Puspen TNI (Lawunews.Com)
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, menerima
kedatangan 175 personel Kontingen Garuda (Konga) XX-J/MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la
Stabilisation en Republique du Congo) dari Republik Demokratik
Kongo yang baru saja selesai melaksanakan misi penjaga perdamaian dunia selama
satu tahun di Kongo, dalam suatu upacara militer bertempat di Mabes TNI
Cilangkap Jakarta, Senin, (6/1/2014). Kontingen
Garuda XX-J yang berjumlah 175 personel tersebut, terdiri dari : 151
TNI AD, 19 TNI AL dan 5 TNI AU. Profesionalisme Kontingen
Garuda selama setahun masa penugasan di Kongo telah menunjukkan berbagai prestasi
yang sangat luar biasa, diantaranya berhasil membangun jembatan bailley yang
menghubungkan desa Durba dengan desa Nzopi, memperbaiki jalan Duru-Bitima dan
jembatan Moke sepanjang 25 Km, merehab bangunan penjara yang terletak di Dungu
Town dan membangun jalan antara Dungu-Ngilima sepanjang 40 Km. Dalam amanatnya, Panglima TNI mengatakan International Peacekeeping Operations merupakan “Flagship enterprise” PBB. Dalam menjalankan misi tersebut, saat ini PBB
menghadapi tantangan menutup gap antara supply dan demand untuk memenuhi kebutuhan
personel dan materiil pada berbagai misi pemeliharaan perdamaian.Awalnya peran PBB hanya
terbatas pada pemeliharaan gencatan senjata dan stabilisasi situasi di lapangan dalam rangka mendukung
usaha-usaha politik untuk penyelesaian konflik. Searah perkembangan kehidupan
global, konteks gelar misi PBB telah berubah dari misi “Tradisional” yang
mengedepankan tugas-tugas militer, menjadi misi yang lebih “Multidimensional“
dengan pelibatan sipil dan militer, dalam rangka menciptakan perdamaian yang
komprehensif berkelanjutan dan membantu rehabilitasi pasca konflik, yang salah
satu tugas tersebut telah dilaksanakan oleh Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-J/Monusco di Kongo. Dalam kaitan perubahan dan
pengembangan misi PBB tersebut, Indonesia akan berupaya melakukan penguatan
komitmen dan peran dalam menjaga keamanan dan perdamaian dunia. Hal ini didasari
oleh prinsip-prinsip yang telah disepakati seluruh anggota PBB, yaitu : Pertama, adanya persetujuan dari
pihak-pihak yang bertikai. Kedua,
memiliki mandat yang jelas. Ketiga, keadilan. Keempat, non-use of force, kecuali untuk membela
diri dan mempertahankan mandat yang diembankan PBB, dan yang kelima, bagi Indonesia misi tersebut
memiliki dimensi politis dan strategis untuk kepentingan negara dan bangsa. Lebih lanjut dikatakan
Panglima TNI dalam kaitan kepentingan tersebut, sebagai salah satu negara yang
menyetujui pelaksanaan Global Peace Operations
Initiative (GPOI), Indonesia telah memiliki visi untuk lebih mengembangkan peran
dan partisipasinya dalam peacekeeping operations, khususnya meningkatkan Peran
Ketiga Komponen (PKO) yaitu : Militer, Polisi dan Sipil.Keberadaan Indonesia Peace and Security Center (IPSC) di Sentul, Jawa Barat,
merupakan bagian strategis yang sekarang memiliki kapasitas eight in one common use, khususnya dalam upaya memperbesar kapasitas TNI
sejalan dengan evolusi dan mengemukanya fenomena multidimensional peacekeeping operations dan isu pembentukan rapid deployment standard and ‘on-call’ military and civilian expertise. Oleh karena itu, perlu dioptimalkan sebesar-besarnya
keberadaan IPSC melalui pengembangan pemikiran dan langkah-langkah kreatif yang
inovatif, guna memperbesar kapasitas dan kualitas misi Kontingen Garuda TNI di
masa yang akan datang. Disamping
itu, perlu digunakan catatan keberhasilan dan hasil evaluasi misi Satgas Zeni Konga XX-J
Monusco sebagai referensi penguatan PMPP TNI dan satuan terkait lainnya,
khususnya pada civic mission. Diakhir amanatnya Panglima
TNI menyampaikan beberapa penekanan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas
pasca melaksanakan misi PBB ini: Pertama,
pelihara dan jaga prestasi itu, melalui pelaksanaan tugas berikutnya di
kesatuan masing-masing dengan lebih berdisiplin, kreatif dan dedikatif. Kedua, syukuri para prajurit sekalian
telah kembali dengan sehat dan selamat. Jangan sia-siakan setiap pengalaman
tugas yang telah dimiliki, sekecil apapun itu, adalah pelajaran hidup ke depan,
dengan menjadikan setiap pengalaman untuk menempa dan meningkatkan kualitas
diri. Ketiga, segera adaptasikan
diri, baik fisik maupun mental dengan keluarga, satuan maupun lingkungan sosial,
agar dapat melaksanakan tugas berikutnya secara berkualitas. Keempat, harus diingat bahwa dalam waktu
dekat bangsa Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi Pemilu 2014 dan
suksesi kepemimpinan nasional. Untuk itu kepada segenap prajurit agar
senantiasa berpedoman pada komitmen netralitas TNI dan menjaga kesiapsiagaan
satuan.
Autentikasi :
Kadispenum
Puspen TNI, Kolonel Inf Robert
No comments:
Post a Comment