Pangandaran (LawuNews)Pasca berpisahnya dari Kabupaten Ciamis, hingga kini jumlah penyuluh keluarga berencana (KB) masih kurang. Dari jumlah 93 desa yang ada di 10 kecamatan di Kabupaten Pangandaran, baru ada tiga penyuluh. Dari jumlah tiga penyuluh tersebut, hanya dua yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sedangkan satu lagi masih Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Kepala Bidang Kelurga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat, dan Pemerintahan Desa (BP3KBPMD dan Pemdes) Kabupaten Pangandaran, Asep Agustin mengatakan, dengan jumlah tersebut diakui pihaknya kelabakan. Sebab, masih jauh dari jumlah ideal.“Dari tiga orang penyuluh, kami dibantu tenaga penggerak desa 54 orang. Tetapi untuk penyuluh yang dimiliki masih kurang,” ucapnya, Minggu (19/10).
Asep menjelaskan, idealnya satu orang penyuluh itu bertugas di dua desa. Atau idealnya 45 orang. Dengan jumlah yang ada, masih sangat kurang.Lebih lanjut Asep mengatakan, saat ini untuk bidan sudah ada di setiap desa dan cukup. Namun, untuk dokter spesialis kandungan itu belum ada. “Jadi, saat ini masih banyak pasien yang dirujuk ke rumah sakit luar daerah. Seperti ke Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, Kabupaten/Kota Tasikmalaya, hingga Kabupaten/Kota Bandung,” katanya.
Kekurangan juga menimpa para tenaga bidan, dari data yang berhasil dihimpun tim Media Bangsa pada waktu acara pelantikan kepengurusan IBI cabang Kabupaten Pangandaran beserta ranting se-Kabupaten Pangandaran periode 2013-2018, Selasa (27/1) beberapa waktu lalu di ballroom Hotel Sandaan Kabupaten Pangandaran yang dilantik oleh Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Jawa Barat. Hadir pada pelantikan tersebut, Asda II Setda Kabupaten Pangandaran, Drs. Undang Sohbarudin, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Pangandaran, Jajang Mustopa, Ketua IBI cabang Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar serta undangan lainnya.
Usai pelantikan, Ketua Pengurus IBI cabang Kabupaten Pangandaran, Nani Yuningsih, Am.Keb, SKM mengatakan, dengan telah dilantiknya pengurus IBI cabang Kabupaten Pangandaran, dirinya sebagai Ketua akan mendukung semua bidang yang ada di Kabupaten Pangandaran, termasuk siap menerima bimbingan dari bidan-bidan seniornya. “Kami mengucapkan terima kasih kepada pengurus IBI Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Ciamis yang selama ini telah membingbing kami sehingga terbentuknya kepengurusan IBI di Kabupaten Pangandaran, seiring dengan adanya pemekaran DOB Kabupaten Pangandaran, “tuturnya.
Pada kesempatan itu, Nani memaparkan, bidan yang ada di Kabupaten Pangandaran tercatat berjumlah 274 orang, terdiri dari 86 bidan PNS dan 50 dari PTT, 136 bidan magang dan yang bekerja di BPS (Bidan Prakterk Swasta) murni berjumlah 2 orang. “Tetapi dari 274 bidan yang siap memberikan pelayanan secara praktek mandiri di rumahnya dengan fasilitas yang mendekati standar pelayanan, hanya sebanyak 50 orang. Dan yang menjadi bidan delima sebanyak 3 orang, “ucapnya.
Namun demikian kata dia, pihaknya yakin, dengan fasilitas yang ada saat ini telah melakukan pelayanannya memenuhi standar dan berkualitas yang baik. “Dan atas pelantikan ini, kami meminta dukungan dari seluruh bidan yang ada di Kabupaten Pangandaran, untuk bersama-sama membangun Organisasi Ikatan Bidan Indonesia cabang Kabupaten Pangandaran dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab yang tinggi, “harapannya.
Ditempat yang sama, Ketua Panitia, Euis Komariah, Amd.Keb, SKM mengatakan, kegiatan yang bertemakan penguatan profesi bidan untuk mempersiapkan generasi yang berkualitas, terlaksana atas kerja sama Pemerintah Kabupaten dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran. “Dalam catatan kami, peserta 310 orang, namun peserta melebihi dari yang telah ditentukan, “ujarnya.
Sementara Asda II Setda Kabupaten Pangandaran, Drs. Undang Sohbarudin menyampaikan, tenaga bidan di Kabupaten Pangandaran masih sangat kekurangan yang tersebar di 14 desa yang ada diwilayah Kabupaten Pangandaran. “Mewakili pemerintah, kami berharap kepada para bidan, upaya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dan bagi desa yang masih kekurangan tenaga bidan, akan ditambah dari PTT, “ungkapnya. (Mamay)
No comments:
Post a Comment