Ciamis (Lawunews.Com)
Keberadaan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) di Kabupaten Ciamis saat ini sudah hampir menginjak 109 tahun sejak terbentuk 7 Oktober 1905. Saat ini anggotanya tersebar di 2 kabupaten yaitu Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran sebanyak 424 orang. Keberadaan RAPI di masyarakat sangat membantu dalam kegiatan-kegiatan sosial terutama yang berhubungan dengan komunikasi seperti dalam penanganan bencana-bencana alam, kejadian-kejadian kecelakaan lalu lintas serta dalam peringatan-peringatan hari besar nasional seperti hari raya idul fitri dimana anggota RAPI terlibat dalam memberikan informasi seputar arus mudik dan arus balik yang sangat dibutuhkan oleh masyakarat para pemudik.
Hal tersebut disampaikan Ketua RAPI Kabupaten Ciamis Drs. Yusuf SA, MM di posko mudik Gapura Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis beberapa waktu lalu saat melakukan pemantauan arus mudik menuju jalur selatan. Menurutnya, Posko mudik yang melibatkan semua anggota RAPI tersebut mulai dibuka sejak Selasa (22/7) malam. Posko tersebut sengaja dibuka guna membantu para pemudik untuk untuk memberikan bantuan komunikasi (bankom) dan menyediakan tempat beristirahat, serta memberikan informasi tentang arus mudik, dengan melibatkan anggota sebanyak 30 personil. RAPI disiapsiagakan di posko mudik mulai H-7; hingga H+7 lebaran.
Para anggota RAPI dalam berkomunikasi menggunakan perangkat radio dengan anggota masyarakat lainnya seputar informasi mudik dan arus balik di frekuensi 14.220-14.357. "Hingga saat ini kita yakin RAPI merupakan jaringan komunikasi yang paling jelas untuk memberikan seputar informasi yang ada. Mudah-mudahan dengan adanya posko RAPI bisa membantu para pemudik," kata Yusuf yang saat ini menjabat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ciamis.
Keberadaan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) di Kabupaten Ciamis saat ini sudah hampir menginjak 109 tahun sejak terbentuk 7 Oktober 1905. Saat ini anggotanya tersebar di 2 kabupaten yaitu Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Pangandaran sebanyak 424 orang. Keberadaan RAPI di masyarakat sangat membantu dalam kegiatan-kegiatan sosial terutama yang berhubungan dengan komunikasi seperti dalam penanganan bencana-bencana alam, kejadian-kejadian kecelakaan lalu lintas serta dalam peringatan-peringatan hari besar nasional seperti hari raya idul fitri dimana anggota RAPI terlibat dalam memberikan informasi seputar arus mudik dan arus balik yang sangat dibutuhkan oleh masyakarat para pemudik.
Hal tersebut disampaikan Ketua RAPI Kabupaten Ciamis Drs. Yusuf SA, MM di posko mudik Gapura Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis beberapa waktu lalu saat melakukan pemantauan arus mudik menuju jalur selatan. Menurutnya, Posko mudik yang melibatkan semua anggota RAPI tersebut mulai dibuka sejak Selasa (22/7) malam. Posko tersebut sengaja dibuka guna membantu para pemudik untuk untuk memberikan bantuan komunikasi (bankom) dan menyediakan tempat beristirahat, serta memberikan informasi tentang arus mudik, dengan melibatkan anggota sebanyak 30 personil. RAPI disiapsiagakan di posko mudik mulai H-7; hingga H+7 lebaran.
Para anggota RAPI dalam berkomunikasi menggunakan perangkat radio dengan anggota masyarakat lainnya seputar informasi mudik dan arus balik di frekuensi 14.220-14.357. "Hingga saat ini kita yakin RAPI merupakan jaringan komunikasi yang paling jelas untuk memberikan seputar informasi yang ada. Mudah-mudahan dengan adanya posko RAPI bisa membantu para pemudik," kata Yusuf yang saat ini menjabat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ciamis.
Yusuf menyatakan saat ini anggota RAPI di Kabupaten Ciamis mencapai 424 orang. Organisasi RAPI kata dia, berjalan dengan kekuatan seadanya karena merupakan organisasi tanpa pamrih. Namun sampai sekarang banyak masyarakat yang tertarik untuk menjadi anggota RAPI. Hal tersebut kata dia, karena RAPI merupakan organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang komunikasi radio penduduk Indonesia dan siap untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam informasi bencana alam dan bencana sosial. “Secara organisasi sosial anggota RAPI merupakan masyarakat yang taat bayar pajak dimana keanggotaannya berlaku selama 5 tahun sekali,” tegas Yusuf.
Selain pengamanan arus mudik arus balik, kata Yusuf, para anggota RAPI terlibat dalam pengamanan di daerah wisata Pangandaran. “Sejauh ini keberadaan RAPI memberikan kontribusi yang positif terhadap pemerintah daerah dalam memberikan informasi tentang bencana yang terjadi di tiap daerah, informasi kepada aparat kepolisian tentang terjadinya sebuah kasus kecelakaan lalu lintas serta informasi kepada Dishubkominfo tentang keberadaan rambu-rambu penerangan jalan. Keberadaan RAPI sendiri selalu dimonitor keberadaannya oleh Dishubkominfo dan selalu bersinergitas dengan BPBD dan dinas sosial, saat ini keanggotaannya merambah sampai ke pelosok desa. (Mamay)
No comments:
Post a Comment