Cimahi LawuNews
Suasana dipemakaman muslimin yang berlokasi dikampung lembur sawah Kota Cimahi semakin mencekam mendengar tangisan histeris yang menjerit jerit seorang wanita Eti (26) istri korban saat melihat mayat suaminya yang sudah terbungkus kain kapan mau dimasukan keliang kubur sehingga proses pemakamanpun berhenti sejenak karena sebagian orang – orang yang mengantar jenazah itu harus memberi pertolongan terlebih dahulu ketika melihat istri korban yang sudah dikaruniai anak dua ini jatuh pinsan.
Devi (27) dan Ade Jaenal (40) keduanya warga kampung hujung Rt.03 Rw.05 kelurahan utama Kota Cimahi mereka tewas didalam sumur ketika akan mengururas air yang terkena pencemaran dari BBM SPBU leuwigajah yang jarak lokasinya sepuluh meter dari pemukiman rumah warga.
Menurut keterangan salah satu warga Dani (40) salah satu tetangga korban yang memberi keterangan langsung dari tempat pemakaman kepada LawuNews, kejadian itu terjadi hari selasa sore (21/5) sekitar pukul 15.00, Devi pemilik sumur yang dibantu Ade Jaenal karyawan SPBU turun bersamaan untuk menguras sumur karena perlu air bersih untuk kebutuhan sehari – hari, hal itu disaksikan langsung diatasnya oleh beberapa orang termasuk istri korban , namun selang tiga puluh menit dari kedalaman sumur 10 meter itu kedua korban teriak – teriak minta tolong sehingga sempat panik orang – orang yang mendengar diatas dan dari salah satu warga yang menyaksikan dengan segera meminta pertolongan dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Cimahi sehingga Evakuasi korbanpun berlangsung dilakukan dengan dibantu tim TAGANA ( taruna siaga bencana ).
Kota Cimahi yang bekerja sama dengan aparat setempat untuk menyelamatkan kedua korban didalam sumur tersebut namun karena kehabisan oksigen akhirnya korbanpun tidak tertolong.
Masih menurut keterangan beberapa warga yang didapat disela – sela saat pemakaman, beberapa sumur milik warga yang ada disekitar SPBU milik Ibu haji Ida itu sering kena pencemaran akibat kebocoran BBM sehingga solar dan bensin itu merembes masuk ke sumur – sumur terdekat akibatnya airpun tidak bisa digunakan karena kotor kejadian pencemaran itu sudah cukup lama bahkan wargapun pernah melaporkan hal ini kepada pemilik SPBU namun menurutnya tidak ada tanggapan yang positif, sehingga musibah yang tidak dinginkan ini harus terjadi tutur mereka. (H.SUPARMAN/Red)
No comments:
Post a Comment