Puspen TNI (Lawunews.Com)
Kepala
Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya TNI Ade Supandi, S.E. meminta kepada anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) untuk memperkokoh
jiwa korps atau “Esprit De Corps”. Hal ini disampaikan Kasum
TNI saat memberikan ceramah kepada anggota Korpri TNI
dalam rangka HUT ke-43 Korpri Tahun 2014 di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI,
Cilangkap, Jumat (21/11/2014).
Dalam kesempatan tersebut Kasum TNI mengatakan
bahwa memperkokoh jiwa korps, berkaitan erat dengan
perasaan dan sikap kesejawatan berupa “Esprit
De Corps” dalam organisasi Korpri. Sedangkan Budaya
organisasi merupakan pertimbangan
perlunya pengembangan SDM melalui visi pengembangan kualitas sumber daya manusia TNI dan
PNS TNI yang
memiliki makna berupa internalisasi komitmen untuk
meningkatkan profesionalisme prajurit dan PNS. Budaya organisasi hakikatnya adalah penjelmaan dari
visi organisasi, yang berfungsi sebagai pemersatu langkah prajurit/PNS TNI dalam mewujudkan
cita-cita dan tujuan organisasi. Budaya organisasi juga
merupakan nilai-nilai bersama dan kepribadian organisasi (Corporate Personality) yang harus senantiasa dipelihara agar
keseimbangan terjaga. Kepribadian ini tercermin dalam citra organisasi/bangsa (Corporate Image). Jika budaya organisasi terpelihara secara baik, maka citra organisasi
juga akan senantiasa terpelihara. Inilah yang menjadi sasaran perlunya memperkokoh
jiwa korps
menjadi satu nasib dan sepenanggungan dilandasi komitmen bersama untuk memajukan organisasi di
mana kita bekerja secara optimal.
Dalam HUT tahun ini, tema yang diusung adalah “Memperkokoh Jiwa Korps, Profesionalitas, dan Integritas Aparatur
Sipil Negara sebagai Anggota Korpri
Guna Mendukung Kepemimpinan
Nasional Menuju Bangsa Yang Maju, Sejahtera, dan Bermartabat”. Harapan Kasum TNI, tema ini menjadi momentum dan lembaran baru untuk introspeksi diri bagi
perjalanan panjang dalam tugas pengabdian Korpri TNI.
Profesionalitas, berarti hal yang terkait
dengan profesi dan memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Profesional memiliki tiga ciri pokok, yakni pertama
keahlian (Expertise) yang didasari pengetahuan dan keterampilan berupa pengetahuan
tentang bagaimana mengorganisasikan, merencanakan, dan mengarahkan organisasi, kedua tanggung jawab (Responsibility) yang berarti selain bermoral tinggi juga harus memiliki rasa
tanggung jawab terhadap kepentingan negara, bangsa, dan masyarakatnya, serta yang ketiga adalah
karakter korps/kebersamaan (Corporateness) yang melahirkan jiwa korsa kuat untuk membentuk personel tangguh. Sehingga profesionalitas menuntut untuk
berpikir, bersikap, dan bertindak
secara profesional dalam menjalankan semua tugas pokok yang sesuai dengan “Job Description” jabatan masing-masing.
Integritas. “Integritas Aparatur Sipil Negara sebagai anggota Korpri guna mendukung kepemimpinan nasional menuju
bangsa yang
maju, sejahtera, dan bermartabat” merupakan konsepsi
yang sangat tepat dan relevan ketika dihadapkan kepada tuntutan organisasi. Hal ini selaras dengan reformasi birokrasi
yaitu untuk menjawab tantangan
masa depan sesuai dengan UU Nomor 5 Tahun 2014 tanggal 15 Januari 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas,
profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek KKN, berkualitas dalam pelayanan publik dan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Pembekalan kepada 3.500 personel
Korpri dari Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI AU tersebut, Kasum TNI juga menekankan
pemahaman terhadap satu hal, bahwa dalam suatu organisasi, kedudukan sumber daya manusia bersifat
sentral dan strategis. Pencapaian tujuan organisasi secara optimal
antara lain ditempuh melalui manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Paradigma baru yang dikembangkan United
Nation Development Program (UNDP) dalam pembangunan adalah Paradigma
Pembangunan Manusia (PPM). Paradigma pembangunan manusia menekankan empat pilar
pokok, yaitu: produktivitas, pemerataan, kesinambungan dan pemberdayaan. Norma pengawakan organisasi TNI harus
diisi oleh manusia/personel secara proporsional. Dengan
demikian, SDM PNS TNI sebagai
komplemen organisasi TNI menduduki posisi dengan
urgensi yang proporsional dalam organisasi TNI.
Personel selain menjadi subyek sekaligus menduduki sebagai obyek dan sasaran
dalam organisasi TNI. Analisis terhadap kualitas SDM secara signifikan
berhubungan langsung dengan aspek daya dukung terhadap organisasi untuk
mewujudkan paradigma baru tersebut, khususnya yang berhubungan dengan pemberdayaan dan akan
berkaitan dengan ketiga pilar lainnya.
Selanjutnya diakhir ceramahnya Kasum TNI meminta
kepada segenap anggota Korpri untuk tetap konsisten
dalam meningkatkan jiwa korsa dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas
sebagai abdi negara dan aparatur pemerintah, khususnya dalam mendukung tugas
pokok TNI ke depan.
Hadir pada acara
tersebut adalah Koorsahli Panglima TNI Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, para
Asisten Panglima TNI, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya serta para Asisten
Personel (Aspers) Kepala Staf (Kas)
Angkatan.
Authentikasi : Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bernardus Robert
No comments:
Post a Comment