Ngamprah (Lawunews.Com)
Pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila tingkat Kab. Bandung Barat, Selasa (1/10) lalu, Bupati Bandung Barat, H. Abubakar mengkritisi cara berpakaian para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dinilainya tidak memiliki keseragaman terutama para perempuan yang menggunakan kerudung yang berbeda-beda warnanya.
Abubakar mengatakan bahwa tingkat kedisiplinan para PNS dilingkup Pemda Kab. Bandung Barat sedikit demi sedikit terus mengalami peningkatan, hanya saja cara berpakaiannya tidak memiliki keseragaman.
"Saya rasa akan jauh lebih pantas jika ada keseragaman cara berpakaian para PNS baik dalam penggunaan kerudung bagi para perempuan dan peci bagi para laki-laki. Sebab, kerapihan dan keseragaman dalam berpakaian bisa dijadikan sebuah cerminan kesiapan dan keseriusan aparat pemerintah dalam memberikan pelayanan yang lebih prima kepada masyarakat," ujar Abubakar.
Dan mengenai penggunaan peci bagi laki-laki, Ia menjelaskan bahwa penggunaannya tidak selalu identik dengan identitas seorang muslim saja, tetapi juga sebagai simbol dan identitas ke-Indonesia-an tu sebagai ciri khas masyarakat Indonesia yang sopan dan rapih dlam berpakian.
Jadi, dengan melihat cara berpakaian yang seragam dan rapih, dapat dipastikan tingkat kepercayaan masyarakat kepada aparat pemerintah akan terus meningkat, terlebih jika diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan serta merubah paradigma aparat sebagai pelayan masyarakat, bukan dilayani masyarakat seperti yang telah tertanam dimasa lalu.
"Saya meminta Badan Kepegawaian dan Asisten Administrasi Umum untuk mulai mensosialisasikan keseragaman dalam berpakaian bagi para PNS mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala, sehingga tidak ada perbedaan dalam berpenampilan. Baik itu PNS laki-laki maupun perempuan," ucapnya seraya memberikan penegasan dan penekanan untuk segera ditindaklanjuti.
Abubakar mengatakan bahwa tingkat kedisiplinan para PNS dilingkup Pemda Kab. Bandung Barat sedikit demi sedikit terus mengalami peningkatan, hanya saja cara berpakaiannya tidak memiliki keseragaman.
"Saya rasa akan jauh lebih pantas jika ada keseragaman cara berpakaian para PNS baik dalam penggunaan kerudung bagi para perempuan dan peci bagi para laki-laki. Sebab, kerapihan dan keseragaman dalam berpakaian bisa dijadikan sebuah cerminan kesiapan dan keseriusan aparat pemerintah dalam memberikan pelayanan yang lebih prima kepada masyarakat," ujar Abubakar.
Dan mengenai penggunaan peci bagi laki-laki, Ia menjelaskan bahwa penggunaannya tidak selalu identik dengan identitas seorang muslim saja, tetapi juga sebagai simbol dan identitas ke-Indonesia-an tu sebagai ciri khas masyarakat Indonesia yang sopan dan rapih dlam berpakian.
Jadi, dengan melihat cara berpakaian yang seragam dan rapih, dapat dipastikan tingkat kepercayaan masyarakat kepada aparat pemerintah akan terus meningkat, terlebih jika diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan serta merubah paradigma aparat sebagai pelayan masyarakat, bukan dilayani masyarakat seperti yang telah tertanam dimasa lalu.
"Saya meminta Badan Kepegawaian dan Asisten Administrasi Umum untuk mulai mensosialisasikan keseragaman dalam berpakaian bagi para PNS mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala, sehingga tidak ada perbedaan dalam berpenampilan. Baik itu PNS laki-laki maupun perempuan," ucapnya seraya memberikan penegasan dan penekanan untuk segera ditindaklanjuti.
Untuk lebih memicu tingkat kedisiplinan dilingkup Pemda KBB, Abubakar memerintahkan agar diadakan lomba kedisiplinan bagi para pegawai pada peringatan HUT KBB ke-8 tahun 2015 nanti sebagai bentuk keseriusan dalam menegakkan kedisiplinan disamping memberikan reward dan punishment bagi pegawai. (Deden/Di)
No comments:
Post a Comment