Ciamis (Lawunews.Com)
Pemilihan Umum Legislatif 2014 sempat membuat warga di wilayah Priangan Timur kebingungan tak terkecuali di wilayah Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar. Umumnya, kebanyakan warga mengaku kesulitan untuk mencoblos kertas suara. Sebelumnya pada kertas suara gambar calon legislator ditampilkan. Tetapi kali ini, cuma kertas suara untuk Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang dibubuhi gambar.
“Warga banyak yang bingung dalam pencoblosan pileg tahun ini. Karena selain tulisannya hampir tidak terbaca juga tidak ada gambarnya,” kata Wito (55) warga lingkungan Cibitung Hilir Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis. Diakuinya, sebelumnya warga di Lingkungannya belum mendapatkan sosialisasi tata cara Pemilu Legislatif yang berbeda dari sebelumnya.
“Yang sekarangkan kembali kemasa lalu. Demokrasi semi tertutup. Ini sebuah kemandirian. Dalam daftar calon legislator DPD, yang dikenal baik warga cuma Oni SOS dan Aceng Fikri. Yang lainnya warga umumnya tidak kenal. Tak aneh, kalau Oni SOS nanti banyak dipilih, terutama oleh kaum ibu,” ujar Etin (49) warga Lingkungan Kelurahan Ciamis menambahkan.
Walau sempat diwarnai kebingungan para warga, dari pemantauan para wartawan Pileg 2014 di Priangan Timur relatif berlangsung mulus. Pesta demokrasi pemilihan legislatif 2014 begitu terasa di Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar di sejumlah protokol di pusat kota tampak lengang bahkan cenderung sepi dari aktifitas warga. Di tempat pemungutan suara (TPS) justru dipadati warga yang menyalurkan hak pilihnya.
Sementara itu, di Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis petugas dari TPS 25 Lingkungan Pabuaran Kelurahan Ciamis Kabupaten Ciamis menyisir ke setiap ruangan perawatan. Didampingi petugas linmas TPS dan dari pihak rumah sakit, petugas TPS pun mendata pasien termasuk keluarga pasien yang belum memberikan hak suaranya dalam pemilu legislatif ini.
Seorang pasien, Solihin (40) mengaku merasa terbantu dengan adanya Layanan TPS keliling ini. Dia cukup menunjukan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan akhirnya dia pun bisa menyalurkan suaranya. "Dengan ada TPS keliling dalam keadaan saya sakit memang sangat membantu, meskipun sedang berada di Rumah sakit saya bisa menyalurkan hak suara saya," ucapnya.
Namun dari pantauan wartawan banyak keluarga pasien yang menjaga pasien tidak dapat menyalurkan hak suaranya, sebab banyak keluarga pasein tidak bisa menunjukan formulir model A-5, sebagai syarat untuk ikut pencoblosan. "Saya tidak tahu persyaratan untuk mencoblos diluar TPS, saya kira cukup dengan KTP saja," ucap Bambang (39), salah seorang penunggu pasien.
Kebingungan
Warga biasa saja banyak yang tidak kenal para calon legislator yang harus dicoblos, apalagi yang kondisinya tidak menguntungkan, seperti warga yang sedang menghuni lembaga pemasyarakatan (lapas). Warga Lapas kelas II B Ciamis antusias memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum legislatif 2014, meskipun mereka tidak mengenal satupun calon legislatif DPRD Kabupaten, Provinsi dan DPR RI. Rabu (9/4). Pemungutan diselenggarakan di aula yang disulap menjadi TPS.
Sedikitnya 300 Daftar Pemilih Khusus (DPK) lapas Ciamis penyalurkan hak suaranya, dari semua warga binaan lapas tidak satupun melewatkan untuk menyalurkan hak suaranya.
Ketua Kelompok Pemungutan Suara Khusus 41 di Lapas Ciamis, Riko Purnama Candra menuturkan di Lapas Ciamis in terdapat 300 hak pilih. Dari jumlah tersebut di antaranya 27 warga binaan termasuk daftar pemilih tetap, 84 orang termasuk daftar pemilih khusus, dan 15 orang DPK tambahan.
"Kami memulai pencoblosan ini sekitar pukul 7 pagi. Diharapkan sebelum waktu pencoblosan ini berakhir pada pukul 13.00 WIB, semua pemilih sudah menyalurkan hak suaranya," tutur Riko.
Sementara itu salah seorang warga binaan Ahmad Kholid (48), mengaku, tidak mengenal satupun calon legislatif yang akan dipilihnya meskipun sebelum masuk ke bilik suara dirinya bersama rekannya melihat beberapa gambar calon DPRD serta DPR RI dan DPD yang di sediakan. "Saya tidak ada yang kenal sosok calon yang ada pada gambar, kalau calon DPR RI ada beberapa yang kenal, yang paling tidak tahu itu dari calon DPD benar-benar tidak ada yang kenal," katanya.
Kemudian dikatakan Ahmad selama dirinya menjadi warga binaan lapas Ciamis dirinya baru cuma diberikan sosialisasi satu kali untuk pemilihan legislatif yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum.
Sementara itu suasana pencoblosan di Kota Banjar pun Pemilu Legislatif berlangsung aman. Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih berharap pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 bisa melahirkan wakil rakyat yang berkualitas dan memiliki komitmen kuat untuk berjuang demi masyarakat. Khusus untuk DPRD Kota Banjar, Hj. Ade Uu berharap anggota DPRD terpilih bisa ikut menyukseskan pembangunan di Kota Banjar sesuai dengan visi misi yang telah disusun.
Demikian hal itu disampaikannya usai memberikan hak pilihnya di TPS 5 Dusun Cibulan Kelurahan/Kecamatan/Kota Banjar. Ditemani suami, dr. Herman Sutrisno, Wali Kota berjalan kaki dari pendopo Banjar sekitar Pukul 9 Pagi.
"Sejauh ini secara umum pelaksanaan pemungutan suara di Kota Banjar berlangsung kondusif. Mudah-mudahan partisipasi masyarakat tinggi, karena momentum ini sangat menentukan nasib bangsa kita," kata Hj. Ade Uu seusai menyalurkan hak pilih dan menyapa warga, Wali Kota kemudian melakukan monitoring ke sejumlah TPS disertai unsur Muspida.
Kapolres Kota Banjar, AKBP Asep Saepudin yang juga turut dalam rombongan mengatakan secara umum pelaksanaan pemungutan suara Pileg di Kota Banjar berlangsung lancar dan aman. Pihaknya mengerahkan 1.200 personil keamanan. Jumlah sebanyak itu terdiri dari polisi, TNI dan Linmas. "Ditambah 60 personil Brimob yang telah dibekali kemampuan anti anarkis," kata Asep.
Meski belum diperoleh hasil penghitungan suara yang akurat dan disahkan oleh KPUD Banjar, namun sejumlah kalangan menilai hasil pemungutan suara Pemilu Legislatif (Pileg) kali ini akan memberikan perubahan signifikan, terhadap komposisi para legislator di DPRD Kota Banjar. Sebagai bahan perbandingan hasil Pemilu 20091alu menempatkan Partai Golkar menjadi pemenang di Banjar dengan memborong 8 kursi dari total 25 kursi di DPRD Banjar. Kemudian PDIP, PPP, PKS, dan Partai Demokrat memperoleh 3 kursi. Urutan berikutnya PAN 2 kursi dan sisanya PKB dan Hanura 1 kursi.
Hasil Pemilu kali ini diyakini akan merombak total komposisi tersebut. Setidaknya hal itu dipengaruhi oleh lonjakan perolehan suara yang digondol oleh Gerindra. "Kami yakin kali ini Gerindra di Banjar akan mampu membentuk fraksi yang utuh," kata Ketua DPC Gerindra Banjar, Herdiana Pamungkas. Lonjakan suara Gerindra terjadi juga di Kota Banjar. (tim)
“Warga banyak yang bingung dalam pencoblosan pileg tahun ini. Karena selain tulisannya hampir tidak terbaca juga tidak ada gambarnya,” kata Wito (55) warga lingkungan Cibitung Hilir Kelurahan Kertasari Kecamatan Ciamis. Diakuinya, sebelumnya warga di Lingkungannya belum mendapatkan sosialisasi tata cara Pemilu Legislatif yang berbeda dari sebelumnya.
“Yang sekarangkan kembali kemasa lalu. Demokrasi semi tertutup. Ini sebuah kemandirian. Dalam daftar calon legislator DPD, yang dikenal baik warga cuma Oni SOS dan Aceng Fikri. Yang lainnya warga umumnya tidak kenal. Tak aneh, kalau Oni SOS nanti banyak dipilih, terutama oleh kaum ibu,” ujar Etin (49) warga Lingkungan Kelurahan Ciamis menambahkan.
Walau sempat diwarnai kebingungan para warga, dari pemantauan para wartawan Pileg 2014 di Priangan Timur relatif berlangsung mulus. Pesta demokrasi pemilihan legislatif 2014 begitu terasa di Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar di sejumlah protokol di pusat kota tampak lengang bahkan cenderung sepi dari aktifitas warga. Di tempat pemungutan suara (TPS) justru dipadati warga yang menyalurkan hak pilihnya.
Sementara itu, di Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis petugas dari TPS 25 Lingkungan Pabuaran Kelurahan Ciamis Kabupaten Ciamis menyisir ke setiap ruangan perawatan. Didampingi petugas linmas TPS dan dari pihak rumah sakit, petugas TPS pun mendata pasien termasuk keluarga pasien yang belum memberikan hak suaranya dalam pemilu legislatif ini.
Seorang pasien, Solihin (40) mengaku merasa terbantu dengan adanya Layanan TPS keliling ini. Dia cukup menunjukan KTP (Kartu Tanda Penduduk) dan akhirnya dia pun bisa menyalurkan suaranya. "Dengan ada TPS keliling dalam keadaan saya sakit memang sangat membantu, meskipun sedang berada di Rumah sakit saya bisa menyalurkan hak suara saya," ucapnya.
Namun dari pantauan wartawan banyak keluarga pasien yang menjaga pasien tidak dapat menyalurkan hak suaranya, sebab banyak keluarga pasein tidak bisa menunjukan formulir model A-5, sebagai syarat untuk ikut pencoblosan. "Saya tidak tahu persyaratan untuk mencoblos diluar TPS, saya kira cukup dengan KTP saja," ucap Bambang (39), salah seorang penunggu pasien.
Kebingungan
Warga biasa saja banyak yang tidak kenal para calon legislator yang harus dicoblos, apalagi yang kondisinya tidak menguntungkan, seperti warga yang sedang menghuni lembaga pemasyarakatan (lapas). Warga Lapas kelas II B Ciamis antusias memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum legislatif 2014, meskipun mereka tidak mengenal satupun calon legislatif DPRD Kabupaten, Provinsi dan DPR RI. Rabu (9/4). Pemungutan diselenggarakan di aula yang disulap menjadi TPS.
Sedikitnya 300 Daftar Pemilih Khusus (DPK) lapas Ciamis penyalurkan hak suaranya, dari semua warga binaan lapas tidak satupun melewatkan untuk menyalurkan hak suaranya.
Ketua Kelompok Pemungutan Suara Khusus 41 di Lapas Ciamis, Riko Purnama Candra menuturkan di Lapas Ciamis in terdapat 300 hak pilih. Dari jumlah tersebut di antaranya 27 warga binaan termasuk daftar pemilih tetap, 84 orang termasuk daftar pemilih khusus, dan 15 orang DPK tambahan.
"Kami memulai pencoblosan ini sekitar pukul 7 pagi. Diharapkan sebelum waktu pencoblosan ini berakhir pada pukul 13.00 WIB, semua pemilih sudah menyalurkan hak suaranya," tutur Riko.
Sementara itu salah seorang warga binaan Ahmad Kholid (48), mengaku, tidak mengenal satupun calon legislatif yang akan dipilihnya meskipun sebelum masuk ke bilik suara dirinya bersama rekannya melihat beberapa gambar calon DPRD serta DPR RI dan DPD yang di sediakan. "Saya tidak ada yang kenal sosok calon yang ada pada gambar, kalau calon DPR RI ada beberapa yang kenal, yang paling tidak tahu itu dari calon DPD benar-benar tidak ada yang kenal," katanya.
Kemudian dikatakan Ahmad selama dirinya menjadi warga binaan lapas Ciamis dirinya baru cuma diberikan sosialisasi satu kali untuk pemilihan legislatif yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum.
Sementara itu suasana pencoblosan di Kota Banjar pun Pemilu Legislatif berlangsung aman. Wali Kota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih berharap pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 bisa melahirkan wakil rakyat yang berkualitas dan memiliki komitmen kuat untuk berjuang demi masyarakat. Khusus untuk DPRD Kota Banjar, Hj. Ade Uu berharap anggota DPRD terpilih bisa ikut menyukseskan pembangunan di Kota Banjar sesuai dengan visi misi yang telah disusun.
Demikian hal itu disampaikannya usai memberikan hak pilihnya di TPS 5 Dusun Cibulan Kelurahan/Kecamatan/Kota Banjar. Ditemani suami, dr. Herman Sutrisno, Wali Kota berjalan kaki dari pendopo Banjar sekitar Pukul 9 Pagi.
"Sejauh ini secara umum pelaksanaan pemungutan suara di Kota Banjar berlangsung kondusif. Mudah-mudahan partisipasi masyarakat tinggi, karena momentum ini sangat menentukan nasib bangsa kita," kata Hj. Ade Uu seusai menyalurkan hak pilih dan menyapa warga, Wali Kota kemudian melakukan monitoring ke sejumlah TPS disertai unsur Muspida.
Kapolres Kota Banjar, AKBP Asep Saepudin yang juga turut dalam rombongan mengatakan secara umum pelaksanaan pemungutan suara Pileg di Kota Banjar berlangsung lancar dan aman. Pihaknya mengerahkan 1.200 personil keamanan. Jumlah sebanyak itu terdiri dari polisi, TNI dan Linmas. "Ditambah 60 personil Brimob yang telah dibekali kemampuan anti anarkis," kata Asep.
Meski belum diperoleh hasil penghitungan suara yang akurat dan disahkan oleh KPUD Banjar, namun sejumlah kalangan menilai hasil pemungutan suara Pemilu Legislatif (Pileg) kali ini akan memberikan perubahan signifikan, terhadap komposisi para legislator di DPRD Kota Banjar. Sebagai bahan perbandingan hasil Pemilu 20091alu menempatkan Partai Golkar menjadi pemenang di Banjar dengan memborong 8 kursi dari total 25 kursi di DPRD Banjar. Kemudian PDIP, PPP, PKS, dan Partai Demokrat memperoleh 3 kursi. Urutan berikutnya PAN 2 kursi dan sisanya PKB dan Hanura 1 kursi.
Hasil Pemilu kali ini diyakini akan merombak total komposisi tersebut. Setidaknya hal itu dipengaruhi oleh lonjakan perolehan suara yang digondol oleh Gerindra. "Kami yakin kali ini Gerindra di Banjar akan mampu membentuk fraksi yang utuh," kata Ketua DPC Gerindra Banjar, Herdiana Pamungkas. Lonjakan suara Gerindra terjadi juga di Kota Banjar. (tim)

No comments:
Post a Comment