Ciamis (LawuNews) SMK Bhakti Kencana Ciamis yang beralamat di Jalan Jenderal Soedirman No. 283 Sindangrasa Ciamis pada tahun ajaran 2014/2015 mempromosikan diri dengan membuka program keahlian rekayasa perangkat lunak (RPL). Program tersebut meliputi pemprograman komputer diantaranya untuk program keahlian Ototronik (elektrik automotif) dan mekatronik (elektronik mekanik) yang disambut antusias para orang tua yang menyekolahkan anaknya ke SMK Bhakti Kencana. Langkah tersebut ditempuh pihak SMK Bhakti Kencana dalam rangka menjawab ketersediaan permintaan akan tenaga kerja dari program RPL sendiri oleh dunia industri selain program yang sudah ada yaitu program Farmasi .
SMK Bhakti Kencana berada dibawah naungan Yayasan Adhi Guna Kencana sampai saat ini ada 25 sekolah yang dikelolanya diantaranya dua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes), satu Sekolah Tinggi Farmasi (STF), empat Akademik Kebidanan (AKBID) dan sembilan Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan (SMK Kes) dan tujuh Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi (SMK Farm) yang berada di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan NTB. Yayasan Adhi Guna Kencana diketuai oleh H. Mulyana, SH, MPd, MH.Kes.
Visi SMK Bhakti Kencana menjadi lembaga pendidikan menengah kejuruan yang ahli dan unggul dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam bidang farmasi yang profesional dan sesuai tuntutan dunia kesehatan dalam menghadapi era globalisasi. Sedangkan misi SMK Bhakti Kencana Ciamis menyelenggarakan pendidikan jenjang menengah secara profesional, kreatif, inovatif dan kompetitif dengan cara efektif dan efisien. Mempersiapkan peserta didik ke dunia kerja dan melanjutkan ke jenjang pendidikan dan yang lebih tinggi dan menanamkan etika berdasarkan nilai-nilai keagamaan.
Kepala SMK Bhakti Kencana Ciamis, Abdul Tasyakur, S.Farm, Apt kepada Lawunews.com menjelaskan, tujuan berdirinya SMK Bhakti Kencana dalam rangka mempersiapkan para anak didik diproses dan dicetak menjadi tenaga kesehatan dibidang farmasi yang bermutu dan siap pakai. Meningkatkan mutu pendidikan dalam bidang farmasi di Jawa Barat serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan mencerdaskan kehidupan bangsa serta menunjang pembangunan nasional dan otonomi daerah dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk mewujudkan visi dan misi Bhakti Kencana, tambah Abdul Tasyakur, didukung tenaga pengajar yang berlatarbelakang pendidikan S1 dan S2 yang umumnya sudah berpengalaman dan profesional serta ditunjang fasilitas sarana berupa laboratorium farmasi, laboratorium biologi, laboratorium komputer, mushola, lapangan olahraga, perpustakaan dan kantin sehat. “Dalam menumbuhkan minat dan bakat siswa didik dengan mengadakan pendidikan exstrakulikuler yang merupakan ajang peningkatan diri sebagai salah satu bekal dikemudian hari, para siswa didik bisa mengikuti pramuka, PMR, IRMA, olahraga basket, volly, futsal dan paduan suara, “kata Abdul.
Untuk menguji kemampuan siswa dilapangan diadakan praktek diluar kampus diantaranya Rumah Sakit, Puskesmas, Apotek, Industri Farmasi, Industri Obat Tradisional, Usaha Mandiri (toko obat) serta melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Diploma Farmasi, Sarjana Farmasi dan Apoteker).
Uji Kompetensi
Dalam rangka pengakuan dari Kemenkes RI sebagai tenaga teknis ke farmasian menyongsong kesiapan siswa untuk menghadapi dunia kerja di bidang kesehatan baru-baru ini, Senin-Rabu (23-25/2) SMK Bhakti Kencana bekerja sama dengan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) menggelar uji kompetensi bertempat di SMK Bhakti Kencana. Dalam praktek uji kompetensi tersebut diikuti 82 siswa dengan 12 tenaga penguji dan 1 koordinator penguji dari PAFI.
Dalam kesempatan tersebut koordinator penguji, Wowo Karsono, berharap dengan uji kompetensi ini skill anak-anak betul-betul teruji sehingga bisa mengaplikasikan ilmu yang diserap dibangku sekolah selama tiga tahun untuk dipraktekan di dunia kerja yang sebenarnya.
Menurut Kepala SMK Bhakti Kencana Kabupaten Ciamis, Abdul Tasyakur, kegiatan uji kompetensi ini merupakan agenda tahunan, sehingga anak-anak lulus dengan mendapatkan surat izin kerja dari Dinkes dan hal itu akan mempermudah dalam bekal untuk mencari kerja. Salah satu siswa terbaik dalam uji kompetensi tersebut, Anggi Anggraeni Supandi, merasa bersyukur dengan digelarnya uji kompetensi disekolahnya. Setidaknya hal tersebut bisa menjadi bekal bagi dirinya untuk mengaplikasikan ilmu yang diserap dari bangku sekolah. (mamay)
SMK Bhakti Kencana berada dibawah naungan Yayasan Adhi Guna Kencana sampai saat ini ada 25 sekolah yang dikelolanya diantaranya dua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes), satu Sekolah Tinggi Farmasi (STF), empat Akademik Kebidanan (AKBID) dan sembilan Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan (SMK Kes) dan tujuh Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi (SMK Farm) yang berada di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan NTB. Yayasan Adhi Guna Kencana diketuai oleh H. Mulyana, SH, MPd, MH.Kes.
Visi SMK Bhakti Kencana menjadi lembaga pendidikan menengah kejuruan yang ahli dan unggul dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat dalam bidang farmasi yang profesional dan sesuai tuntutan dunia kesehatan dalam menghadapi era globalisasi. Sedangkan misi SMK Bhakti Kencana Ciamis menyelenggarakan pendidikan jenjang menengah secara profesional, kreatif, inovatif dan kompetitif dengan cara efektif dan efisien. Mempersiapkan peserta didik ke dunia kerja dan melanjutkan ke jenjang pendidikan dan yang lebih tinggi dan menanamkan etika berdasarkan nilai-nilai keagamaan.
Kepala SMK Bhakti Kencana Ciamis, Abdul Tasyakur, S.Farm, Apt kepada Lawunews.com menjelaskan, tujuan berdirinya SMK Bhakti Kencana dalam rangka mempersiapkan para anak didik diproses dan dicetak menjadi tenaga kesehatan dibidang farmasi yang bermutu dan siap pakai. Meningkatkan mutu pendidikan dalam bidang farmasi di Jawa Barat serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan mencerdaskan kehidupan bangsa serta menunjang pembangunan nasional dan otonomi daerah dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Untuk mewujudkan visi dan misi Bhakti Kencana, tambah Abdul Tasyakur, didukung tenaga pengajar yang berlatarbelakang pendidikan S1 dan S2 yang umumnya sudah berpengalaman dan profesional serta ditunjang fasilitas sarana berupa laboratorium farmasi, laboratorium biologi, laboratorium komputer, mushola, lapangan olahraga, perpustakaan dan kantin sehat. “Dalam menumbuhkan minat dan bakat siswa didik dengan mengadakan pendidikan exstrakulikuler yang merupakan ajang peningkatan diri sebagai salah satu bekal dikemudian hari, para siswa didik bisa mengikuti pramuka, PMR, IRMA, olahraga basket, volly, futsal dan paduan suara, “kata Abdul.
Untuk menguji kemampuan siswa dilapangan diadakan praktek diluar kampus diantaranya Rumah Sakit, Puskesmas, Apotek, Industri Farmasi, Industri Obat Tradisional, Usaha Mandiri (toko obat) serta melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Diploma Farmasi, Sarjana Farmasi dan Apoteker).
Uji Kompetensi
Dalam rangka pengakuan dari Kemenkes RI sebagai tenaga teknis ke farmasian menyongsong kesiapan siswa untuk menghadapi dunia kerja di bidang kesehatan baru-baru ini, Senin-Rabu (23-25/2) SMK Bhakti Kencana bekerja sama dengan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) menggelar uji kompetensi bertempat di SMK Bhakti Kencana. Dalam praktek uji kompetensi tersebut diikuti 82 siswa dengan 12 tenaga penguji dan 1 koordinator penguji dari PAFI.
Dalam kesempatan tersebut koordinator penguji, Wowo Karsono, berharap dengan uji kompetensi ini skill anak-anak betul-betul teruji sehingga bisa mengaplikasikan ilmu yang diserap dibangku sekolah selama tiga tahun untuk dipraktekan di dunia kerja yang sebenarnya.
Menurut Kepala SMK Bhakti Kencana Kabupaten Ciamis, Abdul Tasyakur, kegiatan uji kompetensi ini merupakan agenda tahunan, sehingga anak-anak lulus dengan mendapatkan surat izin kerja dari Dinkes dan hal itu akan mempermudah dalam bekal untuk mencari kerja. Salah satu siswa terbaik dalam uji kompetensi tersebut, Anggi Anggraeni Supandi, merasa bersyukur dengan digelarnya uji kompetensi disekolahnya. Setidaknya hal tersebut bisa menjadi bekal bagi dirinya untuk mengaplikasikan ilmu yang diserap dari bangku sekolah. (mamay)
No comments:
Post a Comment