperti KTP dan KK. "Kami targetkan semua BLSM se-Kota Banjar berhasil dicairkan dalam sepekan ini.
Khusus BLSM untuk RTS di wilayah kerja Kantor Pos Banjar yang meliputi sebagian wilayah Kab Ciamis dan Pangandaran, saat ini kami belum bisa memastikan waktu pencairan-nya. Karena, Pemkab Ciamis mengalami kesibukan jelang Pilkada Ciamis dalam waktu dekat ini," kata Syafei.Dari pantauan Media Bangsa di lokasi pembayaran BLSM di Kantor Pos Kota Banjar, Ocah (80), seorang penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) warga RT 06/04, Desa Sukamukti, Kecamatan Pataruman mesti di infus dan mendapatkan perawatan intensif di Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Banjar, Rabu (4/9/2013).
Hal itu terjadi setelah dia jatuh saat antri untuk menerima BSLM konpensasi ke¬naikan BBM tahap kedua di Kantor Pos Banjar, tepatnya, setelah korban menerima uang Rp 300.000 itu.
"Akibat ngaraos puyeng tos antri tadi, abdi dugi ka teu emut dibumi alam. Emut-emut ayena wae tos di rumah sakit," ujar Ocah, sambil berbaring di IGD RSUD Banjar.
Ia didampingi keluarganya dan aparat Desa Sukamukti, Iyeng. Seorang keluarga Ocah, yakni Yanti (34), mengakui, sebelum berangkat ke Kantor Pos Banjar, beliau tak mengalami gangguan kesehatan. Makanya, pihak keluarga mengizinkan untuk mengambil uang BLSM itu sendiri. “Kabarnya sih kejadian pingsan itu setelah uang BLSM diterima. Mungkin saja, itu akibat kecapaian menyusul usianya yang sudah tua," ujar Yanti.
Kepala Kantor Pos Banjar, Syafei membenarkan kejadian itu. Padahal, dikatakan dia, pihaknya sudah berwanti-wanti melalui pengeras suara kepada RTS yang merasa sudah jompo supaya jangan ikut antrian.
RTS jompo selalu diprioritaskan lebih awal dan bisa mengambil uang BLSM tanpa antrian.
Terkait pingsannya Bu Ocah, itu terjadi setelah uang Rp 300.000 diserahkan kepada yang bersangkutan di sekitar area penerimaan BLSM Kantor Pos Banjar," katanya.
Selang beberapa saat setelah pingsan, diakui dia, RTS bersangkutan langsung dilarikan ke mobil polisi untuk dibawa ke RSUD Banjar. "Alhamdulilah, setelah saya tengok di RSU Banjar, kondisi kesehatannya terus mengalami perbaikan," kata Syafei kepada Lawunews.com.
Lebih lanjut dia menjelaskan, RTS jompo yang tak bisa datang itu sebenarnya jangan memaksakan diri. Karena, pihaknya mempunyai tanggungjawab untuk mengantarkan langsung ke rumah RTS bersangkutan.
Misalnya, Enong (83) warga Hegarsari dan Tarsono (80) warga Sukamukti, Kecamatan Pataruman itu.
Terlepas itu semua, seorang aparat Desa Sukamukti, Iyeng, mengaku prihatin atas kejadian pingsan warganya itu. Menurut dia, pemicu kejadian tersebut menyusul terlalu ketatnya aturan penerima BSLM diwajibkan langsung mengambil sendiri. Buktinya, seperti sudah dialami Ocah itu. "Seharusnya RTS jompo atau sakit itu bisa dikuasakan kepada keluarga atau aparat desa setempat. Hal demikian dinilai penting supaya kasus serupa tak terulangi lagi dikemudian hari,"ujar Iyeng.(Mamay/Dian/Red)
No comments:
Post a Comment