Ciamis (Lawunews.Com)
Kepedulian dalam memelihara lingkungan dilakukan sebelas sekolah di Kabupaten Ciamis berujung penghargaan dari Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan. Penataan sekolah berwawasan lingkungan yang dilakukan kesebelas sekolah tersebut langsung mendapat anugerah Raksa Prasada. Penghargaan diberikan langsung oleh Ahmad Heryawan pada peringatan hari lingkungan Hidup Sedunia tingkat Jawa Barat, di Lapang Sepakbola, Majasetra, Majalaya Kabupaten Bandung Minggu (22/6). Sekolah yang menerima penghargaan Raksa Prasada yakni SDN 3 Kertasari, SDN 3 Cigembor, MIN Lumbungsari, MIS Nurul Falah, SMPN 1 Cimanggu, SMPN 1 Cipaku, MTsN Cijeungjing, SMPN 4 Ciamis, SMPN 5 Ciamis, SMKN 1 Rancah, dan SMK Al Huda Turalak. Kesebelas sekolah itu selama ini terus berupaya melakukan penyelamatan lingkungan dengan terus mengenalkannya kepada para siswa.
Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup, Provinsi Jawa Barat, Dr Ir Anang Sudarna, MSc PhD mengatakan sekolah yang menerima penghargaan merupakan sekolah yang sudah melakukan upaya pemeliharaan dan penyelamatan lingkungan di setiap. sekolah. "Mereka memiliki komitmen yang besar dalam memelihara kelestarian lingkungan di sekolah masing-masing atau dengan kata lain sekolah berbasis lingkungan," katanya. Tahun ini, kata Anang ada 74 sekolah tingkat SMP di Jawa Barat yang menerima penghargaan Raksa Prasada dari Gubernur Jawa Barat dan akan diikutsertakan dalam lomba lingkungan hidup tingkat Nasional tahun depan. Sehingga jumlah sekolah penerima penghargaan lingkungan hidup tingkat nasional di Jawa Barat bisa lebih banyak lagi di banding tahun ini. Kata dia jumlah penerima penghargaan lingkungan hidup nasional atau adiwiyata untuk tahun ini di Jawa Barat sebanyak 84 sekolah untuk semua jenjang pendidikan.
“Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih banyak lagi, sehingga jumlah sekolah yang memiliki komitmen untuk memelihara dan melestarikan lingkungan hidup jadi lebih banyak lagi," katanya. Tegas dia, dengan adanya penghargaan tersebut bisa menjadi motivasi sekolah untuk terus melakukan upaya nyata dalam memelihara lingkungan. Juga bisa menjadi penyemangat sekolah lain untuk ikut terlibat secara aktif dalam melakukan pemeliharaan lingkungan. Kata Anang, kondisi lingkungan di Kota dan Kabupaten di Jawa Barat saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Butuh aksi nyata dari berbagai lapisan masyarakat dalam memelihara lingkungan agar kondisi alam lebih baik lagi. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengharapkan, sekolah yang menerima penghargaan bisa terus melakukan kegiatan penyelamatan lingkungan dan menularkannya pada sekolah lain. "Kalau tidak sekarang kapan lagi, kalau tidak oleh kita oleh siapa lagi, mari kita selamatkan lingkungan oleh kita warga Jawa Barat," ajaknya.
SDN 3 Kertasari
Penataan sekolah berwawasan lingkungan yang dilakukan SDN 3 Kertasari Kabupaten Ciamis berbuah penghargaan dari Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan. SDN 3 Kertasari ditetapkan sekolah berbudaya lingkungan di Jawa Barat dan berhak menerima penghargaan raksa prasada. Bahkan sekolah tersebut diusulkan oleh Pemerintah Jawa Barat untuk mengikuti lomba lingkungan tingkat nasional yang pemenangnya diganjar penghargaan Adiwiyata. Kepala Sekolah SDN 3 Kertarasi Hj. Eni Sumarni, S.Pd mengatakan, penataan lingkungan di sekolah bukan untuk ikut lomba. Tetapi semata-mata untuk membuat siswa nyaman berada di lingkungan sekolah yang kondisinya nyaman dan ramah lingkungan. "Kami pun melakukan banyak penataan, lokasi yang tadinya tidak menarik kami tata jadi menarik. Lahan yang tidak terpakai, kami tata sehingga nyaman dan menarik," katanya.
Ternyata, penataan yang dilakukan sekolah menarik perhatian dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat. Pihak BPLHD melakukan peninjauan langsung ke sekolah secara mendadak. "Dan akhirnya kami ditetapkan sebagai sekolah peneriman Penghargaan Raksa Prasada dari Gubernur Jawa Barat,” ucapnya. Penataan kawasan sekolah menjadi nyaman dan berbudaya lingkungan kata Hj. Eni akan terus dilakukan dan memang sudah direncanakan sejak awal. Rencananya, sekolah akan menata sebuah kawasan belakang sekolah dengan pembuatan bank sampah, green house, kolam ikan dan penataan aneka tanaman dan apotek hidup.
Kata dia sekolah itu benar-benar menjadi rumah ke dua bagi anak-anak, sehingga dalam belajar para siswa lebih tenang dan nyaman. la juga mengharapkan penghargaan yang diberikan Gubernur menjadi pelecut semua warga sekolah untuk terus melakukan penataan sekolah berbudaya lingkungan. Bahkan bisa terus menjalar hingga lingkungan masing-masing siswa. "Kalau memang apa yang kami lakukan ini kembali mendapat penghargaan di tingkat Nasional itu adalah berkah. Jika tidak kami tetap akan melakukan penataan kawasan sekolah hingga benar-benar berbudaya lingkungan," ucapnya.Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Ciamis, Unang Damarsono melalui Kasubid Lingkungan Hidup Strategis, Drs. H. Asep Heryana, M.Pd membenarkan bahwa SDN 3 Kertasari mendapat anugerah Raksa Prasada bersama-sama 11 sekolah lainnya di Kabupaten Ciamis dan saat ini sedang diajukan untuk penilaian Lomba Adiwiyata.
Pihaknya mengimbau program Adiwiyata ini jangan hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah saja tapi diharapkan dinas-dinas terkait harus pro aktif untuk mendukung program Adiwiyata ini termasuk pemerintah daerah sehingga terjadi sinergitas antara lembaga sekolah dengan dinas-dinas terkait untuk mensukseskan program Adiwiyata di Kabupaten Ciamis. Program Adiwiyata sendiri merupakan program dari Kementrian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan Nasional, Kementrian Agama dan Kementrian Dalam Negeri, kata H. Asep. Ada 4 indikator dalam mewujudkan program Adiwiyata, diantaranya pengembangan kebijakan Kepala Sekolah diantaranya Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup kebijakan peningkatan SDM (Tenaga Kependidikan dan non Kependidikan) dibidang Pendidikan.Lingkungan Hidup. Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan diantaranya pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran, penggalian dan pengembangan materi serta persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar dan pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.
Pengembangan kegiatan berbasis partisipatif diantaranya menciptakan kegiatan ekstrakurikuler/kurikuler dibidang lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah, mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar, membangun kegiatan kemitraan dalam pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah. Pengelolaan dan atau pengembangan sarana pendukung sekolah diantaranya pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup, peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan didalam dan diluar kawasan sekolah serta pengembangan sistem pengelolaan sampah, kata H. Asep. (Mamay)
Kepedulian dalam memelihara lingkungan dilakukan sebelas sekolah di Kabupaten Ciamis berujung penghargaan dari Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan. Penataan sekolah berwawasan lingkungan yang dilakukan kesebelas sekolah tersebut langsung mendapat anugerah Raksa Prasada. Penghargaan diberikan langsung oleh Ahmad Heryawan pada peringatan hari lingkungan Hidup Sedunia tingkat Jawa Barat, di Lapang Sepakbola, Majasetra, Majalaya Kabupaten Bandung Minggu (22/6). Sekolah yang menerima penghargaan Raksa Prasada yakni SDN 3 Kertasari, SDN 3 Cigembor, MIN Lumbungsari, MIS Nurul Falah, SMPN 1 Cimanggu, SMPN 1 Cipaku, MTsN Cijeungjing, SMPN 4 Ciamis, SMPN 5 Ciamis, SMKN 1 Rancah, dan SMK Al Huda Turalak. Kesebelas sekolah itu selama ini terus berupaya melakukan penyelamatan lingkungan dengan terus mengenalkannya kepada para siswa.
Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup, Provinsi Jawa Barat, Dr Ir Anang Sudarna, MSc PhD mengatakan sekolah yang menerima penghargaan merupakan sekolah yang sudah melakukan upaya pemeliharaan dan penyelamatan lingkungan di setiap. sekolah. "Mereka memiliki komitmen yang besar dalam memelihara kelestarian lingkungan di sekolah masing-masing atau dengan kata lain sekolah berbasis lingkungan," katanya. Tahun ini, kata Anang ada 74 sekolah tingkat SMP di Jawa Barat yang menerima penghargaan Raksa Prasada dari Gubernur Jawa Barat dan akan diikutsertakan dalam lomba lingkungan hidup tingkat Nasional tahun depan. Sehingga jumlah sekolah penerima penghargaan lingkungan hidup tingkat nasional di Jawa Barat bisa lebih banyak lagi di banding tahun ini. Kata dia jumlah penerima penghargaan lingkungan hidup nasional atau adiwiyata untuk tahun ini di Jawa Barat sebanyak 84 sekolah untuk semua jenjang pendidikan.
“Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih banyak lagi, sehingga jumlah sekolah yang memiliki komitmen untuk memelihara dan melestarikan lingkungan hidup jadi lebih banyak lagi," katanya. Tegas dia, dengan adanya penghargaan tersebut bisa menjadi motivasi sekolah untuk terus melakukan upaya nyata dalam memelihara lingkungan. Juga bisa menjadi penyemangat sekolah lain untuk ikut terlibat secara aktif dalam melakukan pemeliharaan lingkungan. Kata Anang, kondisi lingkungan di Kota dan Kabupaten di Jawa Barat saat ini dalam kondisi memprihatinkan. Butuh aksi nyata dari berbagai lapisan masyarakat dalam memelihara lingkungan agar kondisi alam lebih baik lagi. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan mengharapkan, sekolah yang menerima penghargaan bisa terus melakukan kegiatan penyelamatan lingkungan dan menularkannya pada sekolah lain. "Kalau tidak sekarang kapan lagi, kalau tidak oleh kita oleh siapa lagi, mari kita selamatkan lingkungan oleh kita warga Jawa Barat," ajaknya.
SDN 3 Kertasari
Penataan sekolah berwawasan lingkungan yang dilakukan SDN 3 Kertasari Kabupaten Ciamis berbuah penghargaan dari Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan. SDN 3 Kertasari ditetapkan sekolah berbudaya lingkungan di Jawa Barat dan berhak menerima penghargaan raksa prasada. Bahkan sekolah tersebut diusulkan oleh Pemerintah Jawa Barat untuk mengikuti lomba lingkungan tingkat nasional yang pemenangnya diganjar penghargaan Adiwiyata. Kepala Sekolah SDN 3 Kertarasi Hj. Eni Sumarni, S.Pd mengatakan, penataan lingkungan di sekolah bukan untuk ikut lomba. Tetapi semata-mata untuk membuat siswa nyaman berada di lingkungan sekolah yang kondisinya nyaman dan ramah lingkungan. "Kami pun melakukan banyak penataan, lokasi yang tadinya tidak menarik kami tata jadi menarik. Lahan yang tidak terpakai, kami tata sehingga nyaman dan menarik," katanya.
Ternyata, penataan yang dilakukan sekolah menarik perhatian dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat. Pihak BPLHD melakukan peninjauan langsung ke sekolah secara mendadak. "Dan akhirnya kami ditetapkan sebagai sekolah peneriman Penghargaan Raksa Prasada dari Gubernur Jawa Barat,” ucapnya. Penataan kawasan sekolah menjadi nyaman dan berbudaya lingkungan kata Hj. Eni akan terus dilakukan dan memang sudah direncanakan sejak awal. Rencananya, sekolah akan menata sebuah kawasan belakang sekolah dengan pembuatan bank sampah, green house, kolam ikan dan penataan aneka tanaman dan apotek hidup.
Kata dia sekolah itu benar-benar menjadi rumah ke dua bagi anak-anak, sehingga dalam belajar para siswa lebih tenang dan nyaman. la juga mengharapkan penghargaan yang diberikan Gubernur menjadi pelecut semua warga sekolah untuk terus melakukan penataan sekolah berbudaya lingkungan. Bahkan bisa terus menjalar hingga lingkungan masing-masing siswa. "Kalau memang apa yang kami lakukan ini kembali mendapat penghargaan di tingkat Nasional itu adalah berkah. Jika tidak kami tetap akan melakukan penataan kawasan sekolah hingga benar-benar berbudaya lingkungan," ucapnya.Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Ciamis, Unang Damarsono melalui Kasubid Lingkungan Hidup Strategis, Drs. H. Asep Heryana, M.Pd membenarkan bahwa SDN 3 Kertasari mendapat anugerah Raksa Prasada bersama-sama 11 sekolah lainnya di Kabupaten Ciamis dan saat ini sedang diajukan untuk penilaian Lomba Adiwiyata.
Pihaknya mengimbau program Adiwiyata ini jangan hanya menjadi tanggung jawab pihak sekolah saja tapi diharapkan dinas-dinas terkait harus pro aktif untuk mendukung program Adiwiyata ini termasuk pemerintah daerah sehingga terjadi sinergitas antara lembaga sekolah dengan dinas-dinas terkait untuk mensukseskan program Adiwiyata di Kabupaten Ciamis. Program Adiwiyata sendiri merupakan program dari Kementrian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan Nasional, Kementrian Agama dan Kementrian Dalam Negeri, kata H. Asep. Ada 4 indikator dalam mewujudkan program Adiwiyata, diantaranya pengembangan kebijakan Kepala Sekolah diantaranya Visi dan Misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, kebijakan sekolah dalam mengembangkan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup kebijakan peningkatan SDM (Tenaga Kependidikan dan non Kependidikan) dibidang Pendidikan.Lingkungan Hidup. Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan diantaranya pengembangan model pembelajaran lintas mata pelajaran, penggalian dan pengembangan materi serta persoalan lingkungan hidup yang ada di masyarakat sekitar dan pengembangan metode belajar berbasis lingkungan dan budaya.
Pengembangan kegiatan berbasis partisipatif diantaranya menciptakan kegiatan ekstrakurikuler/kurikuler dibidang lingkungan hidup berbasis partisipatif di sekolah, mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar, membangun kegiatan kemitraan dalam pengembangan pendidikan lingkungan hidup di sekolah. Pengelolaan dan atau pengembangan sarana pendukung sekolah diantaranya pengembangan fungsi sarana pendukung sekolah yang ada untuk pendidikan lingkungan hidup, peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan didalam dan diluar kawasan sekolah serta pengembangan sistem pengelolaan sampah, kata H. Asep. (Mamay)
No comments:
Post a Comment