Bandung-(Lawunews.Com)
Sebanyak 200 orang dari Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) serta sejumlah sejabat di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung mengikuti Sosialisasi Peningkatan Kualitas Dan Kuantitas Pemukiman / Lingkungan Masyarakat Miskin Kota Bandung, di Naripan Hotel, Jl. Naripan 31 - 35 Bandung, Kamis (31/10/2013).
Sosialisasi tersebut untuk memberikan pemahaman tentang program-program permukiman baik yang berasal dari pusat maupun dana provinsi, sehingga para peserta sosialisasi mampu memahami dan mampu memenuhi persyaratan administrasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pertanggung jawaban terhadap program-program permukiman baik yang berasal dari pusat maupun dana provinsi.
Dikatakan Wakil Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, “Isu lingkungan telah menjadi masalah global karena dampaknya yang begitu luas, forum ini menjadi sarana untuk bertukar pikiran terutama dalam mengidentifikasi memelihara dan merestorasi lingkungan kumuh di Kota Bandung,” katanya saat membuka sosialisasi tersebut.
Dipaparkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat (BKBPM) Kota Bandung, Dadang Gantina, persoalan permukiman masyarakat miskin merupakan masalah yang serius, multidimensional dan tidak mudah diatasi. “Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya, namun masih saja banyak kita jumpai permukiman masyarakat miskin di hampir setiap sudut kota yang disertai dengan kekumuhan, kepadatan yaitu rata-rata luasnya kurang dari 6 M2/orang, fisik bangunan dan lingkungan di bawah standar kelayakan dan kesehatan,” paparnya.
Di Kota Bandung berdasarkan data Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011 yang telah di- update tahun 2012, dari 30% masyarakat miskin terendah yang berjumlah 79.573 Kepala Keluarga (KK) (304.939 jiwa) mereka menempati 74.043 rumah dan 76,3%-nya (atau 65.136 unit) merupakan rumah tidak layak huni, dari angka tersebut, sebanyak 43.384 unit atau 58,6%- nya masih mengontrak atau menumpang dan sisanya 41.4% atu 30.659 unit sudah memiliki rumah sendiri.
Diterangkan Dadang, ketentuan tentang calon penerima bantuan rulitahu adalah rumah tersebut tidak layak huni dan milik sendiri. dari data masyarakat miskin yang sudah memiliki rumah sendiri, masih ada sebanyak 19.832 unit yang tergolong rumah tidak layak huni.
Oded merasa optimis dengan hadirnya BKM menunjukan warga Kota Bandung masih memiliki kesadaran yang sangat tinggi menjaga kelestarian lingkungan terutama kebersihan untuk meminimalisir masalah kesehatan yang rentan terjadi dalam perumahan-perumahan kumuh, “memelihara lingkunagn merupakan salah satu upaya memenuhi kewajiban sosial dan spiritual, dengan adanya lingkungan yang seimbang setiap mahluk dapat tumbuh secara wajar begitu pula dengan tanggung jawab spiritual yang mewajibkan kita untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan agar dapat memberikan menfaat bagi semua mahkuk hidup,” pesannya.
Ia pun mengajak BKM untuk berkolaborasi menjaga kelestarian lingkungan, “Lingkungan kita masih banyak yang harus kita benahi, kami atas nama Pemerintah Kota Bandung mengajak bersama sama untuk berkolaborasi,” pungkasnya.(Hum Pemkot Bandung/Red)
No comments:
Post a Comment