Puspen TNI (Lawunews.Com)
Kapal Republik Indonesia (KRI) Diponegoro dengan nomor lambung 365 telah berhasilmelaksanakan tugas dalam mengamankan perairan Lebanon pada misi perdamaian PBB yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) Konga XXVIII-E/UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) selama tujuh bulan.
Kedatangan KRI Diponegoro dengan 100 personel satgas disambut dengan Upacara Militer di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara, dengan Inspektur Upacara Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Senin (9/12/2013). Hadir pada upacara tersebut, Kasal, Kasau, para Asisten Panglima TNI dan Kapuspen TNI.
KRI Diponegoro 365 dikomandani oleh Letkol Laut (P) Hersan, S.H., meninggalkan Tanah Air selama 9 (sembilan) bulan untuk mengemban tugas perdamaian dunia di bawah bendera PBB, dengan rincian
waktu 2 (dua) bulan untuk pelayaran Indonesia-Lebanon (PP) dan 7 (tujuh) bulan penugasan. Selama penugasan, kapal yang merupakan organik jajaran Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Timur (Satkorarmatim) ini telah secara aktif memberikan kontribusi kepada Maritime Task Force/UNIFIL mulai dari pelaksanaan patroli rutin, latihan bersama baik dengan Lebanese Armed Forces (LAF) - Navy maupun unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL lainnya di Area of Maritime Operation (AMO).
Keberhasilan KRI Diponegoro 365 dalam mengemban misi MTF UNIFIL ini menunjukkan profesionalitas TNI diakui dan sejajar dengan Angkatan Bersenjata Negara-Negara lain di dunia yang mengirimkan pasukannya pada misi PBB di Lebanon atau Troops Contributing Countries (TCC) diantaranya adalah Jerman, Perancis, Italia, Spanyol, Yunani dan Turki.
Salah satu keunggulan dari KRI Diponegoro 365 adalah selain melaksanakan pengawasan perairan Lebanon melalui laut, juga dapat melaksanakan pengawasan perairan melalui udara dengan mengoperasionalkan Helikopter yang dibawa.
Sampai dengan tahun
2013, Indonesia telah mengirimkan 5 (lima) Satgas Maritime Task Force, yaitu : Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-A/UNIFIL 2009 dengan melibatkan unsur laut KRI Diponegoro-365 (MTF-1). Berikutnya, tahun 2010 mengirimkan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-B/UNIFIL 2010 KRI Frans Kaisiepo-368 (MTF-2), tahun 2011 mengirimkan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-C/UNIFIL 2011 KRI Sultan Iskandar Muda-367 (MTF-3), dan pada tahun 2012 mengirimkan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-D/UNIFIL 2012 KRI Sultan Hasanuddin-366 (MTF-4), dan tahun 2013 mengirimkan Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-E/UNIFIL dengan melibatkan unsur laut KRI Diponegoro-365 (MTF-5).
Dalam amanatnya, Panglima TNI mengatakan, semangat yang prajurit tunjukan pada misi Maritime Task Force (MTF) ini telah menambah kapasitas diplomasi Indonesia dan memperbesar peran internasional TNI di mata dunia.
Sukses yang diraih dalam setiap misi PBB harus dijadikan referensi untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas baik dari aspek manajerial maupun operasional termasuk pengulasan pengetahuan dan operasi, kepemimpinan, kemampuan kotraksi sosial dan keterampilan prajurit. Pada sisi lain sukses tersebut harus menjadi tantangan dan membuat TNI lebih siap lagi dan lebih waspada lagi.
Sebelum mengakhiri amanatnya Panglima TNI menyampaikan beberapa penekanan : Pertama, songsong tugas kedepan dengan penuh semangat, dedikasi dan disiplin. Kedua, hindari sikap perilaku primitif seperti penyalahgunaan narkoba dan premanisme. Ketiga, kuatkan soliditas dan solidaritas sesama prajurit serta pegang teguh netralitas TNI untuk tidak terlibat pada politik praktis. Keempat, sampaikan salam hormat saya dan seluruh prajurit TNI kepada keluarga masing-masing yang telah mendorong prajurit melaksanakan tugas sebaik-baiknya.
Autentikasi :
Pjs. Kadispenum Puspen TNI, Letkol Caj Edyana Sulistiadie
No comments:
Post a Comment