Puspen TNI (Lawunews.Com) Panglima TNI Jenderal TNI Dr.
Moeldoko didampingi Irjen (Inspektur Jenderal) TNI Letjen TNI Geerhan Lantara,
Asops (Asisten Operasi) Panglima TNI Mayjen TNI Ridwan, Asrenum (Asisten
Perencanaan Umum) Panglima TNI Mayjen TNI Muktiyanto, Askomlek (Asisten
Komunikasi dan Elektronika) Panglima TNI Mayjen Bambang Agus Margono dan
Kapuspen (Kepala Pusat Penerangan) TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya membuka Latihan
Operasi Gabungan Pengamanan Perbatasan Laut Indonesia dan Malaysia melalui teleconference, di ruang Pusdalops
(Pusat Pengendalian Operasi) Mabes TNI Cilangkap, Rabu (7/5/2014).
Melalui teleconference tersebut, Pangarmatim Laksda TNI Agung Pramono,
S.H., M.Hum selaku Komando Pengendalian Operasi Pangkogasgab Ambalat,
melaporkan tentang tugas pokok yang dilaksanakan Komando Tugas Gabungan Ambalat
yaitu melaksanakan operasi pengamanan perbatasan wilayah laut dan udara serta operasi
lawan udara ofensif dan operasi dukungan udara di wilayah perbatasan Indonesia
– Malaysia selama tahun 2014, di sekitar perairan Karang Unarang, Blok Ambalat,
Laut Sulawesi.
Lebih lanjut dikatakan, Komando Tugas
Gabungan Ambalat dipimpin oleh Pangkogasgab sedangkan Wapangkogasgab adalah
Pangkosek Hanudnas II. Dalam melaksanakan tugasnya Pangkogasgab dibantu oleh 4
(empat) orang asisten, terdiri dari Asintel Pangkogasgab yang dijabat
Asintel Pangarmatim, Asops Pangkogasgab dijabat oleh Asops Pangarmatim,
Asminlog Pangkogasgab dijabat oleh Aslog Kaskoopsau II dan Askomlek dijabat
oleh Askomlek Pangkosek Hanudnas II.
Dalam melaksanakan fungsi Komando di
lapangan, Pangkogasgab Ambalat membawahi Komando Tugas Laut yang dijabat oleh
Danguspurlatim sebagai Dankogasla dan Komando Tugas Udara yang dijabat oleh
Danlanud Hasanuddin sebagai Dankogasud. Komando Tugas Laut membawahi Satgasla yang
terdiri dari KRI dan pesawat udara, sementara Dansatgasduk terdiri dari
Pangkalan dan Marinir sedangkan Komando Tugas Udara membawahi Satgaspur, Satgas
Dukpur, Satgas Hanud, Satgas Paskhas dan Satgas Info.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal TNI
Dr. Moeldoko dalam teleconferennya menyampaikan : Pertama, apabila Pangkogabwilhan
atau Kogabwilhan sudah ada maka operasi gardu perbatasan yang dijalankan oleh
Pangdam VII/Wirabuana dan Pangdam VI/Mulawarman maka operasi laut dan udara
pada akhirnya akan dibawah kendali Pangkogabwilhan. Untuk itu, ini adalah
sebuah embrio yang sangat baik yang akan diproyeksikan pada operasi
kedepan.
Kedua, Panglima TNI menekankan dan
memerintahkan kepada seluruh jajaran agar mentaati asas komando dan
pengendalian serta tidak ada yang melakukan kegiatan tanpa atau diluar komando
pengendalian Pangkogasgab. Ketiga, Panglima TNI mengatakan ke seluruh jajaran
bahwa deterent factor hanya akan bisa dibangun atas dasar munculnya
kewibawaan, baik kewibawaan di darat, laut maupun udara.
“Operasi ini harus sungguh-sungguh
memberikan deterent efek yang luar biasa, saya tidak menginginkan operasi
berjalan apa adanya dan operasi ini harus sungguh -sungguh serta bisa
memberikan deterent efek yang luar biasa”, kata Panglima TNI.
Panglima TNI memerintahkan, agar Pangkogasgab
memiliki buku besar yang berisi tentang hasil-hasil evaluasi latihan hari
perhari dan diadakan pencatatan dengan baik, karena ini nantinya akan menjadi
dokumen yang sangat bagus untuk digunakan pada generasi penerus di dalam
menjalankan tugasnya kedepan, sehingga tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang
sama dengan yang kita lakukan dan kita harus memberikan learning organization pada bawahan kita dengan baik.
Autentikasi :
Kapuspen TNI, Mayjen TNI
M. Fuad Basya
No comments:
Post a Comment