Bandung (Lawunews.Com)
Permasalahan laju pertambahan penduduk dan kesehatan menjadi salah satu problem perkotaan yang harus disikapi secara bijak, ledakan penduduk akan menjadi persoalan apabila tidak dapat dikendalikan, berkurangnya daya dukung alam, lahan yang semakin terbatas, infrastruktur fasilitas pelayanan publik tidak bisa berjalan paralel dengan jumlah pertambahan manusia. "Ibu dari segala masalah di Kota Bandung sebetulnya adalah ledakan penduduk, bisa dibayangkan jika program KB tidak diselenggarakan secara strategis dan kontinyu, ini bisa menjadi masalah terbesar Indonesia,"
Hal tersebut dikatakan Wali Kota Bandung, M Ridwan Kamil saat membuka Puncak Kegiatan Pelayanan Bakti TNI KB-Kes Terpadu Kodim 0618/BS Kota Bandung tahun 2014, di di aula Kodim 0618/BS, Jl. Bangka No. 2 Bandung, Selasa (14/10/2014). Lebih lanjut dikatakannya program KB ini harus dapat mengubah pola pikir masyarakat bahwa ketika memiliki anak, orang tua bertanggung jawab penuh lahir batin hingga anak bisa mandiri. “Jangan sampai anak-anak hidupnya lebih susah dari orang tua. Harus lebih sejahtera, lebih pintar. Kalau anak lebih sengsara, artinya ada yang salah dengan orang tuanya, perencanaannya tidak baik”. tegasnya.
Program Bakti KB-Kes terpadu merupakan wujud komitmen dalam memperkokoh kemanunggalan TNI dan masyarakat dengan membantu Pemerintah Daerah mensukseskan bidang KB dan kesehatan, membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat terutama masyarakat yang kurang mampu. “Militernya cocok dengan slogannya, TNI selalu ada di hati rakyat. Kita warga Bandung tidak merasa jauh. hanya di Kota Bandung kolaborasi pemerintah dan TNI sangat kental, segala kegiatan sosial dan infrastruktur kita di bantu TNI” tuturnya. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut dilaksanakan mulai tanggal 14-16 oktober 2014, untuk menjangkau pergerakan dan pelayanan Keluarga Berencana (KB) Kesehatan diseluruh wilayah dan lapisan masyarakat dalam rangka percepatan pembangunan keluarga berencana nasional untuk pencapaian MDGs 2015.
Kolaborasi Kodim 0618/BS, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kota Bandung, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bandung, dan para donatur yang tergabung dalam Kelompok Bakti Sosial Pengusaha Kota Bandung (KBSP) menargetkan pelayanan KB minimal 1.500 orang akseptor.Selain itu, Puncak Kegiatan Pelayanan Bakti TNI KB-Kes Terpadu tersebut di ramaikan kegiatan bazzar, pemberian 1.750 sembako gratis, sosialisasi dan penyuluhan keluarga berencana. (www.bandung.go.id/Red)
No comments:
Post a Comment