KODAM III SLW.(LawuNews.Com)
Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim mengatakan keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, dapat diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan.
Salah satu bentuk pendidikan tersebut adalah melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) yang dilaksanakan di 3 lingkungan yaitu lingkungan pemukiman, lingkungan pekerjaan dan lingkungan pendidikan, termasuk didalamnya lingkungan pondok pesantren.
Hal tersebut disampaikan Pangdam III/Siliwangi saat membuka Kegiatan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) bagi para santri di lingkungan Pondok Pesantren bertempat di Pondok Pesantren AL-Falah-2 Nagreg Kabupaten Bandung, Senin (16/9).
PPBN Bagi para Santri di lingkungan Pontren diikuti oleh 300 santri yang berasal dari 20 Pondok Pesantren di tiga wilayah antara lain Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi akan berlangsung selama tiga hari (16-18 September 2013).
Selama mengikuti PPBN para peserta akan diberikan pembekalan materi selain tentang bela negara, juga diberikan materi kepemimpinan terapan, kewirausahaan, pengembangan pribadi, maupun kegiatan out bound dengan metode pembelajaran melalui ceramah, diskusi, praktek lapangan dan kegiatan kelompok dengan pendekatan fun learning, pembelajaran yang penuh kegembiraan dan rekreatif.
Pangdam mengungkapkan bahwa peran pondok pesantren dalam masyarakat sangat besar, terutama pada akar rumput.
Proses modernisasi masyarakat menurut Pangdam, akan dapat lebih cepat apabila dipelopori oleh pondok-pondok pesantren. Untuk menyikapi hal tersebut maka pondok pesantren perlu menyesuaikan pola pendidikan dan pengajarannya serta kehidupan para santrinya agar pondok pesantren dapat menjadi lembaga masyarakat disamping mandiri tetapi tetap berada di atas landasan Al-Quran dan As-sunnah.
Dijelaskan Pangdam saat ini pondok pesantren dengan kemandiriannya telah berkembang bukan saja menjadi lembaga pendidikan keagamaan semata, tetapi juga sudah mengarah kepada pendidikan yang bersifat umum dan semakin maju. hal ini tentu saja harus kita apresiasi.
“Muara dari itu semua, banyak alumni dari kalangan pondok pesantren, yang tidak saja memahami ilmu agama secara paripurna, tetapi juga menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjadi tokoh panutan di lingkungan masyarakat,” ujar Pangdam.
Pangdam mengharapkan kepada para peserta untuk mengikuti kegiatan dengan penuh keikhlasan, semangat, disiplin dan kegembiraan. Pangdam juga meminta para santri sebagai generasi muda pondok pesantren mampu memiliki kemampuan dan ketangguhan yang sama baiknya, atau bahkan lebih dari rekan-rekan kalian di masyarakat.
Kesempatan ini menurut Pangdam sangat baik untuk membina diri sekaligus menjalin persahabatan, berbagi dan bertukar pikiran dengan para pelatih dan pembina, serta para peserta PPBN lainnya.
Sebelum membuka kegiatan PPBN, Pangdam bersilaturahmi dengan Pimpinan Pontren Al Falah-2 KH. Q. Ahmad Syahid, para pengurus Ponten serta para ulama pengasuh Pesantren se wilayah Kab Bandung. Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Bandung Drs. H. Dadang M. Naser, Ketua DPRD Kab Bandung, Ketua MUI Kab Bandung, Irdam, Danrem 062/TN, Aster, Waasintel, Kabintal, Kapendam, Kasmin dan Dandim 0609/Bdg serta ulama dan tokoh masyarakat lainnya. (Pendam III/Slw/Suparman)
No comments:
Post a Comment