Cimahi (Lawunews.Com)
Kota Cimahi mendapat Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kementerian Kesehatan. Penghargaan tersebut karena Cimahi dianggap sukses dalam membebaskan diri dari penyakit Malaria. Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi Fitriani Manan mengatakan, dari 337 kota dan kabupaten di Indonesia hanya 38 kabupaten/kota yang diganjar penghargaan tersebut.
"Sebetulnya sejak dulu Cimahi bukanlah daerah endemik Malaria cuma karena di Cimahi banyak pusat militer sehingga bisa dibilang penyakit itu merupakan impor. Di Jabar sendiri, hanya Cimahi dan Bandung yang dapat penghargaan," katanya, kepada wartawan, Sabtu (26/4/2014).
Dia menjelaskan, para prajurit militer itu pada umumnya mereka pernah bertugas atau berasal daerah endemik seperti di daerah pantai atau pegunungan tempat bersemayamnya penyebab Malaria.
Disebutkannya, jumlah penderita Nyamuk Malaria du Cimahi setiap tahunnya mencapai 20-30 orang. Dari hasil penilaian yang dilakukan pada akhir Maret lalu Cimahi dianggap memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) Malaria, laboratorium sampai pencatatan.
Wali Kota Cimahi Atty Suharti menambahkan, eliminasi Malaria merupakan komitmen global yang disepakati pada Sidang Majelis Kesehatan Sedunia atau World Health Assembly (WHA) 2007. Ia mengharapkan kegiatan surveilans Malaria di Kota Cimahi dapat dilakukan dengan baik, agar status eliminasi yang sudah tercapai tetap terjaga.
"Raihan prestasi ini diharapkan bisa dipertahankan dan menjadi motivasi bagi Kota Cimahi untuk meraih kesuksesan di tahun selanjutnya," katanya. Atty mengatakan, masalah Malaria merupakan masalah yang kompleks. Hal ini dikarenakan penyebaran malaria berkaitan dengan masalah lingkungan, perubahan iklim, mobilitas penduduk dan perilaku masyarakat.
Karena itu, sambung Atty, eliminasi Malaria harus melibatkan semua komponen masyarakat, dilakukan secara konsisten dan terus-menerus, serta diarahkan pada sasaran yang tepat agar memberi hasil optimal.
"Meskipun di Kota Cimahi tidak ada penderita malaria tapi kita tetap waspada. Sebagai antisipasi Kita lakukan pemeriksaan terhadap pendatang terutama pendatang yang berasal dari wilayah timur Indonesia yang merupakan wilayah endemi malaria," paparnya.(ha/Rega/Pemerintah)
No comments:
Post a Comment