Puspen TNI (Lawunews.Com)
Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pembekalan kepada 453 Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi TNI, baik dari Akademi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Laut (AAL) maupun Akademi Angkatan Udara (AAU) di Gedung Sabang Merauke Akademi Angkatan Udara Yogyakarta, Selasa malam (24/6/2014).
Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pembekalan kepada 453 Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi TNI, baik dari Akademi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Laut (AAL) maupun Akademi Angkatan Udara (AAU) di Gedung Sabang Merauke Akademi Angkatan Udara Yogyakarta, Selasa malam (24/6/2014).
Dalam pembekalan tersebut, Presiden
menyampaikan sepuluh nasehat yang perlu dipahami dan dipedomani oleh para
Capaja Akademi TNI sejak diambil sumpah dan dilantik menjadi Perwira TNI sampai
memasuki lingkungan pengabdian penugasan. “Jika kesepuluh nasehat ini dipedomani,
dihayati dan diamalkan oleh seluruh Capaja Akademi TNI diyakini dapat
menghantarkan untuk meraih cita-cita setinggi-tingginya, terutama di lingkungan
TNI”, tegasnya.
Kesepuluh nasehat tersebut yaitu : Pertama, pegang teguh idealisme yang diperoleh saat menempuh pendidikan di Akademi TNI. Capaja harus selalu bertanya mengapa masuk TNI, untuk itu pegang teguh idealisme hingga akhir masa bakti, idealisme tidak boleh luntur dan diwariskan kepada para junior. Jangan ragu-ragu memasuki organisasi TNI dan jangan berpikir untuk memperkaya diri, jika demikian Capaja salah memasuki jurusan.
Kedua, berbuat yang terbaik (do the best). Jangan asal-asalan dalam melaksanakan tugas, berbuat yang terbaik, sebagai perwira TNI harus menguasai masalah teknis, memiliki kepedulian dan jangan apatis terhadap lingkungan. Jika mendapat tugas lakukan cek dan ricek, apabila mendapat Alutsista maka rawatlah dengan baik dan perhatikan faktor keselamatan serta jika menjadi pelatih maka berlatihlah dengan sekeras-kerasnya. “Kegagalan bisa disebabkan oleh hal-hal kecil dan bersifat teknis”, ungkap SBY.
Kesepuluh nasehat tersebut yaitu : Pertama, pegang teguh idealisme yang diperoleh saat menempuh pendidikan di Akademi TNI. Capaja harus selalu bertanya mengapa masuk TNI, untuk itu pegang teguh idealisme hingga akhir masa bakti, idealisme tidak boleh luntur dan diwariskan kepada para junior. Jangan ragu-ragu memasuki organisasi TNI dan jangan berpikir untuk memperkaya diri, jika demikian Capaja salah memasuki jurusan.
Kedua, berbuat yang terbaik (do the best). Jangan asal-asalan dalam melaksanakan tugas, berbuat yang terbaik, sebagai perwira TNI harus menguasai masalah teknis, memiliki kepedulian dan jangan apatis terhadap lingkungan. Jika mendapat tugas lakukan cek dan ricek, apabila mendapat Alutsista maka rawatlah dengan baik dan perhatikan faktor keselamatan serta jika menjadi pelatih maka berlatihlah dengan sekeras-kerasnya. “Kegagalan bisa disebabkan oleh hal-hal kecil dan bersifat teknis”, ungkap SBY.
Ketiga, bangun daya saing (daya kompetisi) yang
sehat, bersainglah secara positif bukan berarti merusak dan mencelakakan yang lain atau jangan saling menjatuhkan
sehingga merugikan kawan sendiri. Selalu
berusaha meningkatkan kemampuan sejak dini dengan menguasai masalah-masalah
teknis serta sebagai perwira muda harus betul-betul peduli memimpin anak buah
dengan baik, kompetisi
secara sehat itu indah.
Keempat, bangun kemampuan diri masing-masing. Kembangkan
kemampuan di era tentara modern, kalian harus berpikir untuk menguasai teknologi,
jangan sampai jadi generasi videogame waktunya habis untuk bermain
sehingga kurang bersosialisasi dengan lingkungan, dengan atasan, teman dan
bawahan.
Kelima, jaga dan tegakkan etika profesionalisme. Dalam
militer kehormatan adalah segala-galanya, mampu menghadapi resiko serta jangan
lupa jiwa korsa, militer dimanapun dikenal dengan jiwa korsa. Jaga kode kehormatan
sebagai perwira profesional, Capaja dituntut untuk melaksanakan tugas dengan
sebaik baiknya, gunakan semboyan “jangan sampai gagal dalam tugas dan
berupayalah sekuat tenaga untuk menghadapi resiko apapun”. Pupuk
terus dan selalu menjaga soliditas maupun kebersamaan karena hal ini sangat
penting bagi TNI.
Keenam, bermental teguh, ulet dan berani. Sebagai perwira
tidak boleh menyerah dan jangan takut akan gagal. Kegagalan sering terjadi, namun yang penting
melakukan perbaikan diri, para Capaja tidak sepi dari tantangan maka harus
selalu berikhtiar. Belajarlah dari kesalahan sehingga Capaja dapat mengatasi
setiap persoalan yang dihadapi.
Ketujuh, memiliki kepercayaan pada diri sendiri yang
kuat. Berusahalah sekuat tenaga
dalam tugas latihan dan tugas operasi. Perwira jajaran TNI harus
memiliki kepercayaan yang
gigih dan
percaya diri yang kuat,
jangan sedikit-sedikit minta sponsor tetapi berusahalah sekuat tenaga untuk
mencapai sukses dalam mengemban tugas.
Kedelapan, jangan pilih-pilih tugas dan jabatan.
Apapun tugas yang diberikan atasan laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab,
dimanapun ditugaskan laksanakan dengan sebaik-baiknya, berbagai tugas adalah
untuk mematangkan karier. Jabatan apapun harus disyukuri dan dilaksanakan
dengan ikhlas, yakinlah dinas akan berhasil karena peran para Capaja.
Kesembilan, jangan mudah tergoda oleh tahta, harta dan
wanita. Waspadalah jangan mudah terjebak dalam perbuatan yang negatif, menabrak
norma moral yang berlaku. Senantiasa dekat dengan keluarga, kelelahan akan
sirna jika bertemu keluarga.
Kesepuluh, tetap dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa
dalam kondisi apapun. Setelah berusaha sekuat tenaga, maka berserah diri dan bertawakal,
jika ada tugas yang dirasa berat maka berdoalah minta pertolongan kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa sehingga akan diberikan jalan kesuksesan.
Turut mendampingi Presiden RI pada acara
pembekalan tersebut diantaranya, Ibu Negara Hj. Ani Susilo Bambang Yudhoyono, Menkopolhukam
Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, Mensesneg Letjen TNI (Purn) Sudi Silalahi,
Menhan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko, Kasad
Jenderal TNI Budiman, Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio, Kasau Marsekal TNI Ida
Bagus Putu Dunia, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, Danjen Akademi TNI
Marsda TNI Bambang Samoedro, S.Sos., M.M., Kapuspen TNI Mayjen TNI
Fuad Basya, para Gubernur
Akademi Angkatan, dan para Asisten Panglima TNI, serta para pejabat TNI lainnya.
Authentikasi : Kabid Penerangan Praspa TNI Tahun 2014, Kolonel Sus Drs. Bintang Yudianta
Authentikasi : Kabid Penerangan Praspa TNI Tahun 2014, Kolonel Sus Drs. Bintang Yudianta
No comments:
Post a Comment