Enam Kabupaten di Jawa – Bali Semarakan Kompetisi Balawista Pangandaran

Pangandaran (Lawunews.Com)

Kompetisi Balawista (Baywatch Competition) di Pangandaran, Minggu (11/5), terbilang istimewa. Di antara dominasi kaum pria, salah seorang peserta ternyata seorang pelajar wanita kelas X di SMAN 1 Pelabuhan Ratu Sukabumi. Yuko Anabela, seorang peselancar pertama Indonesia peraih beasiswa International Surfing Association (ISA).

 
Bela, sapaan akrabnya, adalah salah satu dari 50 peselancar junior (13 wanita dan 37 pria) dari 25 negara berbeda yang mendapatkan beasiswa pada tahun 2013 lalu. Kepada Lawunews.Com, Bela (15) menuturkan telah menerima surat dari Presiden ISA Fernando Aguerre. "Ini adalah kehormatan bagi saya, untuk mengucapkan selamat atas terpilih sebagai penerima Beasiswa ISA Individual 2013. 

Sebagai Penerima Beasiswa ISA 2013, kamu adalah seorang Duta ISA, dan kamu akan selamanya mewakili ISA di negaramu sebagai surfer yang berdedikasi dan siswa yang bekeija keras dan mencapai keberhasilan dalam sekolah maupun dalam surfing. Untuk menjadi Duta ISA adalah kehormatan besar, dan usahamu dalam mengajukan permohonan yang tulus dan baik. Kamu sangat berdedikasi dalam pendidikan dan surfing," kata Bela memaparkan.

 
Tentu saja Bela terkejut, senang dan kemudian memberikan kabar gembira kepada ibunya dengan perasaan bahagia, juga mem¬berikan kabar tersebut pada surfer senior Cimaja "Diki Zulfikar" yang juga ketua Asosiasi Surfing Sukabumi.

 
"Bela sangat bangga bisa menjadi Ambassador dari ISA dan membuatnya lebih bangga dengan surfing," tuturnya. Dirinya sangat terpacu untuk membuktikan bahwa surfer wanita juga bisa berprestasi, meski saat ini tidak begitu banyak surfer wanita dengan alasan takut hitam. Namun Bela sangat tertantang untuk tetap surfing dan menjadi seorang surfer besar.

 
"Bela berharap suatu saat ia akan memiliki sponsor dan dapat merubah surfing menjadi karir dalam hidupnya," kata Bela yang juga menyukai basket. Selanjutnya dirinya tergugah hatinya menjadi satu-atunya perempuan sebagai anggota penyelamat pantai di wilayah Pelabuhan Ratu yang kemudian bergabung dengan Balawista,yang awal mulanya sering bermain di pantai dan menolong wisatawan yang tenggelam.

 
"Saya pernah menolong pengunjung yang sedang berenang dipantai namun terlambat, ketika itu saya sehabis main surfing tiba-tiba ada yang berteriak minta tolong namun begitu ke pantai korban sudah tenggelam dan saya sedih karena teman korban 15 menit kejadian baru minta bantuan," ungkapnya lagi.

Jawa - Bali
Kompetisi Badan Penyelamatan Wisata Tirta (Balawista) Life Guard yang diikuti oleh 60 peserta Balawista itu dibuka Penjabat Bupati Dr Drs H Endjang Naffandy MSi, Minggu (11/5). Sedikitnya, enam Kabupaten dari Jawa dan Bali mengikuti ajang tahunan itu di Pantai Barat Pangandaran.

 
Ketua Panitia, Dodo Taryana, mengungkapkan kompetisi ini yang kedua kalinya digelar di Pangandaran. Selanjutnya akan digelar secara bergilir. "Ajang ini pernah digelar juga di Pangandaran pada tahun 2010. Pada saat itu Balawista Pangandaran sebagai tuan rumah meraih juara umum. Enam kabupaten Jawa dan Bali yang terlibat yakni Pelabuhan Ratu Sukabumi, Pantai Carita Serang Banten, Bidara Payung Cilacap, Gi Anyar-Bali dan Bandung-Bali" ujar Dodo.

 
Ketua Balawista Indonesia Gede Brata menambahkan, Balawista terbentuk sejak tahun 1972 di Bali, dan sekarang Balawista sudah berkembang menuju Jawa dan Bali dan akan merintis kembali di beberapa daerah yang ada di pulau Jawa.

 
"Pelaksanaan kompeti Balawista ini bertujuan untuk memacu perkembangan wisata di Indonesia. Ajang pertama kali pelaksanaan kejuaraan penyelamatan pantai yang di laksanakan di Bali pada 1981 yang diikuti sekitar delapan negara. Pada waktu itu dalam rangka kejuaraan dunia penyelamatan pantai di Bali, dan sekarang dilanjutkan pelaksanaan kejuaraan-kejuaraa seperti di Pangandaran, Serang Banten, Pelabuhan Ratu dan di daerah-daerah lainnya," ujar Gede. (Tim)