|
H. Tatang |
Ciamis (Lawunews.Com)
Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis meminta para guru memahami betuI perubahan kurikulum, dari kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013. Guru juga dituntut untuk mengetahui penerapan atau pengimplementasian kurikulum baru tersebut.
Hal itu disampaikan Kadisdikpora Kabupaten Ciamis, H. Tatang S.Ag, M.Pd, pada acara Sosialisasi Kurikulum 2013 bagi guru, yang digelar di lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan Sadananya, beberapa waktu lalu.
H. Tatang mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis kurikulum 2013 di Ciamis, sudah hampir menyeluruh atau mencapai angka 90 persen. Dari kegiatan itu, seharusnya guru sudah menguasai penerapan kurikulum 2013.
"Tahun sekarang, yang lebih ditekankan yaitu guru-guru kelas satu dan kelas empat. Selebihnya nanti, untuk guru kelas lain, akan dilakukan di Tahun 2014," katanya.
Menurut H. Tatang, kurikulum 2013 yang dikedepankan cederung pada sikap. Setelah sikap, baru keterampilan dan pengetahuan. Sikap inilah, nantinya bermanfaat untuk membentuk manusia seutuhnya.
Pada kurikulum lama, kata H. Tatang, siswa bersifat pasif, sedangkan guru paling aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar. Sedangkan kurikulum 2013, berbasis karakter bukan kompetensi.
"Kurikulum 2013 ini membebaskan anak didik untuk berkreasi. Bukan membebani peserta didik dengan tugas-tugas sekolah," tuturnya.
|
H. Dedi
Kusmana |
Di tempat yang sama, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Sadananya, H. Dedi Kusmana, menambahkan, Kurikulum 2013 tidak hanya membuat anak didik sekedar membaca, menulis dan berhitung. Akan tetapi juga dibekali dengan keterampilan.
"Mudah-mudahan dengan diterapkannya kurikulum 2013 ini, akan tercipta anak yang berbudi luhur, berakhlak yang baik, dan menghormati orang tua serta guru," kata H. Dedi dihadapan para peserta Workshop pendidikan karakter sekaligus sosialisasi kurikulum 2013 di SDN 3 Mangkubumi yang digelar selama 2 hari, Selasa-Rabu (19-20/11). Yang diikuti para pendidik dan tenaga kependidikan di wilayah UPTD Pendidikan Kecamatan Sadananya.
Tujuan workshop, kata H. Dedi yaitu untuk meningkatkan profesional guru-guru sehingga menjadikan guru teladan yang baik bagi peserta didik dan sekaligus mensosialisasikan kurikulum 2013. “Kegiatan ini sebagai usaha membentuk guru profesional dan bermartabat memberikan teladan bagi terbentuknya kualitas Sumber Daya Manusia yang kuat,” ungkapnya.
Tujuan dari pendidikan karakter bangsa itu sendiri, kata H. Dedi adalah meningkatnya karakter bangsa untuk mendukung terwujudkan kehidupan bangsa dan beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, karakter yang diinginkan adalah berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, produktif, inovatif, mandiri, demokratis, tidak diskriminatif serta berbudaya dan sejahtera dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia.
Adapun basis pendekatannya diantaranya nilai-nilai, Pancasila, keagamaan, moral spiritual, sejarah bangsa, budaya dan kearifan lingkungan. “Untuk konsep pendidikan karakter yaitu pendidikan karakter menjadi suatu sistem kesatuan pendidikan yang terintegrasi dalam proses pembelajaran, kegiatan keseharian di sekolah, termasuk kegiatan esktrakurikuler,” papar H. Dedi.
H. Dedi berharap mudah-mudahan setelah mengikuti workshop, selain guru-guru menambah ilmu pengetahuan juga guru bisa meningkat kreativitas, karakternya menjadi lebih baik sehingga bisa diteladani peserta didik. (Mamay/Dian).
No comments:
Post a Comment