Bone (LawuNews)
Sebanyak 78 pendidik peserta pelatihan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) di gedung UPTD Tellusetinge Bone dengan semangat berlatih mengelola lingkungan pembelajaran yang efektif, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan melakukan simulasi rencana tersebut di hadapan teman sendiri. Mereka akan dilatih sampai tanggal 25 Feburari. Hal yang paling menarik adalah mereka juga akan melakukan praktik mengajar secara langsung dengan Metode PAKEM di sekolah yang telah ditunjuk. Pelatihan di Bone kali ini juga ditambah bahasannya tentang SKL (Standar Kompetensi Lulusan) dan kisi-kisi soal untuk menghadapi Ujian Nasional bagi siswa kelas enam SD.
78 tenaga didik ini merupakan gelombang pertama dari dua gelombang pelatihan yang diikuti oleh 678 guru SD kelas enam dari seluruh sekolah dasar di Bone yang berjumlah 672 sekolah. 27 kecamatan di bone dibagi menjadi lima kluster pelatihan. Setiap kluster terdiri dari 3 – 5 kecamatan. Masing-masing kluster dipandu oleh 5 orang fasilitator pelatihan USAID PRIORITAS. “Pemda Bone telah berkomitmen seluruh sekolah tingkat SD dan SMP akan menerima replikasi program pelatihan USAID PRIORITAS. Namun guna menghadapi Ujian Nasional, yang dilatih pada program diseminasi jangka pendek ini adalah pendidik kelas enam SD,” ujar Nurhasirah Lampe, Koordinator Daerah USAID PRIORITAS Bone.
Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah Kabupaten Bone menjadikan kota ini sebagai Kota Tujuan Pendidikan. “Untuk mencapai tujuan itu, kita canangkan tahun 2016, seluruh Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah yang ada di Bone akan menerima pelatihan model USAID PRIORITAS,” ujar Wakil Bupati Bone, Drs. H. Ambo Dalle, di hadapan seluruh Kepala Sekolah Bone pada acara Pertemuan Reviu dan Perencanaan Daerah (10/2).
Pemerintah Bone juga berusaha menaikkan tingkat kelulusan UN siswa Sekolah Dasar yang pada tahun pelajaran 2012/2013 menempati peringkat di bawah sepuluh besar dari seluruh kabupaten di Sulsel. Kenaikan peringkat menjadi ke-delapan pada tahun berikutnya mendorong Pemda Bone menaikkan target untuk masuk lima besar tahun ini.
Untuk itu, Bupati Bone, menginstruksikan secara langsung kepada dinas pendidikan mengadopsi penuh dan mendiseminasi program pelatihan USAID PRIORITAS untuk semua sekolah. Diseminasi dibagi dua yaitu diseminasi jangka pendek dan diseminasi jangka panjang. Diseminasi jangka pendek, seperti yang sedang dilaksanakan kali ini, diperuntukkan bagi guru-guru kelas enam SD agar mampu memenuhi ketuntasan kompentensi siswa sebagai bekal mengikuti Ujian Nasional. Sedangkan diseminasi jangka panjang diperuntukkan bagi semua pendidik SD dan SMP di Bone. Mereka akan menerima pelatihan Manajamen Berbasis Sekolah, pembelajaran PAKEM untuk pendidik SD/MI, Contextual Teaching and Learning untuk pendidik SMP/MTs.
Sebelumnya Pemda Bone juga sudah mengangkat 45 fasilitator untuk tingkat SD/MI. Pengangkatan ini merupakan bagian dari komitmen pemda Bone untuk memiliki 90 fasilitator mandiri, yaitu fasilitator diluar fasilitator USAID PRIORITAS yang akan dibiayai sendiri oleh Pemda. “Dengan banyaknya fasilitator ini, kita harapkan visi Kota Bone sebagai Kota Tujuan Pendidikan terwujud,” ujar Nurhasirah. (Red)
78 tenaga didik ini merupakan gelombang pertama dari dua gelombang pelatihan yang diikuti oleh 678 guru SD kelas enam dari seluruh sekolah dasar di Bone yang berjumlah 672 sekolah. 27 kecamatan di bone dibagi menjadi lima kluster pelatihan. Setiap kluster terdiri dari 3 – 5 kecamatan. Masing-masing kluster dipandu oleh 5 orang fasilitator pelatihan USAID PRIORITAS. “Pemda Bone telah berkomitmen seluruh sekolah tingkat SD dan SMP akan menerima replikasi program pelatihan USAID PRIORITAS. Namun guna menghadapi Ujian Nasional, yang dilatih pada program diseminasi jangka pendek ini adalah pendidik kelas enam SD,” ujar Nurhasirah Lampe, Koordinator Daerah USAID PRIORITAS Bone.
Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah Kabupaten Bone menjadikan kota ini sebagai Kota Tujuan Pendidikan. “Untuk mencapai tujuan itu, kita canangkan tahun 2016, seluruh Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah Tsanawiyah yang ada di Bone akan menerima pelatihan model USAID PRIORITAS,” ujar Wakil Bupati Bone, Drs. H. Ambo Dalle, di hadapan seluruh Kepala Sekolah Bone pada acara Pertemuan Reviu dan Perencanaan Daerah (10/2).
Pemerintah Bone juga berusaha menaikkan tingkat kelulusan UN siswa Sekolah Dasar yang pada tahun pelajaran 2012/2013 menempati peringkat di bawah sepuluh besar dari seluruh kabupaten di Sulsel. Kenaikan peringkat menjadi ke-delapan pada tahun berikutnya mendorong Pemda Bone menaikkan target untuk masuk lima besar tahun ini.
Untuk itu, Bupati Bone, menginstruksikan secara langsung kepada dinas pendidikan mengadopsi penuh dan mendiseminasi program pelatihan USAID PRIORITAS untuk semua sekolah. Diseminasi dibagi dua yaitu diseminasi jangka pendek dan diseminasi jangka panjang. Diseminasi jangka pendek, seperti yang sedang dilaksanakan kali ini, diperuntukkan bagi guru-guru kelas enam SD agar mampu memenuhi ketuntasan kompentensi siswa sebagai bekal mengikuti Ujian Nasional. Sedangkan diseminasi jangka panjang diperuntukkan bagi semua pendidik SD dan SMP di Bone. Mereka akan menerima pelatihan Manajamen Berbasis Sekolah, pembelajaran PAKEM untuk pendidik SD/MI, Contextual Teaching and Learning untuk pendidik SMP/MTs.
Sebelumnya Pemda Bone juga sudah mengangkat 45 fasilitator untuk tingkat SD/MI. Pengangkatan ini merupakan bagian dari komitmen pemda Bone untuk memiliki 90 fasilitator mandiri, yaitu fasilitator diluar fasilitator USAID PRIORITAS yang akan dibiayai sendiri oleh Pemda. “Dengan banyaknya fasilitator ini, kita harapkan visi Kota Bone sebagai Kota Tujuan Pendidikan terwujud,” ujar Nurhasirah. (Red)
No comments:
Post a Comment