Banten (Lawunews.Com)
Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI M. Munir memeriksa Gelar Pasukan Satgas Yonif 320/Badak Putih yang akan melaksanakan tugas Operasi Pengamanan Wilayah Perbatasan RI-PNG di Markas Batalyon Infanteri 320/Badak Putih, Cadasari Pandeglang Banten, hari Selasa (18/2/2014).
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kasad Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI GE. Supit, Wakil Asisten Logistik (Waaslog) Kasad Brigjen TNI Bayu Puryono, Kepala Staf Kodam (Kasdam) III/Siliwangi Brigjen TNI Suyatno, 
S.E.,M.Sc., Asisten Operasi (Asops) dan Asisten Logistik (Aslog) Kasdam III/Slw beserta Kepala Dinas jawatan jajaran Kodam III/Slw, Danrem 064/MY Kolonel Inf Dedy Kusmayadi beserta Perwira Staf Korem 064/MY serta prajurit Satgas Yonif 320/BP.
S.E.,M.Sc., Asisten Operasi (Asops) dan Asisten Logistik (Aslog) Kasdam III/Slw beserta Kepala Dinas jawatan jajaran Kodam III/Slw, Danrem 064/MY Kolonel Inf Dedy Kusmayadi beserta Perwira Staf Korem 064/MY serta prajurit Satgas Yonif 320/BP.
Menyikapi perkembangan situasi keamanan wilayah NKRI saat ini khususnya diperbatasan RI dan Papua New Guini (PNG) perlu adanya penyiapan satuan TNI dalam menghadapi kemungkinan kontigensi.
Dengan kondisi tersebut maka dipandang perlu untuk digelar kekuatan TNI demi menegakkan kedaulatan Negara dan mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Salah satu upaya menjaga kedaulatan NKRI TNI Angkatan Darat telah menyiapkan Satgas Yonif 320/BP Kodam III/Siliwangi untuk melaksanakan tugas operasi pengamanan di wilayah perbatasan RI dan PNG.
Dalam mendukung tugasnya Satgas Yonif 320/BP telah melakukan berbagai latihan agar memiliki pengetahuan dan keterampilan taktik dan teknik untuk mendukung pelaksanaan penugasan, serta mempunyai kemampuan dan kesiapan untuk menghadapi dan memecahkan berbagai masalah yang terjadi di daerah perbatasan RI dan PNG di Papua.
Dalam pengarahannya Wakasad menekankan agar para prajurit tidak melakukan pelanggaran HAM di daerah operasi.
Menurut Wakasad Prajurit juga harus bisa memahami sejarah bergabungnya Papua ke dalam NKRI sejak tahun 1953 ketika PBB memberikan solusi Referendum yang direspon seluruh masyarakat Papua dengan bersedia bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Diungkapkan Wakasad kondisi tersebut harus dipahami oleh setiap prajurit yang melaksanakan penugasan, termasuk bagaimana bisa menggugah kelompok kelompok kecil di Papua yang ingin memisahkan diri untuk bisa kembali kepangkuan NKRI.
Sebelum melaksanakan Gelar Pasukan Kesiapan Pelaksanaan Tugas Satuan Yonif 320/BP, Wakasda mengunjungi wilayah Tonjong Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang yang direncanakan akan menjadi daerah yang dipersiapkan untuk pelaksanaan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia bulan Oktober mendatang. (Penrem 064/MY dan Pendam III/Slw/Suparman)
No comments:
Post a Comment