Ciamis (LawuNews) Tiga Kepala Daerah di wilayah Priangan Timur akhirnya menandatangani naskah kesepakatan bersama (NKB) untuk membangun wilayah perbatasan, Rabu beberapa waktu lalu di Aula Sekertariat Daerah Kabupaten Ciamis. Ketiga Kepala Daerah tersebut yaitu Bupati Ciamis, H. Iing Syam arifien, Bupati Tasikmalaya, H. Uu Ruzhanul Ulum dan Walikota Tasikmalaya, H. Budi Budiman.
Ketiganya sepakat untuk membangun wilayah perbatasan yang selama ini terkesan kurang mendapat perhatian dari pemerintah, khususnya infrastruktur. Namun guna memperhatikan daerah perbatasan tidak bisa diselesaikan oleh satu pemerintah daerah saja, tapi diperlukan kerjasama dengan pemerintah daerah lainnya yang berbatasan.
Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifien dalam kesempatan itu mengungkapkan, bahwa dalam hal sosial ekonomi penduduk Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya diperbatasan itu terbaur menjadi satu, yang membedakan hanya administratif dengan batas wilayah saja. Sehingga pembangunan diperbatasan tidak bisa diwujudkan tanpa koordinasi dan kerjasama antar pemerintah daerah.
H. Iing mencontohkan pentingnya pembangunan jembatan diwilayah Selatan Kabupaten Ciamis yang berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya sebagai alternatif jembatan Cirahong. Karena jembatan Cirahong yang saat ini dijadikan jalur ekonomi masyarakat terbatas. Jembatan Cirahong kapasitasnya dibatasi, tidak bisa digunakan kendaraan besar dan harus menggunakan sistem buka tutup karena satu arah. Begitu juga di wilayah Barat Kabupaten Ciamis perlu jembatan baru yang bisa menjadi jalur ekonomi dengan Kota Tasikmalaya karena jembatan yang saat ini digunakan kurang memadai. “Oleh karena itu, jembatan penghubung utama yang menghubungkan Wilayah Selatan Kabupaten Ciamis dan KabupatenTasikmalaya dan Kabupaten Ciamis Barat dengan Kota Tasikmalaya. Jembatan tersebut dibangun bersama Pemkab Ciamis dan Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya, ”ujarnya.
Bupati Tasikmalaya, H. Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi gagasan Pemkab Ciamis untuk bersama-sama membangun wilayah perbatasan, terutama infrastruktur jalan yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. “Baru pertama kali Pemkab Tasikmalaya menandatangani kesepakatan dengan daerah tetangga. Namun kesepakatan ini menumbuhkan sektor ekonomi di Tasikmalaya, karena di Tasikmalaya banyak produk industri yang membutuhkan pasar, seperti golok Gelonggongan yang sudah terkenal berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Tasikmalaya-Kabupaten Ciamis, “ujarnya.
Wali Kota Tasikmalaya, H. Budi Budiman juga menyambut baik atas gagasan NKB tiga kepala daerah ini. Dia berharap realisasi dari NKB ini khususnya dalam pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan bisa mengatasi pengangguran di Kota Tasikmalaya yang masih tinggi. “Jalan dan jembatan menjadi urat nadi perekonomian masyarakat, termasuk masyarakat diperbatasan. Dengan adanya NKB ini, diharapkan pembangunan infrastruktur diperbatasan tidak tersendat dan bisa dilaksanakan dengan cepat, ”ujarnya.
Sekertaris Daerah Kabupaten Ciamis, H. Herdiat selepas acara penandatanganan naskah kesepakatan bersama menegaskan, NKB tiga kepala daerah ini berawal dari keinginan pemerintah Kabupaten Ciamis untuk membangun sinergritas di wilayah perbatasan yang terbilang rentan konflik sosial.
Pembangunan yang saat ini dibutuhkan masyarakat di perbatasan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis - Kota Tasikmalaya, diantaranya pembangunan jembatan Betmen (Benteng-Manonjaya) yang menghubungkan Kabupaten Ciamis dengan Kabupaten Tasikmalaya dan jembatan Cindi (Cihaurbeuti-Indihiang) yang menghubungkan Kabupaten Ciamis dan Kota Tasikmalaya. “Jembatan Betmen dan jembatan Cindi ini akan menghidupkan perekonomian masyarakat diperbatasan, mempermudan akses pendidikan serta layanan kesehatan, ”ujarnya.
Namun, kata H. Herdiat dalam membangun daerah perbatasan tidak bisa diwujudkan tanpa ada kerjasama anatar pemerintah daerah. Seperti pembangunan jalan dan jembatan. “Secara umum kerjasama antar daerah ini mulai dari pembangunan pendidikan, Sosial, Pemerintahan, Kesehatan, Ekonomi, batas wilayah dan infrastruktur, “ujarnya. (mamay)
Ketiganya sepakat untuk membangun wilayah perbatasan yang selama ini terkesan kurang mendapat perhatian dari pemerintah, khususnya infrastruktur. Namun guna memperhatikan daerah perbatasan tidak bisa diselesaikan oleh satu pemerintah daerah saja, tapi diperlukan kerjasama dengan pemerintah daerah lainnya yang berbatasan.
Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifien dalam kesempatan itu mengungkapkan, bahwa dalam hal sosial ekonomi penduduk Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya diperbatasan itu terbaur menjadi satu, yang membedakan hanya administratif dengan batas wilayah saja. Sehingga pembangunan diperbatasan tidak bisa diwujudkan tanpa koordinasi dan kerjasama antar pemerintah daerah.
H. Iing mencontohkan pentingnya pembangunan jembatan diwilayah Selatan Kabupaten Ciamis yang berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya sebagai alternatif jembatan Cirahong. Karena jembatan Cirahong yang saat ini dijadikan jalur ekonomi masyarakat terbatas. Jembatan Cirahong kapasitasnya dibatasi, tidak bisa digunakan kendaraan besar dan harus menggunakan sistem buka tutup karena satu arah. Begitu juga di wilayah Barat Kabupaten Ciamis perlu jembatan baru yang bisa menjadi jalur ekonomi dengan Kota Tasikmalaya karena jembatan yang saat ini digunakan kurang memadai. “Oleh karena itu, jembatan penghubung utama yang menghubungkan Wilayah Selatan Kabupaten Ciamis dan KabupatenTasikmalaya dan Kabupaten Ciamis Barat dengan Kota Tasikmalaya. Jembatan tersebut dibangun bersama Pemkab Ciamis dan Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya, ”ujarnya.
Bupati Tasikmalaya, H. Uu Ruzhanul Ulum mengapresiasi gagasan Pemkab Ciamis untuk bersama-sama membangun wilayah perbatasan, terutama infrastruktur jalan yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. “Baru pertama kali Pemkab Tasikmalaya menandatangani kesepakatan dengan daerah tetangga. Namun kesepakatan ini menumbuhkan sektor ekonomi di Tasikmalaya, karena di Tasikmalaya banyak produk industri yang membutuhkan pasar, seperti golok Gelonggongan yang sudah terkenal berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Tasikmalaya-Kabupaten Ciamis, “ujarnya.
Wali Kota Tasikmalaya, H. Budi Budiman juga menyambut baik atas gagasan NKB tiga kepala daerah ini. Dia berharap realisasi dari NKB ini khususnya dalam pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan bisa mengatasi pengangguran di Kota Tasikmalaya yang masih tinggi. “Jalan dan jembatan menjadi urat nadi perekonomian masyarakat, termasuk masyarakat diperbatasan. Dengan adanya NKB ini, diharapkan pembangunan infrastruktur diperbatasan tidak tersendat dan bisa dilaksanakan dengan cepat, ”ujarnya.
Sekertaris Daerah Kabupaten Ciamis, H. Herdiat selepas acara penandatanganan naskah kesepakatan bersama menegaskan, NKB tiga kepala daerah ini berawal dari keinginan pemerintah Kabupaten Ciamis untuk membangun sinergritas di wilayah perbatasan yang terbilang rentan konflik sosial.
Pembangunan yang saat ini dibutuhkan masyarakat di perbatasan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis - Kota Tasikmalaya, diantaranya pembangunan jembatan Betmen (Benteng-Manonjaya) yang menghubungkan Kabupaten Ciamis dengan Kabupaten Tasikmalaya dan jembatan Cindi (Cihaurbeuti-Indihiang) yang menghubungkan Kabupaten Ciamis dan Kota Tasikmalaya. “Jembatan Betmen dan jembatan Cindi ini akan menghidupkan perekonomian masyarakat diperbatasan, mempermudan akses pendidikan serta layanan kesehatan, ”ujarnya.
Namun, kata H. Herdiat dalam membangun daerah perbatasan tidak bisa diwujudkan tanpa ada kerjasama anatar pemerintah daerah. Seperti pembangunan jalan dan jembatan. “Secara umum kerjasama antar daerah ini mulai dari pembangunan pendidikan, Sosial, Pemerintahan, Kesehatan, Ekonomi, batas wilayah dan infrastruktur, “ujarnya. (mamay)
No comments:
Post a Comment