GARUT (Lawunews.com )
Nasib malang bisa menimpa siapa saja dan di mana saja, tak mengenal waktu dan tempat. Hal itu lah yang dialami oleh Hari Jatnika Anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Garut berpangkat Brigadir ini, kini hanya bisa terbaring sambil merasakan rasa sakit akibat luka tusukan di punggung sebelah kirinya.
Hari ditusuk seseorang yang kemudian diketahui oknum anggota TNI AL berinisial Serda DJ. Saat itu Hari tengah menjalankan tugasnya melakukan operasi rutin di sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan, di sekitar bundaran Guntur kecamatan Garut Kota Kabupaten Garurt padahari kamis (15/5/2014) sekitar pukul 09.30 WIB
Kapolres Garut Ajun Komisaris Besar Arif Rachman, mengatakan insiden yang menimpa salah seorang anggota Satlantas itu terjadi karena kesalahpahaman antara DJ dan Bedi. Menurutnya, kondisi keamanan saat ini telah kembali kondusif dan pihaknya melakukan penyelidikan ihwal kejadian tersebut.
"Provos Polres Garut, Denpom III/2 Garut, dan Denpom TNI AL, sudah turun untuk menindaklanjuti hal ini secara bersama. Saat ini prosesnya masih dalam pemeriksaan dan hasil resminya masih kami tunggu," kata Kapolres.
Kapolres menambahkan, korban mendapat luka tusukan di bagian punggung sebelah kiri namun tidak terlalu dalam. Korban sempat dibawa ke RSUD dr Slamet Garut sebelum akhirnya dirujuk ke RSAD Guntur Garut. Setelah mendpatkan pengobatan dan perawatan, korbanpun pada hari itu juga diperbolehkan pulang. Sementara itu saat di hubungi melalui telephone Komandan Denpom III/2 Garut, Letnan Kolonel CPM Ari Widiyanto juga membenarkan kejadian tersebut.
Dia juga menyebutkan telah melakukan interogasi kepada DJ serta telah mengamnakn sejumlah barang bukti di antaranya sepeda motor yang digunakan DJ. "Untuk lebih lanjutnya, DJ kami serahkan pada Denpom TNI AL. Kami hanya mengamankan DJ sementara untuk proses selanjutnya diserahkan ke Denpom TNI AL karena yang bersangkutan adalah anggota TNI AL," ucap Dandenpom
Salah seorang warga yang mengaku melihat kejadian tersebut namun enggan disebut identitasnya mengatakan, penusukan terhadap anggota Satlantas yang tengah bertugas itu berawal dari perselisihan antar seorang pengendara sepeda motor dengan salah seorang rekan Hari yang juga tengah melakukan operasi rutin. Rekan kerja Hari bernama Briptu Bedi, saat itu memperingatkan seorang pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan helm dan berknalpot bising agar tidak bolak balik di hadapan petugas yang tengah menjalankan tugas.
Namun karena tidak terima mendapat teguran, pengendara sepeda motor yang ternyata anggota TNI AL ini ngotot hingga terjadi adu mulut. "Saat itu sekitar pukul 09.30 WIB, kebetulan saya sedang berada di kawasan Bunderan Guntur di Jalan Perintis Kemerdekaan. Tiba-tiba saya melihat ada seorang pengendara sepeda motor melintas tanpa mengenakan helm dan knalpotnya bising namun saat itu polisi yang tengah bertugas membiarkannya lewat begitu saja," ujar orang tersebut.
Disebutkannya, tak lama kemudian si pengendara sepeda motor yang mengenakan baret TNI itu melintas kembali di hadapan polisi yang bertugas sambil "menggerung-gerungkan" knalpot bisingnya. Kali ini, seorang anggota polisi pun mencegatnya dan memberikan peringatan agar sama-sama saling menghargai. Tak terima dengan teguran itu, si pengendra sepeda motor pun ngotot hingga keduanya pun bersitegang dan mulai beradu argumen.
Bahkan dituturkannya, keduanya sempat terlibat aksi saling dorong kepala hingga akhirnya Bedi membenturkan kepalanya ke kepala DJ hingga berdarah. DJ pun langsung mengeluarkan sangkur namun yang jadi sasarannya adalah slah satu rekan Bedi yang tengah asyik mengatur lalu lintas.
"Pengendara sepeda motor yang memang bertubuh tegap seperti anggota TNI itu langsung mengeluarkan pisau sangkur. Namun entah kenapa yang dia tusuk saat itu bukannya yang terlibat adu mulut dengannya tapi polisi lain yang tengah mengatur lalu lintas," tuturnya. (Pras)
Hari ditusuk seseorang yang kemudian diketahui oknum anggota TNI AL berinisial Serda DJ. Saat itu Hari tengah menjalankan tugasnya melakukan operasi rutin di sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan, di sekitar bundaran Guntur kecamatan Garut Kota Kabupaten Garurt padahari kamis (15/5/2014) sekitar pukul 09.30 WIB
Kapolres Garut Ajun Komisaris Besar Arif Rachman, mengatakan insiden yang menimpa salah seorang anggota Satlantas itu terjadi karena kesalahpahaman antara DJ dan Bedi. Menurutnya, kondisi keamanan saat ini telah kembali kondusif dan pihaknya melakukan penyelidikan ihwal kejadian tersebut.
"Provos Polres Garut, Denpom III/2 Garut, dan Denpom TNI AL, sudah turun untuk menindaklanjuti hal ini secara bersama. Saat ini prosesnya masih dalam pemeriksaan dan hasil resminya masih kami tunggu," kata Kapolres.
Kapolres menambahkan, korban mendapat luka tusukan di bagian punggung sebelah kiri namun tidak terlalu dalam. Korban sempat dibawa ke RSUD dr Slamet Garut sebelum akhirnya dirujuk ke RSAD Guntur Garut. Setelah mendpatkan pengobatan dan perawatan, korbanpun pada hari itu juga diperbolehkan pulang. Sementara itu saat di hubungi melalui telephone Komandan Denpom III/2 Garut, Letnan Kolonel CPM Ari Widiyanto juga membenarkan kejadian tersebut.
Dia juga menyebutkan telah melakukan interogasi kepada DJ serta telah mengamnakn sejumlah barang bukti di antaranya sepeda motor yang digunakan DJ. "Untuk lebih lanjutnya, DJ kami serahkan pada Denpom TNI AL. Kami hanya mengamankan DJ sementara untuk proses selanjutnya diserahkan ke Denpom TNI AL karena yang bersangkutan adalah anggota TNI AL," ucap Dandenpom
Salah seorang warga yang mengaku melihat kejadian tersebut namun enggan disebut identitasnya mengatakan, penusukan terhadap anggota Satlantas yang tengah bertugas itu berawal dari perselisihan antar seorang pengendara sepeda motor dengan salah seorang rekan Hari yang juga tengah melakukan operasi rutin. Rekan kerja Hari bernama Briptu Bedi, saat itu memperingatkan seorang pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan helm dan berknalpot bising agar tidak bolak balik di hadapan petugas yang tengah menjalankan tugas.
Namun karena tidak terima mendapat teguran, pengendara sepeda motor yang ternyata anggota TNI AL ini ngotot hingga terjadi adu mulut. "Saat itu sekitar pukul 09.30 WIB, kebetulan saya sedang berada di kawasan Bunderan Guntur di Jalan Perintis Kemerdekaan. Tiba-tiba saya melihat ada seorang pengendara sepeda motor melintas tanpa mengenakan helm dan knalpotnya bising namun saat itu polisi yang tengah bertugas membiarkannya lewat begitu saja," ujar orang tersebut.
Disebutkannya, tak lama kemudian si pengendara sepeda motor yang mengenakan baret TNI itu melintas kembali di hadapan polisi yang bertugas sambil "menggerung-gerungkan" knalpot bisingnya. Kali ini, seorang anggota polisi pun mencegatnya dan memberikan peringatan agar sama-sama saling menghargai. Tak terima dengan teguran itu, si pengendra sepeda motor pun ngotot hingga keduanya pun bersitegang dan mulai beradu argumen.
Bahkan dituturkannya, keduanya sempat terlibat aksi saling dorong kepala hingga akhirnya Bedi membenturkan kepalanya ke kepala DJ hingga berdarah. DJ pun langsung mengeluarkan sangkur namun yang jadi sasarannya adalah slah satu rekan Bedi yang tengah asyik mengatur lalu lintas.
"Pengendara sepeda motor yang memang bertubuh tegap seperti anggota TNI itu langsung mengeluarkan pisau sangkur. Namun entah kenapa yang dia tusuk saat itu bukannya yang terlibat adu mulut dengannya tapi polisi lain yang tengah mengatur lalu lintas," tuturnya. (Pras)
No comments:
Post a Comment