Padalarang(Lawunews.com)
Semakin melemahnya kualitas moral generasi muda merupakan hal yang patut mendapat perhatian lebih tidak hanya dari pemerintah semata. Peran aktif dan partisipasi orang tua, masyarakat dan lingkungan menjadi faktor pendukung utama lainnya untuk meningkatkan kualitas generasi muda.
banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi, mulai dari pengaruh internet, berbagai media sosial hingga lemahnya pengawasan dari orang tua terhadap generasi harapan bangsa ini.
"Terjadinya degradasi moral generasi muda diakibatkan oleh banyak faktor, dimulai lemahnya pola pikir, pengawasan orang tua hingga tingginya pengaruh internet dan media sosial yang menjadi dampak kemajuan zaman, menyebabkan semakin lemahnya moral dan akhlak generasi muda bangsa ini," ucap Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Bandung Barat, dr. Dodo Suhendar,M.MBAT ketika membacakan sambutan Bupati Bandung Barat dalam acara Tabligh akbar memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Padalarang, Sabtu (1/2) akhir pekan lalu.
Dan untuk meningkatkan kualitas moral para pemuda ini tidak hanya bisa mengandalkan peran aktif pemerintah saja, tetapi peran orang tua, masyarakat dan lingkungan merupakan faktor utama dalam memberikan pendidikan serta pemahaman mereka dalam menghadapi kehidupan, sehingga para generasi muda bisa menjadi harapan untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Khususnya di Kabupaten Bandung Barat yang menjadikan agama sebagai visi dalam mewujudkan misi dan cita-citanya, keberadaan serta peran generasi muda yang berakhlakul karimah sangat diharapkan dalam mewujudkan cita-cita pemekaran.
"Dengan demikian, terwujudnya masyarakat yang cerdas rasional maju agamis dan sehat bukan lagi harapan semata dalam mengisi dan menjalankan roda pembangunan," terangnya.
Mengenai esensi dari peringatan maulid nabi yang diselenggarakan, Dodo menegaskan bahwa makna yang terkandung bukan hanya pada kegiatasn seremonial saja, tetapi bertumbuhnya kemampuan masyarakat untuk memetik hikmah yang terkandung didalamnya melalui tindakan serta prilaku dalam kehidupan sehari-hari dengan menjadikan Rasululloh sebagai teladan dan panutan.
Sedikitnya 2000 orang yang terdiri dari masyarakat umum, unsur muspida, unsur Forum Komunikasi Guru Ngaji (FSGN) serta unsur lainnya hadir dalam kegiatan yang menghadirkan penceramah KH. R. Syarif Rahmat, SQ,MA yang biasa mengisi acara keagamaan di salah satu TV swasta nasional itu. (**/Di)
No comments:
Post a Comment