Ciamis (Lawunews.Com)
Faham ISIS (Islamic State Of Iraq and Syria atau Islamic State of Iraq and Sham) sudah menjadi momok yang menakutkan dikalangan masyarakat baik para pegawai,petani, nelayan dan kalangan pelajar. Aksi penolakan faham yang tengah bergolak di Timur Tengah tersebut dianggap mengancam ideologi Pancasila yang sedang dipupuk dengan sosialisasi empat pilar Kebangsaan akibat menurunnya rasa nasionalisme. Deklarasi penolakan paham ISIS tak hanya digelar ditingkat Kabupaten, namun sudah merambah hingga ke tingkat Kecamatan, seperti di Kecamatan Kawali, baru-baru ini pihak sekolah SMAN 1 Kawali mengundang Kepolisian Sektor Kawali dan Ketua MUI Kecamatan Kawali untuk memberikan pencerahan terhadap warga SMAN 1 Kawali tentang pemahaman ISIS. Setelah diberikan pencerahan seputar ISIS warga SMAN 1 Kawali dengan sepakat menolak dengan tegas keberadaan ISIS. Deklarasi penolakan paham ISIS yang dilaksanakan oleh pihak SMAN 1 Ciamis digelar di Aula Kampus SMAN 1 Kawali, beberapa waktu lalu.
Kepala SMAN 1 Kawali, H. Sudarman, SPd, MPd mengkhawatirkan paham ISIS menjadi trend dikalangan remaja yang kepribadiannya masih labil sehingga mereka tidak sadar telah terjurumus pada paham yang salah. “Orang tua harus lebih memperhatikan anak-anaknya, karena kalau hanya mengandalkan lembaga pendidikan waktunya terbatas. Penyebaran paham ISIS ini telah bertolak belakang dan bertentangan dengan Ideologi Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 serta mengancam keutuhan NKRI, maka dari itu kami sebagai pihaknya menolak keras atas paham ISIS yang akan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, “tegas H. Sudarman. ISIS kini tengah menjadi perbincangan dunia. Persoalannya, ISIS kian hari terus mengembangkan kekuasaannya hingga ke sejumlah wilayah di luar Iraq dan Suriah sehingga dianggap mengancam negara lainnya, bukan hanya mengancam negara-negara Islam tetapi juga mengancam negara barat secara ideologis. ISIS dideklarasikan kemerdekaannya pada 3 Januari 2014 dengan sistem kepemerintahan khalifah Islam yang dideklarasikan pada 29 Juni 2014, Ibukotanya Ar-Raqqah.
Idelogi mereka sangat anti Syiah, berjihad ala Salaf beraliran wahabi dan menganut sistem kekhalifahan yang mencakup seluruh dunia. Pemimpin atau khalifah mereka adalah Abu Bakar Al-Baghdadi dan komandan lapangan mereka Abu Umar Al-Shishani. Semula daerah operasi mereka adalah Iraq, Suriah dan Libanon. Pada mulanya mereka pengikut al-Qaeda di Irak dan mereka pengikut Jama’at al-Tahwid wa al-Jihad. Sejatinya warga ISIS sendiri berseberangan bahkan bermusuhan dengan angkatan bersenjata Iraq, angkatan bersenjata Suriah, pasukan oposisi Suriah, pasukan mujahidin dan masih banyak lagi yang lainnya. Pada awalnya, tujuan utama didirikannya ISIS itu untu menjamin tegaknya kekhalifahan mayoritas kaum suni di Iraq dan Suriah. Berkat kepiawayan Abu Bakar dan dukungan finansial serta politik yang kuat maka ISIS pun berkembang pesat diberbagai tempat di berbagai negara. Kabarnya, sudah sampai juga dibeberapa tempat di Indonesia sehubungan dengan itu kita seyogyanya mewaspadai penyebaran ISIS, kata H Sudarman.
Kapolsek Kawali, Napoleon mengatakan deklarasi penolakan paham ISIS, agar paham ISIS tidak terus menyebar ketingkat bawah. Salah satunya melalui kegiatan sosialisasi kepada seluruh tokoh masyarakat agar waspada dan bertindak cepat dengan melaporkan indikasi penyebaran ISIS ke aparat berwenang. “Umat islam yang ada di Kecamatan Kawali jangan sampai diadu domba oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Untuk itu masyarakat harus menolak bila ada upaya yang bersifat menghasut dan segera laporkan kepada pihak pemerintah setempat ketika ada pergerakan yang menyebarkan paham ISIS yang sudah jelas-jelas dilarang oleh pemerintah, “kata Napoleon. Deklarasi penolakan paham ISIS ini, kata Napoleon merupakan tindak lanjut serta perintah dari Kapolres Ciamis yang sebelumnya telah mendeklarasikan terlebih dahulu ditingkat Kabupaten. Penolakan paham ISIS ini sangat penting dilakukan diwilayah karena dengan deklarasi ini bisa mencegah warga untuk ikut-ikutan terpengaruh paham ISIS. Menurutnya, sosialisasi seperti ini jangan hanya dilakukan satu kali saja tetapi harus ditindak lanjuti melalui tokoh para agama serta pihak-pihak terkait melalui kesempatan yang lainnya atau dengan tulisan yang jelas di spanduk yang dipasang ditempat-tempat strategis. (Mamay)
No comments:
Post a Comment