Ciamis (Lawunews.Com)
Setiap terjadi perubahan Kepemimpinan tentu saja berdampak akan terjadinya perubahan kebijakan dalam segala bidang. Mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, pertanian hingga perekonomian. Begitu pula dengan dilantiknya Bupati Ciamis yang baru, H. Iing Syam Arifin dan Wakil Bupati Ciamis, Jeje Wiradinata, banyak masyarakat Kabupaten Ciamis berharap ada perubahan yang lebih baik dari pemerintahan sebelumnya.
Yatinem (50) salah satu pedagang di Komplek Pasar Tradisional Ciamis berharap pemerintahan Bupati Iing-Jeje diharapkan mampu mendongkrak roda perekonomian para pedagang terutama pedagang di Pasar Tradisional Ciamis. Wanita yang saban hari berdagang di pasar subuh Ciamis mengatakan selama ini para pedagang kurang diperhatikan terkait kesejahteraan pedagang.
"Minimal dengan adanya anggaran permodalan untuk para pedagang kecil di Pasar Manis Ciamis. Selama ini pedagang malah terjerat pinjaman ke rentenir yang suka beroperasi di sekitar pasar," ujarnya. Makanya dia berharap selain pemerintah giat menata keadaan pasar agar lebih nyaman, juga pemerintah bisa memberi permodalan kepada pedagang misal dengan adanya koperasi khusus pedagang pasar Ciamis, guna menambah permodalan dalam meningkatkan tingkat jual dagangan.
Elis (27) seorang buruh Rumah Makan Ampera mengatakan bahwa pendapatan seorang buruh tergantung kebijakan perusahaan atau berdasarkan upah minimun Kabupaten (UMK). Ia menyatakan UMK Kabupaten Ciamis sudah mulai menunjukan peningkatan, namun belum maksimal karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah pas-pasan.
Makanya dia berharap kepada Bupati Kabupaten Ciamis yang baru dilantik, ke depan agar bisa lebih meningkatkan kesejahteraan buruh pabrik minimal dengan ditingkatkannya UMK Kabupaten. "Jangan sampai upah tetap bertahan di kisaran itu-itu saja, karena semakin hari biaya kehidupan semakin meningkat," katanya.
Bagi Maman (52) Bupati Ciamis yang baru merupakan harapan besar bagi para petani di Kabupaten Ciamis. Dia menyatakan Bupati Ciamis ke depan harus lebih berpihak kepada para petani. Selama ini Ciamis merupakan daerah yang cukup konsisten sebagai penghasil pertanian.
Tapi selama ini pemerintah kurang berpihak kepada para petani yang membutuhkan bimbingan terkait cara bercocok tanam yang baik, pemberian bantuan pupuk, hingga pembasmian terhadap hama yang seringkali merugikan para petani. "Mudah-mudahan ke depan petani bisa lebih sejahtera lagi dan Bupati Kabupaten Ciamis memberi berbagai program atau bantuan bagi petani agar bisa meningkatkan taraf kehidupan, harap Maman.
Ketua DPRD Kabupaten Ciamis, H Asep Roni meminta kepada Bupati dan Wakil Bupati baru, Iing Syam Arifin dan Jeje Wiradinata agar untuk terus melanjutkan program kerja yang belum dilaksanakan bupati sebelumnya. Karena Bupati sebelumnya Engkon Komara masih banyak perkejaan yang belum diselesaikan. "Bupati Engkon Komara, cukup banyak keberhasilannya, tapi masih ada hal-hal prinsip yang masih perlu ditingkatkan," ujar Asep Roni kepada Media Bangsa seusai pelantikan Bupati Wakil Bupati di gedung Islamic Center, Minggu ( 6/4 ).
Beberapa hal yang menjadi prioritas di antaranya masalah pendidikan, pelayanan kesehatan. Contoh lain yang harus dituntaskan oleh pemerintahan Iing-Jeje, infrastruktur untuk jalan jalan di Kabupaten standar pelayananan minimal (SPM) harus 60 persen, sedangkan di Ciamis baru 39 persen. Harus ada hentakan untuk mencapai itu. Kemudian masalah penerangan SPM harus l00 persen. Di Ciamis baru 67 persen, artinya masih ada ketinggalan 33 Persen dan itu harus segera diperbaiki, yang paling sangat prinsip lagi, regulasi dalam pendidikan keagamaan ini harus segera dilaksanakan untuk perbaikan moral dan mental masyarakat.
"Bupati barn mempunyai pekerjaan rumah (PR) yang sangat besar dan itu tidak mudah. Menurut kami harus ada political will dari Bupati Ciamis maupun dari wakil Bupati Ciamis. Kami yakin pasangan Iing - Jeje bisa mengatasi itu semua, karena kami tahu siapa Pak Iing dan siapa Pak Jeje," jelasnya.
Dijaga ketat
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih H. Iing Syam Arifien dan Jeje Wiradinata, Minggu (6/4) dari pantauan Lawunews.Com dijaga ketat polisi. Dalam pelantikan itu, sedikitnya diterjunkan 600 anggota polisi berjaga di Islamic Center. Bukan hanya itu dalam pengamanan pelantikan tersebut juga Polres Ciamis menerjunkan tim khusus lengkap dengan senjata laras panjang serta sepeda motor, kemudian lagi Polres Ciamis juga menyiapkan water canon serta anjing pelacak.
Kapolres Ciamis Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Witnu Urip Laksana melalui Paur Humas Polres Ciamis Inspektur Satu Hj. Iis Yeni kepada Media Bangsa mengatakan, dalam pengamanan pelantikan dibantu oleh Polres Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasik dan Kota Banjar masing-masing satu pleton, sehingga polisi yang akan berjaga kurang lebih sebanyak 600 anggota. Personil pengaman disiapkan di seputaran gedung Islamic mulai dari di luar gedung hingga di dalam gedung," kata Iis.
Kemudian Iis menjelaskan, setiap tamu undangan yang masuk ke gedung di periksa menggunakan Metal Detektor, mulai badan hingga barang bawaannya, untuk mengantisipasi ada perusuh yang menyusup masuk dan mengganggu proses jalannya pelantikan. "Penjagaan dimulai dari Sabtu malam, semua pasukan dan alat disiapkan pada malam itu," ucap Iis.
Kemudian Iis menambahkan, gedung Islamic center tempat berlangsungnya pelantikan nanti disterilkan dari Sabtu malam, setelah gedung siap. “Sterilisasi dilakukan dua kali, Sabtu malam dan Minggu pagi sebelum pelantikan berlangsung, kunci gedung juga kami yang akan memegang dan membuka pertama gedung," tuturnya. (tim)
Yatinem (50) salah satu pedagang di Komplek Pasar Tradisional Ciamis berharap pemerintahan Bupati Iing-Jeje diharapkan mampu mendongkrak roda perekonomian para pedagang terutama pedagang di Pasar Tradisional Ciamis. Wanita yang saban hari berdagang di pasar subuh Ciamis mengatakan selama ini para pedagang kurang diperhatikan terkait kesejahteraan pedagang.
"Minimal dengan adanya anggaran permodalan untuk para pedagang kecil di Pasar Manis Ciamis. Selama ini pedagang malah terjerat pinjaman ke rentenir yang suka beroperasi di sekitar pasar," ujarnya. Makanya dia berharap selain pemerintah giat menata keadaan pasar agar lebih nyaman, juga pemerintah bisa memberi permodalan kepada pedagang misal dengan adanya koperasi khusus pedagang pasar Ciamis, guna menambah permodalan dalam meningkatkan tingkat jual dagangan.
Elis (27) seorang buruh Rumah Makan Ampera mengatakan bahwa pendapatan seorang buruh tergantung kebijakan perusahaan atau berdasarkan upah minimun Kabupaten (UMK). Ia menyatakan UMK Kabupaten Ciamis sudah mulai menunjukan peningkatan, namun belum maksimal karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah pas-pasan.
Makanya dia berharap kepada Bupati Kabupaten Ciamis yang baru dilantik, ke depan agar bisa lebih meningkatkan kesejahteraan buruh pabrik minimal dengan ditingkatkannya UMK Kabupaten. "Jangan sampai upah tetap bertahan di kisaran itu-itu saja, karena semakin hari biaya kehidupan semakin meningkat," katanya.
Bagi Maman (52) Bupati Ciamis yang baru merupakan harapan besar bagi para petani di Kabupaten Ciamis. Dia menyatakan Bupati Ciamis ke depan harus lebih berpihak kepada para petani. Selama ini Ciamis merupakan daerah yang cukup konsisten sebagai penghasil pertanian.
Tapi selama ini pemerintah kurang berpihak kepada para petani yang membutuhkan bimbingan terkait cara bercocok tanam yang baik, pemberian bantuan pupuk, hingga pembasmian terhadap hama yang seringkali merugikan para petani. "Mudah-mudahan ke depan petani bisa lebih sejahtera lagi dan Bupati Kabupaten Ciamis memberi berbagai program atau bantuan bagi petani agar bisa meningkatkan taraf kehidupan, harap Maman.
Ketua DPRD Kabupaten Ciamis, H Asep Roni meminta kepada Bupati dan Wakil Bupati baru, Iing Syam Arifin dan Jeje Wiradinata agar untuk terus melanjutkan program kerja yang belum dilaksanakan bupati sebelumnya. Karena Bupati sebelumnya Engkon Komara masih banyak perkejaan yang belum diselesaikan. "Bupati Engkon Komara, cukup banyak keberhasilannya, tapi masih ada hal-hal prinsip yang masih perlu ditingkatkan," ujar Asep Roni kepada Media Bangsa seusai pelantikan Bupati Wakil Bupati di gedung Islamic Center, Minggu ( 6/4 ).
Beberapa hal yang menjadi prioritas di antaranya masalah pendidikan, pelayanan kesehatan. Contoh lain yang harus dituntaskan oleh pemerintahan Iing-Jeje, infrastruktur untuk jalan jalan di Kabupaten standar pelayananan minimal (SPM) harus 60 persen, sedangkan di Ciamis baru 39 persen. Harus ada hentakan untuk mencapai itu. Kemudian masalah penerangan SPM harus l00 persen. Di Ciamis baru 67 persen, artinya masih ada ketinggalan 33 Persen dan itu harus segera diperbaiki, yang paling sangat prinsip lagi, regulasi dalam pendidikan keagamaan ini harus segera dilaksanakan untuk perbaikan moral dan mental masyarakat.
"Bupati barn mempunyai pekerjaan rumah (PR) yang sangat besar dan itu tidak mudah. Menurut kami harus ada political will dari Bupati Ciamis maupun dari wakil Bupati Ciamis. Kami yakin pasangan Iing - Jeje bisa mengatasi itu semua, karena kami tahu siapa Pak Iing dan siapa Pak Jeje," jelasnya.
Dijaga ketat
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih H. Iing Syam Arifien dan Jeje Wiradinata, Minggu (6/4) dari pantauan Lawunews.Com dijaga ketat polisi. Dalam pelantikan itu, sedikitnya diterjunkan 600 anggota polisi berjaga di Islamic Center. Bukan hanya itu dalam pengamanan pelantikan tersebut juga Polres Ciamis menerjunkan tim khusus lengkap dengan senjata laras panjang serta sepeda motor, kemudian lagi Polres Ciamis juga menyiapkan water canon serta anjing pelacak.
Kapolres Ciamis Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Witnu Urip Laksana melalui Paur Humas Polres Ciamis Inspektur Satu Hj. Iis Yeni kepada Media Bangsa mengatakan, dalam pengamanan pelantikan dibantu oleh Polres Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasik dan Kota Banjar masing-masing satu pleton, sehingga polisi yang akan berjaga kurang lebih sebanyak 600 anggota. Personil pengaman disiapkan di seputaran gedung Islamic mulai dari di luar gedung hingga di dalam gedung," kata Iis.
Kemudian Iis menjelaskan, setiap tamu undangan yang masuk ke gedung di periksa menggunakan Metal Detektor, mulai badan hingga barang bawaannya, untuk mengantisipasi ada perusuh yang menyusup masuk dan mengganggu proses jalannya pelantikan. "Penjagaan dimulai dari Sabtu malam, semua pasukan dan alat disiapkan pada malam itu," ucap Iis.
Kemudian Iis menambahkan, gedung Islamic center tempat berlangsungnya pelantikan nanti disterilkan dari Sabtu malam, setelah gedung siap. “Sterilisasi dilakukan dua kali, Sabtu malam dan Minggu pagi sebelum pelantikan berlangsung, kunci gedung juga kami yang akan memegang dan membuka pertama gedung," tuturnya. (tim)

No comments:
Post a Comment