Puspen TNI (Lawunews.Com)
Penanganan kawasan perbatasan tidak cukup dengan pendekatan keamanan,
tetapi lebih efektif melalui pendekatan peningkatan kesejahteraan masyarakat
dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di perbatasan. Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko saat menjadi keynote speaker di seminar
nasional yang mengambil tema "Pengelolaan Sumber Daya
Alam Dalam Perspektif Ketahanan Nasional" pada Dies
Natalis Untan Pontianak ke-55 di
Universitas Tanjungpura, Kalimantan Barat, Kamis (8/5/2014).
Lebih lanjut Jenderal TNI Moeldoko menyatakan bahwa bangsa Indonesia dapat eksis apabila dapat menjaga tiga stabilitas yaitu stabilitas
keamanan, politik dan ekonomi. "Saat
ini ketiga hal tersebut sudah terjaga cukup baik, sehingga Indonesia diperkirakan masuk tujuh besar
ekonomi dunia pada tahun 2030," ungkap Panglima TNI.
Jenderal TNI
Dr. Moeldoko yang
meraih gelar
Doktor di bidang Ilmu Administrasi, dengan judul disertasi “Kebijakan dan Scenario Planning
Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia” (Studi Kasus Perbatasan Darat di
Kalimantan), di Fisip Universitas Indonesia, mengatakan
bahwa ada tiga
permasalahan dalam perbatasan.
Pertama, adanya kesenjangan, disharmonisasi,
kevakuman, ketidakkonsistenan, serta ketidak tepatan perumusan kebijakan yang
mengakibatkan tidak optimalnya system keorganisasian dan program. Kedua, ketiadaan efektivitas implementasi
karena keragaman persepsi dan hambatan sarana dan prasarana. Ketiga, adanya empat driving force yaitu politik, pembangunan ekonomi, keamanan, serta
kesejahteraan dan apabila tidak dilakukan perubahan pengelolaan kawasan
perbatasan.
Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya perbaikan, penyempurnaan dan harmonisasi
kebijakan pengelolaan kawasan perbatasan serta perlunya pengembangan grand design pengelolaan kawasan
perbatasan.
Selain itu dibutuhkan kesepahaman persepsi dan strategi dari para stakeholder serta penyediaan prasarana,
sarana dan sumber daya yang memadai serta perlunya pengembangan scenario dengan
variable-variabel yang lebih lengkap sebagai dasar pembaharuan atau
penyempurnaan kebijakan dan implementasinya secara terus-menerus. "Apabila
masyarakat di perbatasan diberdayakan semaksimal mungkin, maka mereka akan lebih sejahtera", kata Jenderal Moeldoko.
Panglima TNI juga menyampaikan bahwa, khusus di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) perlu adanya satu batalyon untuk memperkuat keamanan sehingga akan berdampak pada perkembangan
segala aspek di kawasan perbatasan Kalbar yang berbatasan langsung dengan
Malaysia Timur.
"Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan militer yang tangguh dan rakyat
juga menjadi makmur, bukan hanya impian Panglima TNI sebagai prajurit,
tetapi impian seluruh masyarakat Indonesia. Karena dengan TNI yang tangguh maka
dapat memberikan kontribusi di sektor lain dalam konteks peningkatan
kesejahteraan masyarakat," ujar Panglima
TNI.
Autentikasi :
Kadispenum
Puspen TNI, Kolonel Inf Robert
No comments:
Post a Comment