Puspen TNI (Lawunews.Com)
Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Letjen TNI Geerhan Lantara atas nama Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko secara resmi membuka Rapat Koordinasi Penerangan (Rakorpen)
TNI Tahun 2014, di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Selasa
(6/5/2014). Rakorpen TNI diikuti 132 personel dari Satuan Kerja (Satker) Mabes TNI, Mabes Angkatan dan Kepala
Penerangan (Kapen) Kotama Angkatan, mengambil tema “Kita Mantapkan Sinergitas, Peran dan Komitmen Penerangan TNI dan Jajarannya Dalam Rangka
Mensukseskan Tugas Pokok TNI”.
Adapun maksud dan tujuan Rakorpen TNI tahun 2014 yaitu untuk
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bidang penerangan TA 2013 untuk lebih ditingkatkan lagi pada TA 2014, dengan tujuan agar dapat diperoleh
kesamaan persepsi, langkah dan tindakan bagi satuan jajaran Penerangan TNI
dalam rangka mensukseskan tugas pokok TNI, khususnya bidang publikasi dan
dokumentasi. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai : Pertama, terwujudnya kesiapan satuan
Penerangan TNI dalam mengimplementasikan pokok-pokok kebijakan Panglima TNI
bidang informasi dan publikasi. Kedua, terbangunnya suatu
sinergitas, peran dan komitmen bersama jajaran Penerangan TNI dengan
satuan-satuan TNI lainnya, khususnya satuan intelijen dalam rangka meningkatkan
peran, tugas dan fungsi satuan Penerangan TNI dalam memberikan layanan
informasi publik secara akurat dan benar.
Panglima TNI dalam amanatnya yang
dibacakan Irjen TNI mengatakan, bahwa
pelaksanaan Rakorpen TNI tahun 2014 untuk menyampaikan pokok-pokok kebijakan Panglima TNI bidang penerangan
serta menambah wawasan jajaran Penerangan TNI dalam pelaksanaan tugas guna mendukung tugas pokok TNI. Rakorpen TNI merupakan salah satu program
kerja yang sangat penting bagi keberhasilan tugas-tugas TNI
kedepan. Selain memantapkan koordinasi dan konsolidasi diantara
komunitas penerangan, Rakorpen juga untuk menyatukan persepsi, langkah dan
tindakan bagi satuan jajaran Penerangan TNI di era keterbukaan informasi
publik.
Lebih lanjut dikatakan, hadirnya Undang Undang tentang pers dan keterbukaan informasi
publik, merupakan tantangan bagi Penerangan TNI dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya untuk memberikan informasi dan penerangan kepada masyarakat tentang
kebijakan, kegiatan maupun langkah-langkah TNI secara terbuka, transparan dan
obyektif. Informasi yang disampaikan kepada masyarakat melalui
media massa, jika tidak cepat, akurat dan mudah, dapat menyebabkan kebijakan
TNI dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tidak informatif dan
terkesan tertutup. Guna memantapkan kinerja, personel penerangan harus
menguasai masalah, mempunyai kredibiltas, mempunyai kemampuan analisa dan
memiliki kecepatan dalam bekerja, khususnya dalam menyampaikan informasi ke publik
atau media massa. Satuan penerangan sebagai salah satu pelayan
informasi publik harus dapat mereposisikan tugas dan fungsinya sebagai “communication
facilitator” yang mampu menjembatani kesenjangan informasi antara institusi
TNI dengan masyarakat serta seluruh stake holder-nya.
Satuan penerangan juga harus melakukan
diseminasi kebijakan TNI dan memfasilitasi layanan informasi, dalam upaya
memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang program-program TNI yang telah,
sedang dan yang akan dilaksanakan. Penerangan TNI harus mempunyai bargaining
position, baik kelembagaan maupun fungsional. Secara
fungsional, pejabat penerangan
mempunyai posisi yang strategis, dimana personel penerangan dapat direct
ke pimpinan TNI di semua level dan mempunyai jaringan yang kuat dengan media
massa.
Diskusi panel
dalam Rakorpen diisi antara lain
oleh Guru Besar Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan Prof Dr. Tjipta
Lesmana, M.A. dengan topik : “Public
Relation di Era Keterbukaan Informasi dan Demokrasi”. Dr. Rajab Ritonga M.Si., dengan topik : “Penerapan UU RI Nomor 40 tahun 1999
tentang Pers, Kode Etik Jurnalistik dan UU RI nomor 14 tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik”. Wakil Pemred ANTV Eko Ardiyanto, S.pi., dengan topik :
“Menghadapi Transformasi Media, Antisipasi dan Pemanfaatannya Untuk Kepentingan
Publikasi TNI” dan pembekalan Asintel Panglima TNI Laksda TNI
Amri Husaini, dengan topik
“Mewaspadai isu-isu aktual yang mempengaruhi citra TNI, membangun koordinasi dan sinergitas
jajaran penerangan TNI dengan intelejen guna memberikan layanan informasi
publik yang akurat dan benar dalam rangka peningkatan citra TNI” serta Pembekalan
Kapuspen TNI Mayjen TNI Fuad Basya dengan materi : “Evaluasi pelaksanaan kegiatan publikasi
dan dokumentasi TNI tahun 2013, serta pokok-pokok kebijakan Panglima TNI
bidang informasi dan publikasi tahun 2014.
Autentikasi :
Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Inf Robert
No comments:
Post a Comment