Peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia tingkat Kota Bandung dilaksanakan di Plaza Balai Kota Bandung, Selasa (29/10). Peringatan tersebut dipimpin oleh Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial serta dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Bandung Ny. Atalia Praratya, Wakil ketua TP PKK Ny. Siti Muntamah, sejumlah pejabat Kota Bandung dan ratusan anak Sekolah Dasar.
Peringatan tersebut di tandai dengan peragaan cuci tangan oleh Wakil Wali Kota Bandung, Ketua dan Wakil TP PKK, serta anak-anak sekolah Dasar.
Wakil Wali Kota Bandung mengharapkan kegiatan tersebut bisa menjadi contoh dan motivasi bagi seluruh warga Kota Bandung untuk melakukan kebiasaan tersebut. “Saya harap dengan contoh ini, maka tingkat kesadaran warga Kota Bandung untuk mencuci tangan menggunakan sabun menjadi meningkat lagi,” Ujar Wakil Wali Kota Bandung seusai acara.
Lebih lanjut dikatakannya, berdasarkan penelitian dari para ahli, apabila mencuci tangan menggunakan sabun menjadi kebiasaan atau budaya maka hampir 41 prosen akan menurunkan resiko penyakit diare.
“Mudah-mudahan dengan tingkat kesadaran mencuci tangan menggunakan sabun ini meningkat terutama anak-anak, maka resiko terkena penyakit diare akan menurun,” jelasnya. Wakil Wali Kota juga mengharapkan program mencuci tangan pakai sabun tersebut bukan hanya dilakukan oleh anak-anak sekolah dasar saja. Kalau bisa bahkan di ajarkan kepada anak-anak TK (taman kanak-kanak) atau PAUD (pendidikan anak usia dini). “Saya harap bukan hanya di tingkat SD, tetapi di tingkat TK bahkan PAUD sudah diajarkan bagaimana cara mencuci tangan menggunakan sabun,” ujarnya. Wakil Wali Kota Bandung beralasan agar mengajarkan anak TK dan PAUD cara mencuci tangan pakai sabun, karena pembentukan karakter yang berbekas pada seseorang dimulai pada tingkat TK bahkan PAUD. Terakhir wakil walikota mengharapkan pihak-pihak pemerhati kesehatan, atau yang terlibat dalam bidang kesehatan agar kegiatan-kegiatan seperti edukasi mencuci tangan pakai sabun, bisa dimulai dati tingkat TK atau PAUD. “Saya mengharapkan, kegiatan edukasi seperti ini, bisa dimulai dilakukan di tingkat TK atau PAUD,” pungkasnya.(Hum Pemkot Bandung/Red)
“Mudah-mudahan dengan tingkat kesadaran mencuci tangan menggunakan sabun ini meningkat terutama anak-anak, maka resiko terkena penyakit diare akan menurun,” jelasnya. Wakil Wali Kota juga mengharapkan program mencuci tangan pakai sabun tersebut bukan hanya dilakukan oleh anak-anak sekolah dasar saja. Kalau bisa bahkan di ajarkan kepada anak-anak TK (taman kanak-kanak) atau PAUD (pendidikan anak usia dini). “Saya harap bukan hanya di tingkat SD, tetapi di tingkat TK bahkan PAUD sudah diajarkan bagaimana cara mencuci tangan menggunakan sabun,” ujarnya. Wakil Wali Kota Bandung beralasan agar mengajarkan anak TK dan PAUD cara mencuci tangan pakai sabun, karena pembentukan karakter yang berbekas pada seseorang dimulai pada tingkat TK bahkan PAUD. Terakhir wakil walikota mengharapkan pihak-pihak pemerhati kesehatan, atau yang terlibat dalam bidang kesehatan agar kegiatan-kegiatan seperti edukasi mencuci tangan pakai sabun, bisa dimulai dati tingkat TK atau PAUD. “Saya mengharapkan, kegiatan edukasi seperti ini, bisa dimulai dilakukan di tingkat TK atau PAUD,” pungkasnya.(Hum Pemkot Bandung/Red)
No comments:
Post a Comment