Ciamis(Lawunews.Com)
Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu yang dilakukan dengan melaksanakan program bantuan operasional sekolah (BOS). Mulai September 2013 lalu, dana BOS untuk tingkat SMA/SMK mulai dikucurkan. Terkait dengan itu, sekolah diharapkan bisa mengelola BOS dengan sebaik-baiknya.
Manajemen Sekolah Menengah Atas harus mahir dalam mengelola keuangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dalam memanfaatkan dana bantuan dari pemerintah pusat tersebut sekolah harus menerapkan skala prioritas.
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Drs. Adang Sudrajat, M.Si., mengatakan dalam pemanfaatan itu, sekolah harus melihat mana yang meski harus dibiaya dengan dana BOS dan mana yang masih harus ditanggung oleh masyarakat.
Mulai Juli 2013 lalu, semua siswa SLTA menerima kucuran dana BOS sebesar Rp 1 juta per tahun.Ditambah dengan dana bantuan dari provinsi Jawa Barat sebesar Rp. 300.000 per siswa SMK dan Rp. 200.000 per siswa SMA per tahun.
Menurut Adang, anggaran sebesar itu masih belum dianggap cukup untuk membiayai kebutuhan siswa belajar selama satu tahun. Kalau menurut standar biaya operasi non personalia Permendiknas No 6o tahun 2009 itu memang belum mencukupi," katanya.
Karena itu sekolah harus pandai membuat perencanaan penggunaan anggaran, sehingga tidak memberatkan masyarakat.Untuk urusan yang penting bagi kelangsungan belajar mengajar harus bisa ditutupi dengan dana BOS. Dana BOS kata Adang dikucurkan ke sekolah tiap semester. Semester pertama dikucurkan bulan September.
"Biaya untuk tingkat SMA yang harus ditanggung oleh masyarakat lebih ringan, jadi kami mengharapkan masyarakat mau melanjutkan sekolah untuk anak-anaknya hingga jenjang yang lebih tinggi," katanya. Dengan bersekolah kata dia, akan lebih meningkatkan derajat hidup masyarakat dan kualitas masyarakat itu sendiri.
Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka semakin tinggi pula derajat hidup masyarakat itu sendiri.Dari pantauan Lawunews.Com, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kabupaten Ciamis untuk jenjang SLTA sudah mulai dikucurkan Sabtu (16/11) lalu di Aula SMKN 2 Ciamis.
Menyosialisasikan dana BOS tersebut seluruh siswa kelas X kepada seluruh orangtua siswa. Hal tersebut dilakukan agar penyaluran dana BOS bisa sesuai dengan peruntukannya. Kepala SMKN 2 Ciamis Drs. Asep Agus menyatakan dana BOS yang turun dari pemerintah sebesar Rp. 245.000.000 untuk satu semester diperuntukan bagi 493 siswa.
Tujuan sosialisasi untuk memberitahukan kepada orangtua siswa agar mengetahui dan menyetujui dana BOS untuk keperluan siswa di sekolah. Pihak sekolah dan orangtua kata Asep langsung membuat berita acara yang mana pihak oranglua menyetujui peruntukan dana BOS tersebut untuk keperluan siswa di sekolah.
Asep menuturkan masing-masing siswa mendapat bantuan dan dana BOS sebesar Rp 500.000/semester. Menurut dia dana BOS tersebut digunakan siswa untuk membayar SPP selama tiga bulan sebab SPP perbulannya Rp 150.000. "Nah untuk sisanya yang Rp 50.000 untuk keperluan siswa di sekolah," katanya. (Mamay/Dian)
Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu yang dilakukan dengan melaksanakan program bantuan operasional sekolah (BOS). Mulai September 2013 lalu, dana BOS untuk tingkat SMA/SMK mulai dikucurkan. Terkait dengan itu, sekolah diharapkan bisa mengelola BOS dengan sebaik-baiknya.
Manajemen Sekolah Menengah Atas harus mahir dalam mengelola keuangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dalam memanfaatkan dana bantuan dari pemerintah pusat tersebut sekolah harus menerapkan skala prioritas.
Menurut Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Drs. Adang Sudrajat, M.Si., mengatakan dalam pemanfaatan itu, sekolah harus melihat mana yang meski harus dibiaya dengan dana BOS dan mana yang masih harus ditanggung oleh masyarakat.
Mulai Juli 2013 lalu, semua siswa SLTA menerima kucuran dana BOS sebesar Rp 1 juta per tahun.Ditambah dengan dana bantuan dari provinsi Jawa Barat sebesar Rp. 300.000 per siswa SMK dan Rp. 200.000 per siswa SMA per tahun.
Menurut Adang, anggaran sebesar itu masih belum dianggap cukup untuk membiayai kebutuhan siswa belajar selama satu tahun. Kalau menurut standar biaya operasi non personalia Permendiknas No 6o tahun 2009 itu memang belum mencukupi," katanya.
Karena itu sekolah harus pandai membuat perencanaan penggunaan anggaran, sehingga tidak memberatkan masyarakat.Untuk urusan yang penting bagi kelangsungan belajar mengajar harus bisa ditutupi dengan dana BOS. Dana BOS kata Adang dikucurkan ke sekolah tiap semester. Semester pertama dikucurkan bulan September.
"Biaya untuk tingkat SMA yang harus ditanggung oleh masyarakat lebih ringan, jadi kami mengharapkan masyarakat mau melanjutkan sekolah untuk anak-anaknya hingga jenjang yang lebih tinggi," katanya. Dengan bersekolah kata dia, akan lebih meningkatkan derajat hidup masyarakat dan kualitas masyarakat itu sendiri.
Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka semakin tinggi pula derajat hidup masyarakat itu sendiri.Dari pantauan Lawunews.Com, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kabupaten Ciamis untuk jenjang SLTA sudah mulai dikucurkan Sabtu (16/11) lalu di Aula SMKN 2 Ciamis.
Menyosialisasikan dana BOS tersebut seluruh siswa kelas X kepada seluruh orangtua siswa. Hal tersebut dilakukan agar penyaluran dana BOS bisa sesuai dengan peruntukannya. Kepala SMKN 2 Ciamis Drs. Asep Agus menyatakan dana BOS yang turun dari pemerintah sebesar Rp. 245.000.000 untuk satu semester diperuntukan bagi 493 siswa.
Tujuan sosialisasi untuk memberitahukan kepada orangtua siswa agar mengetahui dan menyetujui dana BOS untuk keperluan siswa di sekolah. Pihak sekolah dan orangtua kata Asep langsung membuat berita acara yang mana pihak oranglua menyetujui peruntukan dana BOS tersebut untuk keperluan siswa di sekolah.
Asep menuturkan masing-masing siswa mendapat bantuan dan dana BOS sebesar Rp 500.000/semester. Menurut dia dana BOS tersebut digunakan siswa untuk membayar SPP selama tiga bulan sebab SPP perbulannya Rp 150.000. "Nah untuk sisanya yang Rp 50.000 untuk keperluan siswa di sekolah," katanya. (Mamay/Dian)
No comments:
Post a Comment