Soreang (Lawunews.Com)
UPAYA keras yang dilakukan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung Kurnia Agustina Dadang M.Naser untuk menggugah kesadaran para Pedagang Kaki Lima (PKL) dalam menjaga kebersihan lingkungan akhirnya berbuah manis. Alhasil dibawah binaannya, sebanyak 20 PKL yang baru saja tergabung dalam Paguyuban JAKHARA (Jajanan Khas Rakyat) mulai peduli lingkungan dan menerapkan standar higienis saat menyajikan makananannya. "Saat menyajikan makanan, para pedagang ini sudah mulai menggunakan sarung tangan dan penjepit makanan. Disamping gerobaknya juga selalu tersedia air bersih dan tempat sampah tertutup. Ini menunjukkan, para pedagang mulai menyadari betapa pentingnya menjaga kebersihan makanan dan lingkungan", ungkap Kurnia Agustina dalam rilisnya, Selasa (28/10/2014).
Mewujudkan keasrian dan kebersihan lingkungan memang menjadi target dan harapan Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS) ini dalam menuju penilaian Lomba Kabupaten Sehat 2015 mendatang. Keberadaan paguyuban tersebut, dinilai Kurnia dapat menjadi simbol komitmen para penjual makanan untuk ikut berkontribusi terhadap gaya hidup sehat di Kabupaten Bandung. "Lomba hanya sebagai pendorong dan pemicu motivasi saja. Hal yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa menerapkan gaya hidup sehat pada seluruh masyarakat Kabupaten Bandung", ucap Kurnia. Bagi Kurnia, niatnya untuk membina dan membimbing para PKL semata-mata untuk membantu pemerintah daerah dalam menciptakan kebersihan dan kenyamanan lingkungan. Melalui paguyuban ini pula, pihaknya akan senantiasa memantau dan memastikan kalau jajanan yang disajikan para pedagang ini tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya, "Sajian makananpun harus ada asupan gizinya, aman dan tidak berbahaya untuk kesehatan jika dikonsumsi pembelinya", tambahnya pula.
Solehudin (28) salah seorang pedagang pisang keju berharap apa yang dilakukannya dapat ditiru pedagang lainnya, terutama dalam hal menjaga kebersihan lingkungan dan usahanya. "Kalau tempat usaha kita bersih indah dan nyaman, pembeli pun akan senang. Selain itu kita pun jadi ikut membantu mewujudkan program kebersihan Pemerintah Kabupaten Bandung", kata Sholehudin. Sejak dirangkul pemerintah, Udin, begitu ia akrab disapa mengakui dirinya sebagai pedagang kecil merasa aman dan terlindungi. Karena selama ini, menurut Udin, masyarakat dan pemerintah menganggap kehadiran PKL menjadi biang masalah yang mengganggu ketertiban dan kenyamanan lingkungan.
Diakui Udin, setelah mendapatkan pembinaan dan arahan istri Bupati Bandung tersebut, Ia dan rekan-rekannya banyak memperoleh wawasan dan pengetahuan. Diantaranya mengenai kebijakan-kebijakan dan norma-norma aturan pemerintah yang perlu diketahui dalam penataan PKL. Pengetahuan lain yang juga Dia dapatkan adalah bagaimana Ia bisa mengolah sampah dengan baik dan benar. "Saya juga jadi tahu bagaimana cara memilah sampah organik dan an organik, ternyata jika diolah dengan baik sampah bisa membawa berkah juga ya", katanya pula. ( Humas Setda Kab.Bandung/Harapan)
Mewujudkan keasrian dan kebersihan lingkungan memang menjadi target dan harapan Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS) ini dalam menuju penilaian Lomba Kabupaten Sehat 2015 mendatang. Keberadaan paguyuban tersebut, dinilai Kurnia dapat menjadi simbol komitmen para penjual makanan untuk ikut berkontribusi terhadap gaya hidup sehat di Kabupaten Bandung. "Lomba hanya sebagai pendorong dan pemicu motivasi saja. Hal yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa menerapkan gaya hidup sehat pada seluruh masyarakat Kabupaten Bandung", ucap Kurnia. Bagi Kurnia, niatnya untuk membina dan membimbing para PKL semata-mata untuk membantu pemerintah daerah dalam menciptakan kebersihan dan kenyamanan lingkungan. Melalui paguyuban ini pula, pihaknya akan senantiasa memantau dan memastikan kalau jajanan yang disajikan para pedagang ini tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya, "Sajian makananpun harus ada asupan gizinya, aman dan tidak berbahaya untuk kesehatan jika dikonsumsi pembelinya", tambahnya pula.
Solehudin (28) salah seorang pedagang pisang keju berharap apa yang dilakukannya dapat ditiru pedagang lainnya, terutama dalam hal menjaga kebersihan lingkungan dan usahanya. "Kalau tempat usaha kita bersih indah dan nyaman, pembeli pun akan senang. Selain itu kita pun jadi ikut membantu mewujudkan program kebersihan Pemerintah Kabupaten Bandung", kata Sholehudin. Sejak dirangkul pemerintah, Udin, begitu ia akrab disapa mengakui dirinya sebagai pedagang kecil merasa aman dan terlindungi. Karena selama ini, menurut Udin, masyarakat dan pemerintah menganggap kehadiran PKL menjadi biang masalah yang mengganggu ketertiban dan kenyamanan lingkungan.
Diakui Udin, setelah mendapatkan pembinaan dan arahan istri Bupati Bandung tersebut, Ia dan rekan-rekannya banyak memperoleh wawasan dan pengetahuan. Diantaranya mengenai kebijakan-kebijakan dan norma-norma aturan pemerintah yang perlu diketahui dalam penataan PKL. Pengetahuan lain yang juga Dia dapatkan adalah bagaimana Ia bisa mengolah sampah dengan baik dan benar. "Saya juga jadi tahu bagaimana cara memilah sampah organik dan an organik, ternyata jika diolah dengan baik sampah bisa membawa berkah juga ya", katanya pula. ( Humas Setda Kab.Bandung/Harapan)
No comments:
Post a Comment