Polda Jabar - (Lawunews.com) Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Mochamad Iriawan, SH.,MM.,MH., Selasa (18/2/2014) bertempat Lapangan Upacara Mapolda Jabar Jalan Soekarno-Hatta 748 Bandung, menutup secara resmi Pelatihan Pra Operasi Mantap Brata Lodaya 2014 dalam pengamanan Pemilu 2014. Pelatihan dilaksanakan mulai Selasa (12/2/2014) bertempat di Mako Sat Brimob Polda Jabar Cikeruh Sumedang. Peserta pelatihan merupakan perwakilan dari masing-masing Satfung Mapolda Jabar dan Satuan Kewilayahan jajaran Polda Jabar dengan jumlah 1.113 orang.
Maksud dilaksanakannya pelatihan ini yaitu dalam rangka meningkatkan pelaksanaan tugas Polri, yang masih perlu adanya pelatihan, sehingga metoda dan cara bertindak yang diambil senantiasa aktual dan seirama dengan perkembangan tantangan tugas yang sangat bervariasi dan kompleks. Sebelum upacara penutupan dilaksanakan simulasi pengamanan Pemilu 2014 dengan menampilkan peragaan cara bertindak anggota kepolisian dalam menghadapi massa yang bertindak anarkhis.
Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Mochamad Iriawan, SH.,MM.,MH., dalam sambutannya pada upacara penutupan tersebut mengatakan, tantangan tugas Polri kedepan yaitu adanya potensi terjadinya gangguan Kamtibmas yang cukup tinggi, khususnya menjelang pelaksanaan Pemilu 2014, seperti dalam wujud unjuk rasa, perkelahian massa dan bahkan ancaman teror bom. Disamping itu, kita patut sadari pula bahwa kesadaran hukum masyarakat dewasa ini cukup tinggi dan kritis terhadap berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, sehingga mampu dan berani melakukan fungsi kontrol terhadap sikap dan perilaku aparat pemerintah yang tidak sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Kondisi lain yang perlu kita waspadai lanjut Kapolda adalah adanya berbagai kepentingan kelompok masyarakat yang bertendensi politis, terutama dari pihak-pihak yang berencana menggagalkan Pemilu 2014 tersebut, yang dalam melakukan tindakannya yang kadang-kadang sudah jelas melanggar hukum, namun mereka, masing-masing merasa benar atas apa yang telah dilakukan dan selalu berupaya mencari alasan pembenaran, bahkan tidak jarang kita jumpai mereka melontarkan hujatan dan menganggap tugas keamanan kurang mampu serta lamban dalam bertindak. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka profesionalisme dalam pelaksanaan tugas merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, terutama dalam melaksanakan tugas-tugas pengamanan Pemilu 2014 yang akan datang.
Pada kesempatan tersebut Kapolda Jabar menyampaikan kesimpulan dari arahan Kapolri Jenderal Polisi Drs Sutarman, pada saat Rakornas Pemantapan Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD tahun 2014, yaitu, pertama, Polri beserta mitra keamanan lainnya (TNI dan instansi terkait) siap melaksanakan pengamanan Pemilu 2014. Kedua, berbagai kerawanan/potensi ancaman yang diperkirakan akan terjadi, telah disiapkan rencana kegiatan antisipasi dan telah dikoordinasikan dengan instansi terkait. Ketiga, sarana dan perlengkapan (ranmor, kapal dan pesawat udara) yang dimiliki Polri diberdayakan untuk mendukung pengamanan Pemilu tahun 2014. Keempat, penegakan hukum terhadap tindak pidana Pemilu dilaksanakan secara profesional, proporsional, akuntabel dan transparan. Dan yang kelima, menjaga netralitas selama berlangsungnya tahapan–tahapan Pemilu 2014, baik dalam rangka pengamanan maupun penegakan hukum tindak pidana Pemilu.
Disamping itu, dalam kesempatan tersebut Kapolda Jabar memberikan beberapa penekanan khususnya dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu 2014, yaitu sebagai berikut :
Pertama, selaku aparat pengamanan, hendaknya mampu menilai keadaan dengan cepat dan cermat, sehingga dapat bersikap tegas dan arif didalam menuntaskan setiap permasalahan yang dihadapi. Kedua, pahami seluruh standar operasional prosedur, peraturan Kapolri, serta juklak dan juknis Kapolri yang berlaku, sehingga dapat melaksanakan tugas secara profesional, akuntabel dan tidak ada keraguan. Ketiga, tetap jaga kekompakan antar unsur pengamanan melalui koordinasi yang intensif, baik sesama anggota Polri dan TNI, maupun Polmas/Linmas yang dilibatkan dalam pengamanan, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman di lapangan.
Keempat, wujudkan penampilan dalam pelaksanaan tugas yang mencerminkan sebagai insan Bhayangkara yang melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, dengan tidak memihak kepada salah satu kelompok atau parpol tertentu. Dan kelima, hindari berbagai tindakan yang mencerminkan sikap arogan dan tidak simpatik, yang dapat memicu sikap dan tindakan antipati dari masyarakat.(Bid Humas Polda Jabar/Suparman)
No comments:
Post a Comment