Toraja (LawuNews) “Ternyata dengan menggunakan berbagai metode, dan tidak melulu ceramah, sekolah menunjukkan perkembangan pembelajaran yang luar biasa.” hal tersebut disampaikan Drs. Yohanes Titting, M.Min. pada acara talk show sebagai bagian sesi yang diadakan pada pameran pendidikan USAID PRIROTAS di Aula Universitas Kristen Indonesia Toraja (26 Maret 2016). Acara ini diikuti oleh 24 sekolah mitra USAID PRIORITAS yang masing masing membuka stand memamerkan berbagai karya hasil pembelajaran dan manajemen berbasis sekolah.
Di hadapan ribuan pengunjung pameran, Kadis pendidikan ini mengatakan bahwa metode yang dikenalkan oleh USAID PRIORITAS dalam pembelajaran merupakan revitalisasi CBSA yang mengaktifkan siswa. “Setelah melihat kenyataan perubahan yang terjadi di sekolah, kami ke depan berharap bisa menambah jumlah tenaga pelatih, sehingga daerah terpencil bisa tercakup oleh program USAID PRIORITAS ini,” ujarnya.
Sementara itu Pak Suardi Sidik Kasi Mapenda Toraja mengatakan bahwa Kemenag akan memanfaatkan kemitraan untuk meningkatkan mutu semua madrasah di Tana toraja. Sebagai bukti komitmen tersebut, madrasah-madrasah di Toraja telah diajak melakukan study visit atau kunjung belajar secara mandiri ke SD 39 Cakke yang melibatkan seluruh kepala madrasah di tenaga guru di madrasah. Disana mereka mempelajari model pembelajaran PAKEM dan Manajemen Berbasis Sekolah.
Dia juga berharap bahwa beban 24 jam mengajar bisa digantikan dengan jam melatih dan mendampingi sekolah, sehingga sertifikasi para fasilitator USAID PRIROTAS di Toraja tidak tercabut kalaupun mereka tidak mengajar di kelas.(red)
Di hadapan ribuan pengunjung pameran, Kadis pendidikan ini mengatakan bahwa metode yang dikenalkan oleh USAID PRIORITAS dalam pembelajaran merupakan revitalisasi CBSA yang mengaktifkan siswa. “Setelah melihat kenyataan perubahan yang terjadi di sekolah, kami ke depan berharap bisa menambah jumlah tenaga pelatih, sehingga daerah terpencil bisa tercakup oleh program USAID PRIORITAS ini,” ujarnya.
Sementara itu Pak Suardi Sidik Kasi Mapenda Toraja mengatakan bahwa Kemenag akan memanfaatkan kemitraan untuk meningkatkan mutu semua madrasah di Tana toraja. Sebagai bukti komitmen tersebut, madrasah-madrasah di Toraja telah diajak melakukan study visit atau kunjung belajar secara mandiri ke SD 39 Cakke yang melibatkan seluruh kepala madrasah di tenaga guru di madrasah. Disana mereka mempelajari model pembelajaran PAKEM dan Manajemen Berbasis Sekolah.
Dia juga berharap bahwa beban 24 jam mengajar bisa digantikan dengan jam melatih dan mendampingi sekolah, sehingga sertifikasi para fasilitator USAID PRIROTAS di Toraja tidak tercabut kalaupun mereka tidak mengajar di kelas.(red)
No comments:
Post a Comment