Puspen TNI (Lawunews.Com)
Satuan Penanggulangan
Teror (Satgultor) TNI berhasil
melumpuhkan kelompok teroris yang berkekuatan 8 orang yang menyandera 10 orang delegasi warga negara
AOSTRA didalam pesawat
Boeing 737 milik Maskapai AOSTRA LINES. Aksi pembebasan para sandera tersebut
disaksikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko didampingi
Kepala Staf Angkatan beserta pejabat teras TNI di Pangkalan Udara Iswahjudi Madiun, Senin (7/7/2014). 

Latsatgultor TNI tahun 2014 melibatkan
586 orang, terdiri
dari Kolat 36 personel, tim pendukung 371 personel dan pelaku 179 personel. Sasaran yang ingin dicapai
dalam pelaksanaan Latsatgultor ini adalah
menguasai dan mahir dalam
melaksanakan teknik serbuan pesawat, teknik infiltrasi secara senyap, teknik
pembersihan, evaluasi sandera dan teroris, teknik menembak atas bawah penembak
runduk, teknik deteksi dan evakuasi bahan peledak, teknik deteksi materiil dan
personel menggunakan anjing pelacak, taktik dan teknik Shipboarding serta teknik dan taktik pertempuran jarak dekat.
Dalam sekenario
latihan, telah terjadi pembajakan pesawat komersil jenis Boeing 737 milik Maskapai
AOSTRA LINES tujuan Jakarta yang membawa delegasi World Economic Forum dari
negara AOSTRA. Kelompok teroris berkekuatan 8 orang berhasil menyandera
10 orang delegasi warga negara AOSTRA didalamnya.
Berbagai
analisa opsi menemui kebuntuan, sehingga dilaporkan dalam forum koordinasi DKPT
(Desk Koordinasi Pemberantasan
Terorisme) di Tingkat Pusat dipimpin oleh Menkopolhukam. Selanjutnya Menkopolhukam
melaporkan ke Presiden RI tentang eskalasi ancaman dan merekomendasikan agar
diambil tindakan represif terhadap aksi penyanderaan pesawat Boeing 737 di
Pangkalan Udara Iswahyudi untuk selanjutnya diserahkan kepada Panglima TNI.
Selanjutnya,
Presiden RI memerintahkan ke Panglima TNI untuk mengambil langkah-langkah guna
menangani aksi teror tersebut. Panglima TNI menunjuk Danjen Kopassus
sebagai Pangkogasgab Gultor TNI untuk membentuk Kogasgab Gultor TNI dari Sat 81
Kopassus, Sat Bravo Paskhas TNI AU untuk menyiapkan dua Detasemen dalam rangka
operasi pembebasan sandera CNOOC pesawat Boeing 737 di Pangkalan Udara
Iswahyudi. Dalam waktu
yang singkat, Sat 81 Kopassus dan Sat Bravo Paskhas
TNI AU dapat melumpuhkan para pembajak tersebut.
Usai kembali dari Madiun, Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko
memimpin Apel Kesiapan Prajurit TNI di wilayah Kodam Jaya Jakarta dalam
rangka Pengamanan Pemilihan Presiden RI Tahun 2014, di Parkir Timur Senayan
Jakarta. Apel tersebut melibatkan sekitar 2.500 prajurit TNI dari Kodam
Jaya, Kostrad, Kopassus, Marinir dan Paskhas serta materiil terdiri dari 30
unit truk, 4 ambulance, 1 mobil Komob, 400 sepeda motor berbagai jenis, 30 Panser
Anoa, 1 unit tim Jihandak dan 3 unit Helly.
Panglima TNI dalam pengarahannya memerintahkan agar prajurit di
lapangan dalam melaksanakan tugas tetap netral, tegas dan profesional dan tidak
ragu-ragu dalam bertindak sesuai prosedur yang berlaku dan semua langkah-langkah
yang dilakukan prajurit harus terukur dan proposional. Apabila terpaksa harus dilumpuhkan,
maka tindakan untuk melumpuhkan dilakukan dengan cara-cara yang tidak
mematikan.
“Seluruh rakyat Indonesia mengharapkan kesiapan seluruh prajurit TNI
agar tercipta kondisi stabilitas keamanan yang baik. Untuk itu, kehadiran
prajurit sekalian sungguh-sungguh memberikan rasa aman yang nyata dan kendali
operasi hanya satu komando yaitu ditangan Panglima TNI”, tandasnya.
Autentikasi
:
Kadispenum
Puspen TNI, Kolonel Inf Robert


No comments:
Post a Comment