Puspen TNI (Lawunews.Com)
Tim Ekspedisi NKRI
koridor Maluku dan Maluku Utara tahun 2014 yang terdiri dari para peneliti,
TNI, Polri serta lembaga masyarakat dan kepemudaaan hingga akhir bulan Mei 2014
telah menghijaukan wilayah Maluku dengan berhasil menanam 270.730 pohon dari
berbagai jenis seperti Mahoni, Bakau, Trembesi, Tanjung, Kopi, Samama Putih,
Palm Bintangor dan Sengon yang tersebar
di delapan wilayah yaitu Masohi, Tual, Namlea, Saumlaki, Ternate, Tidore,
Tobelo serta Labuha. Hal tersebut
disampaikan melalui laporan hasil Tim Ekspedisi berkekuatan 832 orang yang
berlangsung sejak tanggal 6 Februari 2014 yang lalu.
Hingga saat ini Tim Ekspidisi NKRI
telah menjelajahi 3.170 kilometer dari target 3.345 kilometer yang ditetapkan, dengan
melakukan berbagai kegiatan antara lain penjelajahan, penelitian di bidang
kehutanan, flora dan fauna, geologi, potensi bencana, sosial budaya dan
komunikasi sosial.
Di bidang flora dan fauna, Tim Ekspedisi berhasil menemukan
sebanyak 1.724 flora dan fauna baru yang terdiri dari 858 flora dan 765
fauna. Selain itu, Tim Ekspedisi juga
berhasil menemukan sejumlah temuan lain seperti; 199 temuan di bidang geologi,
105 temuan potensi bencana, 299 temuan kehutanan, 733 temuan sosial budaya.
Kegiatan lainnya yang tidak kalah penting adalah
melaksanakan 300 kali kegiatan komunikasi sosial yang terdiri dari 135 kegiatan
fisik antara lain pengobatan gratis massal, pembangunan jembatan kayu, bedah
rumah dan pembangunan MCK, pembangunan masjid, gereja serta perbaikan sekolah
dan 165 kegiatan non fisik seperti penyuluhan wawasan kebangsaan dan
pengetahuan ramah lingkungan, penyuluhan bahaya narkoba serta penyuluhan bahaya
seks bebas di beberapa lingkungan sekolah SMA dan SMP.
Tujuan ekspedisi ini sangat mulia
yaitu untuk membangun kepedulian, kebersamaan, dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan nasional melalui program pelestarian lingkungan dan penelitian
geologi. Menurut salah satu Tim Ekspedisi
bahwa data-data hasil temuan tersebut akan digunakan sebagai inventaris untuk
sumber referensi geologi, sejarah dan ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.
Menariknya hasil temuan ini juga digunakan sebagai sumber penentuan kebijakan
di saat terjadi bencana alam.
Tim Ekspedisi yang digagas oleh Kementerian Kesejahteraan Rakyat bersama Kopassus TNI
AD kali ini merupakan penyelenggaraan
yang keempat kalinya, yaitu pada tahun 2011 di wilayah Sumatera, tahun 2012 di Kalimantan dan pada
tahun 2013 di Sulawesi.
Autentikasi
:
Kadispenum
Puspen TNI, Kolonel Inf Bernardus Robert
No comments:
Post a Comment