Saturday, May 24, 2014

Desa Imbanagara Mewakili Kabupaten Ciamis Pada Lomba Penilaian Desa Tingkat Propinsi Jawa Barat

Ciamis (Lawunews.Com)
Pasca pemekaran daerah yaitu dengan terbentuknya Kabupaten Pangandaran pada tahun 2013 yang lalu, Kabupaten Ciamis sekarang memiliki 258 Desa dan 7 kelurahan yang tersebar di 26 Kecamatan.

Secara administrasi pemerintahan berkurang sebanyak 93 desa yang tersebar di 10 kecamatan, di banding kondisi administrasi pemerintahan pada saat perlombaan desa di tahun 2013 yang lalu. Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya di bidang pelayanan masyarakat, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Di bidang pembangunan manusia, capaian IPM Kabupaten Ciamis yaitu sebesar 73,01 atau berada pada cluster sedang, sama dengan Kabupaten/Kota lain di Jawa Barat. Seiring dengan semangat pelaksanaan perlombaan desa yang dilaksanakan setiap tahun, capaian IPM ini terus ditingkatkan dengan berbagai intervensi program dan kegiatan yang bermuara pada peningkatan indek harapan hidup, indek pendidikan (angka melek hurup) dan rata-rata lama sekolah dan indek standar hidup layak di Kabupaten Ciamis.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Ciamis, Jeje Wiradinata, dalam acara penilaian perlombaan desa tingkat provinsi Jawa Barat tahun 2014 bertempat di Desa Imbanagara Raya Ciamis, Rabu (14/5) yang dihadiri pimpinan, anggota DPRD Kabupaten Ciamis, ketua beserta anggota tim penilai perlombaan desa tingkat provinsi Jawa Barat, Ketua TP-PKK Kabupaten Ciamis para Kepala SKPD instansi vertikal, pejabat sipil, pejabat TNI, unsur BUMN dan BUMD. Camat Ciamis, Kepala Desa, Lurah, Kepala UPTD, Kepala Sekolah, pimpinan pesantren dan Madrasah, Ketua BPD, Ketua LPM, Ketua RW dan Ketua RT serta tokoh masyarakat, alim ulama, tokoh pemuda.

Menurut Wabup, pelaksanaan lomba desa di Kabupaten Ciamis telah dilaksanakan sesuai peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2007 yaitu melalui tahapan perlombaan di tingkat kecamatan pada bulan Pebruari sampai dengan Maret 2014, dan tingkat Kabupaten pada bulan Maret sampai dengan April 2014. “Indikator penilaian telah sesuai ketentuan yaitu meliputi pendidikan, kesehatan masyarakat, ekonomi masyarakat, keamanan dan ketertiban, partisipasi masyarakat, pemerintahan, lembaga kemasyarakatan serta pemberdayaan dan dan kesejahteraan keluarga,” kata Jeje.

Pelaksanaan perlombaan desa di Kabupaten Ciamis senantiasa dilaksanakan secara serius dan sungguh-sungguh dengan dukungan APBD tahun 2014 serta para stakeholder di tingkat kecamatan dan tingkat Kabupaten khususnya dukungan kepala daerah beserta anggota legislatif menghasilkan berbagai torehan prestasi. Diantaranya, sebagai juara pertama perlombaan desa tingkat propinsi Jawa Barat pada 2010 atas nama Desa Rajadesa Kecamatan Rajadesa. Pada tahun 2011 Desa Cisontrol kecamatan Rancah meraih juara ketiga tingkat provinsi Jawa Barat, dan tahun 2012 Desa selacai kecamatan Cipaku keluar sebagai juara 2 tingkat provinsi Jawa Barat, tutur Jeje.

Kepala Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BKBPMPD) Kabupaten Ciamis Drs. H. Dondon Rudiana, M.Si, membenarkan atas pencapaian prestasi dari mulai otonomi daerah semenjak tahun 2010-2012, Kabupaten Ciamis pada perlombaan Desa tingkat provinsi Jawa Barat selalu mendulang prestasi. ”Cuma di tahun 2013 Kabupaten Ciamis belum mendapatkan kesempatan padahal kalau dilihat dari potensi itu sangat luar biasa, dimana waktu itu diwakili Desa Kawalimukti Kecamatan Kawali dengan produk andalannya kepedulian dari masyarakat yang diwakili oleh kelompok Agnia,” kata Dondon.

Untuk tahun 2014, lanjut Dondon, Kabupaten Ciamis diwakili Desa Imbanagara Raya Kecamatan Ciamis dengan produk unggulannya, pabrik kerupuk yang bisa menyerap tenaga kerja dan juga bisa meningkatkan derajat dan pendapatan perekonomian keluarga. Irigasi krisis, yang maksudnya ada salah satu daerah perbatasan, apabila musim kemarau ini menjadi permasalahan yang cukup rumit yang berkaitan dengan kebutuhan air. “Dengan dibentuknya irigasi ini bisa memberikan solusi sehingga tidak ada konflik irigasi yang berkaitan dengan pola kehidupan bercocok tanam serta meningkatnya perekonomian keluarga dari status keluarga pra sejahtera menjadi keluarga sejahtera,” kata Dondon.

Kepada para Desa atas digelarnya lomba penilaian desa tingkat provinsi menjadikan sebuah motivasi untuk berkompetensi. ”Kita memahami dan memaklumi bahwa penyelenggaraan lomba desa memerlukan pikiran, tenaga terutama dengan kesiapan material dan non materialnya, sekarang ini menjadi anekdot bahwa penyelenggaran lomba desa ini menjadi beban kepada desa yang bersangkutan. Atas kenyataan tersebut sekarang pemerintah daerah Kabupaten Ciamis siap membantu dan memfasilitasi sehingga beban yang menjadi tanggung jawab desa bisa terambil alih,” pungkas Dondon. (Mamay/Dian)

No comments:

Koprasi Warga Cimahi Mandiri Menggelar RAT Tepat Waktu

Cimahi (LawuPost)  Koperasi yang sehat dan baik adalah Koperasi yang mampu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu, dan Rap...