Jakarta (Lawunews.Com)
Sebagai tindak lanjut dari penyelenggaraan Rapat Pimpinan TNI (Rapim TNI) tahun 2015, TNI AL menggelar Rapat Pimpinan TNI AL tahun 2015 yang berlangsung di gedung auditorium Yos Sudarso, Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/12). Pada kegiatan ini Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio memimpin langsung Rapim sekaligus membuka kegiatan yang diikuti oleh seluruh unsur pimpinan di jajaran TNI AL.
Rapim TNI AL tahun 2015 yang mengangkat tema “Kita Wujudkan Prajurit TNI AL yang Profesional, Sejahtera dan Dicintai Rakyat” merupakan rapat yang diselenggarakan untuk mendukung proses pembangunan TNI AL sebagaimana diatur dalam sistem perencanaan pembangunan pertahanan negara, serta sebagai sarana untuk menyampaikan berbagai arah dan kebijakan pemimpin TNI AL, sehingga seluruh pemimpin di jajaran TNI AL mampu memahami dan memiliki persepsi yang sama dalam mengimplementasikan berbagai arah maupun kebijakan dari rencana pembangunan TNI AL pada tahun berjalan dengan benar dan optimal.
Rapim ini juga untuk mengevaluasi program kegiatan TNI AL tahun 2014 yang menonjol diantaranya perlunya keterpaduan dalam bidang intelijen, operasi, personel, pendidikan dan latihan, logistik, komunikasi serta pengadaan alutsista, sehingga tidak terjadi resiko kesenjangan antara sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, kemampuan dan kekuatan sumber daya yang tersedia, serta konsep strategi bertindak yang dipilih. Disamping itu, perlu adanya kesinambungan pembangunan minimum essential force/MEF TNI AL sebagai kelanjutan dari pembangunan MEF Tahap I Tahun 2010-2014, serta peningkatan kesejahteraan prajurit untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dan penguatan di bidang maritim untuk mencapai visi, misi Presiden RI yang menginginkan agar Indonesia menjadi poros maritim dunia.
Evaluasi hasil pembinaan kekuatan TNI AL tahun 2014 sebagai berikut: pertama, bidang organisasi: Pelaksanaan validasi organisasi TNI AL dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan mempertajam tugas pokok organisasi serta penguatan hubungan kelembagaan dengan berpedoman pada Perpres RI Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI. Validasi organisasi TNI AL tahun 2014 yang sudah terlaksana adalah perubahan kedudukan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) yang semula di bawah Kobangdikal menjadi Balakpus Mabesal dipimpin Perwira Tinggi Bintang Satu, peningkatan Posal Teluk Dalam menjadi Lanal Kelas B Nias, pembentukan Kolatnerbal, dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Ladokgi RE. Martadinata. Sedangkan usulan validasi TNI AL yang masih dalam proses di Mabes TNI sebagai bagian daru usulan revisi Prepres Nomor 10 Tahun 2010 adalah pembentukan Steral, Komando Armada Kawasan, Pushidrosal, Disopslatal, pembentukan Lantamal Pontianak, Lantamal Tarakan dan Lantamal Sorong, pembentukan Pasmar 3 Sorong, serta peningkatan jabatan Danpuspomal dan Kadiskum Kormar.
Operasi keamanan Laut (Kamla) yang dilaksanakan sepanjang tahun 2014, dengan hasil 434 kapal diperiksa, 409 kapal diizinkan melanjutkan pelayaran, 25 kapal dikawal (di-adhoc), 12 kapal proses bebas karena tidak cukup bukti, dan 13 proses hukum. Ada 4 kapal yang ditenggelamkan, masing-masing 2 kapal ikan asing diperairan Anambas, Tarempa pada tanggal 5 Desember 2014 lalu, dan 2 kapal asing diperairan Ambon pada tanggal 21 Desember 2014 baru-baru ini, dan selanjutnya ada rencana penenggelaman berikutnya sambil menunggu penyelesaian hukum (inkrah).
Penyediaan sumber daya manusia (SDM) selama tahun 2014 telah dilaksanakan perekrutan personel sebanyak 953 orang. Dengan rincian 106 orang Perwira, 460 orang Bintara, 387 orang Tamtama. Kekuatan personel TNI AL sampai bulan Desember 2014 berjumlah 73.295 orang atau 72% dari DSP (Daftar Susunan Personel), yang terdiri dari 65.190 personel militer dan 8.105 personel PNS TNI AL. Perekrutan personel merujuk pada kebutuhan organisasi sesuai dengan pembangunan kekuatan pokok minimum, pembentukan organisasi baru, atau pengembangan organisasi yang ada, namun tetap memperhatikan rata-rata tingkat susut alami dan nonalami berdasarkan kebijakan zero grouth of personnel dan right sizing.
Rapim TNI AL tahun 2015 diikuti oleh 251 peserta, terdiri dari Pimpinan TNI AL (2), pejabat Mabesal (80), pejabat nonstruktural (81), pejabat Kotama dan Lemdik TNI AL (18), pembicara/pemapar (11), serta panitia dan pendukung (60).
(Dispenal/Red).
Rapim TNI AL tahun 2015 yang mengangkat tema “Kita Wujudkan Prajurit TNI AL yang Profesional, Sejahtera dan Dicintai Rakyat” merupakan rapat yang diselenggarakan untuk mendukung proses pembangunan TNI AL sebagaimana diatur dalam sistem perencanaan pembangunan pertahanan negara, serta sebagai sarana untuk menyampaikan berbagai arah dan kebijakan pemimpin TNI AL, sehingga seluruh pemimpin di jajaran TNI AL mampu memahami dan memiliki persepsi yang sama dalam mengimplementasikan berbagai arah maupun kebijakan dari rencana pembangunan TNI AL pada tahun berjalan dengan benar dan optimal.
Rapim ini juga untuk mengevaluasi program kegiatan TNI AL tahun 2014 yang menonjol diantaranya perlunya keterpaduan dalam bidang intelijen, operasi, personel, pendidikan dan latihan, logistik, komunikasi serta pengadaan alutsista, sehingga tidak terjadi resiko kesenjangan antara sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, kemampuan dan kekuatan sumber daya yang tersedia, serta konsep strategi bertindak yang dipilih. Disamping itu, perlu adanya kesinambungan pembangunan minimum essential force/MEF TNI AL sebagai kelanjutan dari pembangunan MEF Tahap I Tahun 2010-2014, serta peningkatan kesejahteraan prajurit untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dan penguatan di bidang maritim untuk mencapai visi, misi Presiden RI yang menginginkan agar Indonesia menjadi poros maritim dunia.
Evaluasi hasil pembinaan kekuatan TNI AL tahun 2014 sebagai berikut: pertama, bidang organisasi: Pelaksanaan validasi organisasi TNI AL dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan mempertajam tugas pokok organisasi serta penguatan hubungan kelembagaan dengan berpedoman pada Perpres RI Nomor 10 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi TNI. Validasi organisasi TNI AL tahun 2014 yang sudah terlaksana adalah perubahan kedudukan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) yang semula di bawah Kobangdikal menjadi Balakpus Mabesal dipimpin Perwira Tinggi Bintang Satu, peningkatan Posal Teluk Dalam menjadi Lanal Kelas B Nias, pembentukan Kolatnerbal, dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Ladokgi RE. Martadinata. Sedangkan usulan validasi TNI AL yang masih dalam proses di Mabes TNI sebagai bagian daru usulan revisi Prepres Nomor 10 Tahun 2010 adalah pembentukan Steral, Komando Armada Kawasan, Pushidrosal, Disopslatal, pembentukan Lantamal Pontianak, Lantamal Tarakan dan Lantamal Sorong, pembentukan Pasmar 3 Sorong, serta peningkatan jabatan Danpuspomal dan Kadiskum Kormar.
Operasi keamanan Laut (Kamla) yang dilaksanakan sepanjang tahun 2014, dengan hasil 434 kapal diperiksa, 409 kapal diizinkan melanjutkan pelayaran, 25 kapal dikawal (di-adhoc), 12 kapal proses bebas karena tidak cukup bukti, dan 13 proses hukum. Ada 4 kapal yang ditenggelamkan, masing-masing 2 kapal ikan asing diperairan Anambas, Tarempa pada tanggal 5 Desember 2014 lalu, dan 2 kapal asing diperairan Ambon pada tanggal 21 Desember 2014 baru-baru ini, dan selanjutnya ada rencana penenggelaman berikutnya sambil menunggu penyelesaian hukum (inkrah).
Penyediaan sumber daya manusia (SDM) selama tahun 2014 telah dilaksanakan perekrutan personel sebanyak 953 orang. Dengan rincian 106 orang Perwira, 460 orang Bintara, 387 orang Tamtama. Kekuatan personel TNI AL sampai bulan Desember 2014 berjumlah 73.295 orang atau 72% dari DSP (Daftar Susunan Personel), yang terdiri dari 65.190 personel militer dan 8.105 personel PNS TNI AL. Perekrutan personel merujuk pada kebutuhan organisasi sesuai dengan pembangunan kekuatan pokok minimum, pembentukan organisasi baru, atau pengembangan organisasi yang ada, namun tetap memperhatikan rata-rata tingkat susut alami dan nonalami berdasarkan kebijakan zero grouth of personnel dan right sizing.
Rapim TNI AL tahun 2015 diikuti oleh 251 peserta, terdiri dari Pimpinan TNI AL (2), pejabat Mabesal (80), pejabat nonstruktural (81), pejabat Kotama dan Lemdik TNI AL (18), pembicara/pemapar (11), serta panitia dan pendukung (60).
(Dispenal/Red).
No comments:
Post a Comment