Ngamprah (Lawunews.Com)
Sebagai bentuk kasih sayang dan kepedulian terhadap masyarakat yang menjadi korban bencana alam, Pemerintah Daerah Kab. Bandung Barat memberikan bantuan yang merupakan stimulan kepada 251 kepala keluarga yang menjadi korban berbagai bencana alam termasuk musibah kebakaran yang terjadi periode April-November 2014, di Gedung Utama Komplek Pusat Perkantoran Pemerintah Daerah Kab. Bandung Barat, Selasa (23/12) siang.
Dalam sambutannya, Bupati Bandung Barat, H. Abubakar menyatakan bahwa bantuan yang diberikan hanya berupa stimulan sebagai bentuk kepedullian dan tanggung jawab pemda dalam turut merasakan beban dan derita par korban bencana. Abubakar menjelaskan bahwa mayoritas musibah dan bencana yang terjadi periode April-November adalah kebakaran yang sebetulnya tidak termasuk dalam kategori bencana alam, melainkan hanya sebuah musibah akibat kecerobohan dan keteledoran manusia.
"Walaupun tidak termasuk dalam kategori bencana alam, tapi kami tetap memberi apresiasi dan bantuan pada musibah yng terjadi sekecil apapun sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian serta support kami kepada masyarakat agar tidak patah semangat dalam menghadapi masa depan," tuturnya.
Mengenai tanggap darurat bencana, Abubakar menuturkan bahwa pemda menyipkan dana "On Call" yang bisa digunakan kapan saja ketika terjdi bencana alam sebesar Rp. 7,5 M dan bisa digunakan lintas dinas tergantung permsalahan yang terjadi dilapangan.
"Hingga saat ini, dana "On Call" tersebut masih tersisa sekitar Rp. 1,2 M dan dana tersebut masih bisa ditambah jika memang terjadi bencana alam yang membutuhkan dana lebih besar," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Bandung Barat, Drs. Ronny Rudyana memparkan bahwa Pemda memberikn bantuan kepada 251 kepala keluarga yang tempt tinggalnya mengalami kerusakan baik rusak berat, sedang dan ringan, termasuk 7 orang korban meninggal dunia dan 1 orang yang mengalami kecacatan.
"Total bantuan yang kami salurkan kali ini sebesar Rp. 582.500.000,- untuk 251 KK. Untuk 213 rumah yang mengalami rusak berat masing-masing mendapat bantuan sebesar Rp. 2,5 juta, rusak sedang Rp. 1,5 Juta, rusak ringan Rp. 1Juta, meninggal dunia 2 Juta dan cacat Rp. 1 Juta. Ditambah bantuan beras dari Kantor Ketahanan Pangan sebanyak 14,2 ton atau sekitar 16,8 kg/jiwa dari cadangan beras pemerintah," ungkapnya.
Mengenai potensi bencana yang akan terjadi, Ronny meminta seluruh masyarakat dan aparat kewilayahan untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi msyarakat yang tinggal disekitar lereng pegunungan yng berpotensi untuk terjadinya longsor atau bencana alam lainnya. Pasalnya, diprediksi curah hujan akn mengalami puncaknya pada Januari tahun depan
"Hal tersebut sebgai upaya preventif untuk menghindari jatuhnya korban jiwa serta korban materil dan non materil lainnya," tutupnya. (**/Di)
Dalam sambutannya, Bupati Bandung Barat, H. Abubakar menyatakan bahwa bantuan yang diberikan hanya berupa stimulan sebagai bentuk kepedullian dan tanggung jawab pemda dalam turut merasakan beban dan derita par korban bencana. Abubakar menjelaskan bahwa mayoritas musibah dan bencana yang terjadi periode April-November adalah kebakaran yang sebetulnya tidak termasuk dalam kategori bencana alam, melainkan hanya sebuah musibah akibat kecerobohan dan keteledoran manusia.
"Walaupun tidak termasuk dalam kategori bencana alam, tapi kami tetap memberi apresiasi dan bantuan pada musibah yng terjadi sekecil apapun sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian serta support kami kepada masyarakat agar tidak patah semangat dalam menghadapi masa depan," tuturnya.
Mengenai tanggap darurat bencana, Abubakar menuturkan bahwa pemda menyipkan dana "On Call" yang bisa digunakan kapan saja ketika terjdi bencana alam sebesar Rp. 7,5 M dan bisa digunakan lintas dinas tergantung permsalahan yang terjadi dilapangan.
"Hingga saat ini, dana "On Call" tersebut masih tersisa sekitar Rp. 1,2 M dan dana tersebut masih bisa ditambah jika memang terjadi bencana alam yang membutuhkan dana lebih besar," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Bandung Barat, Drs. Ronny Rudyana memparkan bahwa Pemda memberikn bantuan kepada 251 kepala keluarga yang tempt tinggalnya mengalami kerusakan baik rusak berat, sedang dan ringan, termasuk 7 orang korban meninggal dunia dan 1 orang yang mengalami kecacatan.
"Total bantuan yang kami salurkan kali ini sebesar Rp. 582.500.000,- untuk 251 KK. Untuk 213 rumah yang mengalami rusak berat masing-masing mendapat bantuan sebesar Rp. 2,5 juta, rusak sedang Rp. 1,5 Juta, rusak ringan Rp. 1Juta, meninggal dunia 2 Juta dan cacat Rp. 1 Juta. Ditambah bantuan beras dari Kantor Ketahanan Pangan sebanyak 14,2 ton atau sekitar 16,8 kg/jiwa dari cadangan beras pemerintah," ungkapnya.
Mengenai potensi bencana yang akan terjadi, Ronny meminta seluruh masyarakat dan aparat kewilayahan untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi msyarakat yang tinggal disekitar lereng pegunungan yng berpotensi untuk terjadinya longsor atau bencana alam lainnya. Pasalnya, diprediksi curah hujan akn mengalami puncaknya pada Januari tahun depan
"Hal tersebut sebgai upaya preventif untuk menghindari jatuhnya korban jiwa serta korban materil dan non materil lainnya," tutupnya. (**/Di)
No comments:
Post a Comment