Parepare (LawuNews) Berdasarkan analisis data yang dilakukan oleh USAID PRIORITAS dengan menggunakan data Dapodik dan diolah dengan software SIMDIKDAS, Parepare mengalami defisit atau kekurangan guru PNS untuk jenjang sekolah dasar sebanyak 47 orang. Kekurangan tersebut menyebar di hampir semua sekolah di Parepare. Demikian terungkap saat acara Konsultasi Publik Penataaan Dan Pemerataan Guru yang diadakan di ruang data Kantor Walikota Parepare tanggal 8 April 2015. Kegiatan yang terselenggara berkat kerjasama USAID PRIORITAS dengan dinas pendidikan kota parepare, dihadiri oleh 30 aparat pemerintah dari Dinas Pendidikan, UPTD, Kemenag, BKD, Bappeda dan lain-lain.
Hasil analisis data Dapodik memperlihatkan 34 sekolah di Parepare masih membutuhkan 53 Guru Kelas PNS. Namun di sisi lain, terdapat enam sekolah dasar yang masing – masing kelebihan satu guru PNS sehingga total kekurangan guru PNS mencapai 47 orang. “Salah satu strateginya adalah dilakukan pemerataan guru dengan melakukan mutasi guru agar SD yang kekurangan guru PNS berkurang, dan guru yang dimutasi juga bisa terjamin tunjangan sertifikasinya karena tercukupi jam mengajarnya, “ ujar Ridwan Tikola, Penanggung Jawab program disela-sela kegiatan.
Walaupun kekurangan guru PNS, secara keseluruhan pada tingkat sekolah dasar, Parepare sebenarnya kelebihan guru. Ini disebabkan di Parepare juga terdapat 285 guru non PNS. Apabila 47 orang non PNS ini bersaing dan berhasil direkrut jadi PNS, maka Parepare masih kelebihan guru SD sebanyak 238 orang.
Kegiatan dihadiri dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Parepare Muh Husni Syam yang dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah kota Parepare sangat mendukung program penataan dan pemerataan guru ini. “Kita melihat hasil analisis data ini sangat penting sebagai pijakan untuk melakukan kebijakan penataan dan pemerataan guru,”ujarnya.
Bahkan pada pertemuan yang cukup singkat tersebut, sebagai tindak lanjutnya, kepala dinas dan segenap yang hadir langsung membentuk tim khusus yang tugasnya menindaklanjuti hasil temuan temuan tersebut beserta rekomendasinya menjadi bahan rumusan menyusun Perwali tentang penataan dan pemerataan guru di Kota Parepare,
“Semua harus cepat dilakukan, agar kualitas pendidikan bisa merata di seluruh kota Parepare,” ujar Kepala Dinas Pendidikan. (red)
Hasil analisis data Dapodik memperlihatkan 34 sekolah di Parepare masih membutuhkan 53 Guru Kelas PNS. Namun di sisi lain, terdapat enam sekolah dasar yang masing – masing kelebihan satu guru PNS sehingga total kekurangan guru PNS mencapai 47 orang. “Salah satu strateginya adalah dilakukan pemerataan guru dengan melakukan mutasi guru agar SD yang kekurangan guru PNS berkurang, dan guru yang dimutasi juga bisa terjamin tunjangan sertifikasinya karena tercukupi jam mengajarnya, “ ujar Ridwan Tikola, Penanggung Jawab program disela-sela kegiatan.
Walaupun kekurangan guru PNS, secara keseluruhan pada tingkat sekolah dasar, Parepare sebenarnya kelebihan guru. Ini disebabkan di Parepare juga terdapat 285 guru non PNS. Apabila 47 orang non PNS ini bersaing dan berhasil direkrut jadi PNS, maka Parepare masih kelebihan guru SD sebanyak 238 orang.
Kegiatan dihadiri dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Parepare Muh Husni Syam yang dalam sambutannya mengatakan bahwa pemerintah kota Parepare sangat mendukung program penataan dan pemerataan guru ini. “Kita melihat hasil analisis data ini sangat penting sebagai pijakan untuk melakukan kebijakan penataan dan pemerataan guru,”ujarnya.
Bahkan pada pertemuan yang cukup singkat tersebut, sebagai tindak lanjutnya, kepala dinas dan segenap yang hadir langsung membentuk tim khusus yang tugasnya menindaklanjuti hasil temuan temuan tersebut beserta rekomendasinya menjadi bahan rumusan menyusun Perwali tentang penataan dan pemerataan guru di Kota Parepare,
“Semua harus cepat dilakukan, agar kualitas pendidikan bisa merata di seluruh kota Parepare,” ujar Kepala Dinas Pendidikan. (red)
No comments:
Post a Comment