Ciamis (Lawunews.Com)
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mensukseskan program pendidikan terus digenjot, salah satunya dengan memberangkatkan para Kepala Sekolah dan Guru ke Australia untuk mengikuti pendidikan dalam program Continous Profesional Development (CPD) di Adelaide Australia Selatan selama 21 hari tepatnya dari 8-29 Agustus beberapa waktu lalu. Setelah menjalani proses penjaringan yang sangat ketat dan selektif di tingkat Jawa Barat, maka terpilihlah 36 Kepala Sekolah dan Guru dari SMA berprestasi dan 36 Kepala Sekolah dan Guru dari SMK berprestasi dari masing-masing perwakilan Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat.
Kabupaten Ciamis dalam program Continous Profesional Development yang digelar pemerintah Provinsi Jawa Barat meloloskan satu Kepala Sekolah yaitu Kepala Sekolah SMKN 1 Ciamis, Dra. Ika Karniati Sardi, MM.Pd dan delapan orang guru diantaranya, Atin Herawati, S.Pd SMKN 1 Ciamis, Neni Herlina, S.Pd dan Nenden Rosmaya, SPd SMKN 2 Ciamis, Rohmat Slamet S.Pd SMAN 2 Ciamis dan Sulastri Herdiani, S.Pd SMAN 1 Baregbeg, Wawan Kurniawan, SPd SMAN 1 Panawangan, Elin Siti Halimah, S.Pd SMAN 1 Ciamis dan Hj. Uum Nurhayati, SPd, MPd SMAN 1 Kawali.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ciamis, Drs H Toto Marwoto, MPd membenarkan bahwa beberapa waktu lalu dirinya memberangkatkan satu Kepala Sekolah dan delapan orang Guru untuk mengikuti program Continous Profesional Development yang digelar pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bertempat di Adelaide Australia Selatan. “Setelah pelatihan di Adelaide Australia Selatan nanti, para guru diharapkan bisa menularkan ilmunya kepada guru yang lain sehingga akan meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Ciamis. Program ini merupakan program pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menunjang kemajuan pendidikan di Jawa Barat. Terpilihnya satu Kepala Sekolah dan delapan orang guru merupakan prestasi bagi lingkup pendidik di Kabupaten Ciamis. Artinya saat ini pendidikan di Kabupaten Ciamis sudah diperhitungkan di tingkat Jawa Barat bahkan Nasional, “kata H Toto.
Ketika dikonfirmasi Lawunews.Com, salah satu guru yang mengikuti program Continous Profesional Development di Adelaide Australia Selatan, guru SMKN 2 Ciamis, Nenden Rosmaya, S.Pd menegaskan program Continous Profesional Development untuk meningkatkan mutu pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah. Menurutnya, pendidikan merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan manusia untuk hidup. Dengan pendidikan, manusia akan memiliki ilmu yang lebih tinggi dibandingkan makhluk hidup lainnya. Selama di Adelaide dari 36 Kepala Sekolah SMK dan 36 Kepala Sekolah SMA se-Jawa Barat selama 2 minggu terhitung dari tanggal 5-19 September yang merupakan kloter terakhir program Continous Profesional Development, dirinya bersama guru lainnya tinggal di home family (masyarakat) dengan tujuan supaya bisa beradaptasi dan bergaul bagaimana melihat kehidupan sehari-hari orang Australia baik dari kehidupan sehari-harinya maupun kebudayaannya.
“Selama di Australia bersama para guru lainnya mengikuti pendidikan manajemen pembelajaran serta melakukan study banding ke sekolah umum dan propesional di Universitas Adelaide. Di Adelaide kami bisa melihat dan belajar bagaimana tentang dorongan orang tua terhadap dunia pendidikan utamanya kegiatan anak-anak disekolah dan dukungan stakeholder dalam menunjang keberhasilan lembaga pendidikan. Kepedulian terhadap lingkungan serta keteraturan disiplin waktu, “kata Nenden. Sehingga bisa disimpulkan implementasi dari study banding disana disesuaikan dengan kurikulum 2013 para guru harus bisa mengikuti perubahan-perubahan sesuai kemajuan tekhnologi untuk menciptakan inovasi-inovasi dalam rangka mengembangkan kreativitas anak untuk kemajuan pendidikan, tambahnya.
Dari hasil proses study banding selama di Adelaide Australia Selatan sehingga bisa diimplementasikan/diadaptasikan di Priangan Timur, Nenden mengadaptasikan Student Wellbeing Programs. Alasannya, karena setelah melalui observasi selama 7 hari, terasa sekali manfaat yang dirasakan dari program ini. Program ini sederhana, praktis, murah dan tentunya sangat ramah lingkungan. Sebenarnya ada 7 bagian dari program yang ditawarkan, yaitu Pastoral Care Program, Healty Food Policy, Personal Presentation Rules, Shoes, Uniform, Make Up, Hair, School, Cleanliness Room, School Concellor, School Psychologist, School Leason, Police Office dan Value. “Hanya 4 program yang kami akan aplikasikan, yaitu Pastoral Care Program. Program Pastoral Care adalah Program Kewalikelasan yang dilaksanakan satu bulan satu kali. Wali kelas memberikan arahan-arahan yang terkait dengan pembelajaran di kelas, situasi yang sedang berkembang di masyarakat, cuaca dan iklim. Dalam kegiatan ini, siswa mendapat kesempatan untuk mengeluarkan pendapat, mengemukakan permasalahan atau rencana setelah lulus dari sekolah nanti. Program ini, di sekolah kami pun sudah berjalan, hanya saja kurang diimplementasikan, maka dengan program ini diharapkan program kewalikelasan dapat ditingkatkan lagi, “kata Nenden.
Healty Food Policy, kata Nenden, siswa tidak dibiasakan untuk jajan, siswa terbiasa membawa bekal makanan dari rumah, dan karena sudah terbiasa, sehingga mereka sudah merasa tidak terbebani lagi dengan beratnya membawa bekal dari rumah. Mereka sudah terbiasa membawa tas yang berisi buku pelajaran dan tas lain yang berisi bekal. Mereka terbiasa membawa bekal berupa karbohidrat, protein, sayur, buah dan cemilan sehat buat istirahat siang, dan sekolah memfasilitasi tempat khusus untuk makan siang mereka. “Di sekolah kami, anak-anak tidak terbiasa membawa bekal dari rumah, mereka terbiasa jajan di kantin sekolah. Semoga dengan program ini mereka akan menjadi terbiasa membawa bekal dari rumah, karena selain sehat, hemat, praktis dan ramah lingkungan karena akan mengurangi pembuangan sampah ke lingkungan, terutama sampah plastik, “tegas Nenden.
Selain itu, lanjut Nenden, Personal Presentation Rules, Shoes, Uniform, Make Up, Hair. Program ini di sekolah SMKN 2 Ciamis juga sebenarnya sudah berjalan, hanya agar menjadi pembiasaan saja, karena ketika menjadi pembiasaan, maka tidak akan lagi menjadi beban. Cleanliness Room. Hallett Cove School adalah sekolah yang sangat memperhatikan kebersihan lingkungannya. Semua warga sekolah sangat peduli terhadap kebersihan, makanya tidak heran jika disetiap sudut sekolah selalu bersih. Siswa maupun guru sudah terbiasa membuang sampah pada tempat sampah, dan sudah terbiasa merapikan tempat setelah kegiatan berakhir.
“Berbeda sekali dengan sekolah lainnya yang ada di Kabupaten Ciamis, sampah terbiasa ditinggalkan siswa di bawah meja, kelas terbiasa kotor karena jarang sekali siswa yang mau membereskan ruangan setelah kegiatan usai. Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan membuat pihaknya dari program Cleanliness Room dan Hallet Cove School merasa harus menerapkan hal ini di sekolah kami, “tandas Nenden. (mamay)
Kabupaten Ciamis dalam program Continous Profesional Development yang digelar pemerintah Provinsi Jawa Barat meloloskan satu Kepala Sekolah yaitu Kepala Sekolah SMKN 1 Ciamis, Dra. Ika Karniati Sardi, MM.Pd dan delapan orang guru diantaranya, Atin Herawati, S.Pd SMKN 1 Ciamis, Neni Herlina, S.Pd dan Nenden Rosmaya, SPd SMKN 2 Ciamis, Rohmat Slamet S.Pd SMAN 2 Ciamis dan Sulastri Herdiani, S.Pd SMAN 1 Baregbeg, Wawan Kurniawan, SPd SMAN 1 Panawangan, Elin Siti Halimah, S.Pd SMAN 1 Ciamis dan Hj. Uum Nurhayati, SPd, MPd SMAN 1 Kawali.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ciamis, Drs H Toto Marwoto, MPd membenarkan bahwa beberapa waktu lalu dirinya memberangkatkan satu Kepala Sekolah dan delapan orang Guru untuk mengikuti program Continous Profesional Development yang digelar pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bertempat di Adelaide Australia Selatan. “Setelah pelatihan di Adelaide Australia Selatan nanti, para guru diharapkan bisa menularkan ilmunya kepada guru yang lain sehingga akan meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Ciamis. Program ini merupakan program pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menunjang kemajuan pendidikan di Jawa Barat. Terpilihnya satu Kepala Sekolah dan delapan orang guru merupakan prestasi bagi lingkup pendidik di Kabupaten Ciamis. Artinya saat ini pendidikan di Kabupaten Ciamis sudah diperhitungkan di tingkat Jawa Barat bahkan Nasional, “kata H Toto.
Ketika dikonfirmasi Lawunews.Com, salah satu guru yang mengikuti program Continous Profesional Development di Adelaide Australia Selatan, guru SMKN 2 Ciamis, Nenden Rosmaya, S.Pd menegaskan program Continous Profesional Development untuk meningkatkan mutu pendidikan dan proses pembelajaran di sekolah. Menurutnya, pendidikan merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan manusia untuk hidup. Dengan pendidikan, manusia akan memiliki ilmu yang lebih tinggi dibandingkan makhluk hidup lainnya. Selama di Adelaide dari 36 Kepala Sekolah SMK dan 36 Kepala Sekolah SMA se-Jawa Barat selama 2 minggu terhitung dari tanggal 5-19 September yang merupakan kloter terakhir program Continous Profesional Development, dirinya bersama guru lainnya tinggal di home family (masyarakat) dengan tujuan supaya bisa beradaptasi dan bergaul bagaimana melihat kehidupan sehari-hari orang Australia baik dari kehidupan sehari-harinya maupun kebudayaannya.
“Selama di Australia bersama para guru lainnya mengikuti pendidikan manajemen pembelajaran serta melakukan study banding ke sekolah umum dan propesional di Universitas Adelaide. Di Adelaide kami bisa melihat dan belajar bagaimana tentang dorongan orang tua terhadap dunia pendidikan utamanya kegiatan anak-anak disekolah dan dukungan stakeholder dalam menunjang keberhasilan lembaga pendidikan. Kepedulian terhadap lingkungan serta keteraturan disiplin waktu, “kata Nenden. Sehingga bisa disimpulkan implementasi dari study banding disana disesuaikan dengan kurikulum 2013 para guru harus bisa mengikuti perubahan-perubahan sesuai kemajuan tekhnologi untuk menciptakan inovasi-inovasi dalam rangka mengembangkan kreativitas anak untuk kemajuan pendidikan, tambahnya.
Dari hasil proses study banding selama di Adelaide Australia Selatan sehingga bisa diimplementasikan/diadaptasikan di Priangan Timur, Nenden mengadaptasikan Student Wellbeing Programs. Alasannya, karena setelah melalui observasi selama 7 hari, terasa sekali manfaat yang dirasakan dari program ini. Program ini sederhana, praktis, murah dan tentunya sangat ramah lingkungan. Sebenarnya ada 7 bagian dari program yang ditawarkan, yaitu Pastoral Care Program, Healty Food Policy, Personal Presentation Rules, Shoes, Uniform, Make Up, Hair, School, Cleanliness Room, School Concellor, School Psychologist, School Leason, Police Office dan Value. “Hanya 4 program yang kami akan aplikasikan, yaitu Pastoral Care Program. Program Pastoral Care adalah Program Kewalikelasan yang dilaksanakan satu bulan satu kali. Wali kelas memberikan arahan-arahan yang terkait dengan pembelajaran di kelas, situasi yang sedang berkembang di masyarakat, cuaca dan iklim. Dalam kegiatan ini, siswa mendapat kesempatan untuk mengeluarkan pendapat, mengemukakan permasalahan atau rencana setelah lulus dari sekolah nanti. Program ini, di sekolah kami pun sudah berjalan, hanya saja kurang diimplementasikan, maka dengan program ini diharapkan program kewalikelasan dapat ditingkatkan lagi, “kata Nenden.
Healty Food Policy, kata Nenden, siswa tidak dibiasakan untuk jajan, siswa terbiasa membawa bekal makanan dari rumah, dan karena sudah terbiasa, sehingga mereka sudah merasa tidak terbebani lagi dengan beratnya membawa bekal dari rumah. Mereka sudah terbiasa membawa tas yang berisi buku pelajaran dan tas lain yang berisi bekal. Mereka terbiasa membawa bekal berupa karbohidrat, protein, sayur, buah dan cemilan sehat buat istirahat siang, dan sekolah memfasilitasi tempat khusus untuk makan siang mereka. “Di sekolah kami, anak-anak tidak terbiasa membawa bekal dari rumah, mereka terbiasa jajan di kantin sekolah. Semoga dengan program ini mereka akan menjadi terbiasa membawa bekal dari rumah, karena selain sehat, hemat, praktis dan ramah lingkungan karena akan mengurangi pembuangan sampah ke lingkungan, terutama sampah plastik, “tegas Nenden.
Selain itu, lanjut Nenden, Personal Presentation Rules, Shoes, Uniform, Make Up, Hair. Program ini di sekolah SMKN 2 Ciamis juga sebenarnya sudah berjalan, hanya agar menjadi pembiasaan saja, karena ketika menjadi pembiasaan, maka tidak akan lagi menjadi beban. Cleanliness Room. Hallett Cove School adalah sekolah yang sangat memperhatikan kebersihan lingkungannya. Semua warga sekolah sangat peduli terhadap kebersihan, makanya tidak heran jika disetiap sudut sekolah selalu bersih. Siswa maupun guru sudah terbiasa membuang sampah pada tempat sampah, dan sudah terbiasa merapikan tempat setelah kegiatan berakhir.
“Berbeda sekali dengan sekolah lainnya yang ada di Kabupaten Ciamis, sampah terbiasa ditinggalkan siswa di bawah meja, kelas terbiasa kotor karena jarang sekali siswa yang mau membereskan ruangan setelah kegiatan usai. Kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan membuat pihaknya dari program Cleanliness Room dan Hallet Cove School merasa harus menerapkan hal ini di sekolah kami, “tandas Nenden. (mamay)
No comments:
Post a Comment