Simalungun (Lawunews.Com)
Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1435 H/2014 M, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun bentuk tim monitoring dan pengawasan barang/jasa, barang kadaluarsa serta ketersediaan sembako.
Tim monitoringyang terdiri dari Asisten Ekbang, Dinas Perindustrian dan perdanggangan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas Kesehatan, Dinashubkominfo, bagian Hukum, Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam, PPNS PK, unsur Kepolisian dan dari Satpol PP Kabupaten Simalungun, dibagi dalam 4 tim yang melaksanakan tugas mulai tanggal 16 s/d 18 Juli 2014.
Tim I melaksanakan tugas monitoring dan pengawasan barang/jasa, barang kadaluarsa serta ketersediaan sembako di Kecamatan Bandar, Pematang Bandar dan Bandar Masilam, Tim II di Kecamatan Tapian Dolok, Dolok Batu Nanggar dan Bandar Masilam, Tim III di Kecamatan Sidamanik, Pamatang Sidamanik dan Jorlang Hataran dan Tim IV di Kecamatan Tanah Jawa, Jawa Maraja Bah Jambi dan Hutabayuraja dan Tim IV.
Dalam melaksanakan tugas, Tim langsung mengunjungi pasar sebagai pusat masyarakat melakukan aktivitas jual beli didampingi pihak Kecamatan, Rabu 16/07/2014, dan juga melakukan pemerikasaan tentang Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan TDP (Tanda Daftar Perdagangan) serta izin HO (Ganguan). Seperti Tim II yang bertugas di Kecamatan Dolok Batu Nanggar langsung menuju pajak impres dan pusat perbelanjaan Indomaret dan juga didampingi pemilik pajak maupun toko.
Dipajak tersebut Tim mengunjungi pasar Tradisional Insan Mandiri yang menjual berbagai jenis ikan untuk kebutuhan masyarakat dan Tim juga mengunjungi pajak daging. Di Kedua pajak tersebut Tim tidak menemukan ikan atau daging yang menggunakan bahan pengawet yang membahayakan, terutama para pedagang daging mereka umumnya melakukan penyembelihan langsung terhadap hewan pedaging di lokasi pajak.
“Kami untuk mendapatkan daging dagangan, kami melakukan penyembelihan sendiri di pajak kami ini,”ujar Elly, salah seorang pedagang pajak daging di kota Serbelawan Kecamatan Dolok Batu Nanggar.
Menyigung tentang harga jual, Elly menyebutkan bahwa sampai saat ini harga daging masih normal yaitu Rp. 90.000,- s/d Rp. 100.000,- per Kg. “Harga ini masih normal dan belum ada kenaikan termasuk daging ayam maupun telur ayam,”ujarnya.
Dipajak tersebut Tim mengunjungi pasar Tradisional Insan Mandiri yang menjual berbagai jenis ikan untuk kebutuhan masyarakat dan Tim juga mengunjungi pajak daging. Di Kedua pajak tersebut Tim tidak menemukan ikan atau daging yang menggunakan bahan pengawet yang membahayakan, terutama para pedagang daging mereka umumnya melakukan penyembelihan langsung terhadap hewan pedaging di lokasi pajak.
“Kami untuk mendapatkan daging dagangan, kami melakukan penyembelihan sendiri di pajak kami ini,”ujar Elly, salah seorang pedagang pajak daging di kota Serbelawan Kecamatan Dolok Batu Nanggar.
Menyigung tentang harga jual, Elly menyebutkan bahwa sampai saat ini harga daging masih normal yaitu Rp. 90.000,- s/d Rp. 100.000,- per Kg. “Harga ini masih normal dan belum ada kenaikan termasuk daging ayam maupun telur ayam,”ujarnya.
Selain melakukan monitoring dan pengawasan barang/jasa, barang kadaluarsa serta ketersediaan sembako, Tim dalam melaksanakan tugasnya juga menghimbau masyarakat, khususnya para pedagang untuk hati-hati dalam menerima barang dagangannya, terutama daging import atau daging gelondongan.
Kadis Peridustrian dan Perdagangan Drs Garinsen Saragih, seusai melaksanakan tugas menitoring mengatakan bahwa selama melakukan kunjungan ke pajak, toko maupun kios-kios, tidak menemukan makanan kadaluarsa, dan stoak sembako dalam mengadapi Hari Raya Idhul Fitri tahun 2014 hingga saat ini masih tercukupi.
Selanjutnya, Garinsen menjelaskan bahwa, Pemkab Simalungun dalam rangka membantu masyarakat khususnya umat muslim dalam rangka bulan Ramadhan dan menyambut Hari Raya, juga melaksanakan kegiatan Pasar Murah di delapan titik bersamaan dengan pelakasanaan kegiatan buka puasa bersama.
“Setiap membuka pasar murah, kami menyediakan 2000 sampai 4000 paket sembako yang terdiri dari minyak goring 2 Kg, Gula putih 2 Kg, Tepung terigu 2 Kg dan sirup markisa 2 botol. Setiap paketnya seharga Rp. 50.000,- namun har di pasar per paketnya Rp. 60.000,-. Kami berharap kepada masyarakat untuk memanfaatkan pasar murah ini untuk kebutuhan rumah tangga dengan sebaik-baiknya, mudah-mudahan hal ini dapat membantu meringankan beban masyarakat,”jelas Garinsen. (Parulian Dolok Saribu)
No comments:
Post a Comment