Cimahi (Lawunews.Com)
Berbagai serikat buruh di Kota Cimahi selasa (19/11) kembali menggeruduk Kantor Pemerintah Kota Cimahi, mereka menyuarakan tuntutan Upah Minimum Kota (UMK) sebesar Rp 2,7 juta.
Aksi demo yang dilakukan oleh serikat buruh tersebut merupakan lanjutan demo yang di lakukan kaum buruh dari hari sebelumnya, dalam orasinya kaum buruh menuntut kenaikan Upah sebesar Rp.2,7 juta, sebab angka tersebut dinilai layak, mengingat kebutuhan hidup sekarang yang serba tinggi.
Demo yang di gelar sejak pagi tersebut di ramaikan dengan rentetan atribut bendera kebesaran setiap serikat buruh yang ada di Kota Cimahi, spanduk juga dibentangkan oleh para pendemo.
Sejak dari keberangkatannya,para buruh mendapat pengawalan ketat dari aparat petugas Polres Cimahi untuk menjaga ketertiban dijalan, meskipunsempat membuat kemacetan di berbagai titik dikawasan Kota Cimahi.
Sejak tiba di Kantor Pemerintahan Kota Cimahi mereka langsung menggelar orasi dari atas mobil bak terbuka yang dilakukan oleh aktivis buruh secara bergantian.
Meskipun sudah berkali-kali melakukan orasi secara bergantian dan meminta agar Walikota Cimahi bisa membuka hatinya untuk mau menemui buruh,namun hingga sore hari tidak ada seorangpun perwakilan dari Pemerintah Kota Cimahi yang sudi menemui para buruh yang masih memperjuangkan nasibnya.
Mereka berpendapat, bahwa Pemerintah Kota Cimahi terkesan membiarkan kaum buruh."Kami masih bersikukuh bahwa UMK Kota Cimahi perlu dinaikkan menjadi Rp2,7 juta," tegas para orator.
Karena tidak mendapat jawaban dari pemerintah Kota Cimahi, maka semua serikat buruh yang berada di Kota Cimahi bersatu dan membuat kesepakatan dan mengikrarkan bahwa besok tanggal 20 september akan melakukan aksi mogok daerah (Modar).
Widodo, salah satu oratar menegaskan bahwa besok akan melakukan aksi “ modar “ dan akan melukan aksi demo di gerbang pintu tol baros, hingga permintaan kenaikan UMK dinaikkan menjadi RP.2,7 juta. (RegaYudi)
Aksi demo yang dilakukan oleh serikat buruh tersebut merupakan lanjutan demo yang di lakukan kaum buruh dari hari sebelumnya, dalam orasinya kaum buruh menuntut kenaikan Upah sebesar Rp.2,7 juta, sebab angka tersebut dinilai layak, mengingat kebutuhan hidup sekarang yang serba tinggi.
Demo yang di gelar sejak pagi tersebut di ramaikan dengan rentetan atribut bendera kebesaran setiap serikat buruh yang ada di Kota Cimahi, spanduk juga dibentangkan oleh para pendemo.
Sejak dari keberangkatannya,para buruh mendapat pengawalan ketat dari aparat petugas Polres Cimahi untuk menjaga ketertiban dijalan, meskipunsempat membuat kemacetan di berbagai titik dikawasan Kota Cimahi.
Sejak tiba di Kantor Pemerintahan Kota Cimahi mereka langsung menggelar orasi dari atas mobil bak terbuka yang dilakukan oleh aktivis buruh secara bergantian.
Meskipun sudah berkali-kali melakukan orasi secara bergantian dan meminta agar Walikota Cimahi bisa membuka hatinya untuk mau menemui buruh,namun hingga sore hari tidak ada seorangpun perwakilan dari Pemerintah Kota Cimahi yang sudi menemui para buruh yang masih memperjuangkan nasibnya.
Mereka berpendapat, bahwa Pemerintah Kota Cimahi terkesan membiarkan kaum buruh."Kami masih bersikukuh bahwa UMK Kota Cimahi perlu dinaikkan menjadi Rp2,7 juta," tegas para orator.
Karena tidak mendapat jawaban dari pemerintah Kota Cimahi, maka semua serikat buruh yang berada di Kota Cimahi bersatu dan membuat kesepakatan dan mengikrarkan bahwa besok tanggal 20 september akan melakukan aksi mogok daerah (Modar).
Widodo, salah satu oratar menegaskan bahwa besok akan melakukan aksi “ modar “ dan akan melukan aksi demo di gerbang pintu tol baros, hingga permintaan kenaikan UMK dinaikkan menjadi RP.2,7 juta. (RegaYudi)
No comments:
Post a Comment