Puspen
TNI (Lawunews.Com)
Proses operasi pengangkatan ekor pesawat AirAsia QZ-8501 oleh tim
penyelam TNI menunjukkan hasil yang sangat membanggakan dan dipantau langsung
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko dari atas geladak KRI Banda Aceh
di perairan Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Sabtu (10/1/2015).
Keberhasilan
dalam pengangkatan ekor pesawat ini tidak terlepas dari profesionalisme
yang dimiliki para penyelam TNI yang ditunjukkan selama proses operasi
berlangsung. Selama empat hari mereka, tidak kenal lelah dan terus melakukan
strategi yang tepat dan aman selama proses pengangkatan berlangsung.
Proses
pengangkatan ekor pesawat dilaksanakan beberapa tahap antara lain: penyelaman
pertama dilakukan guna pengecekan hasil pemasangan Belt. Aksi
para penyelam TNI dimulai dengan turunnya dua penyelam ke permukaan di titik
pengangkatan ekor pesawat pada pukul 06.01 WITA, dilanjutkan dua penyelam lagi
pada pukul 06.02 WITA. Pada pukul 06.26 WITA para penyelam naik ke
permukaan, dan pukul 10.12 WITA para penyelaman mulai melakukan pengisian
udara sebanyak 6 tabung.
Tahap
selanjutnya, pada pukul 11.14 WITA, para penyelam mulai turun dan tiba di
permukaan pukul 11.31 WITA. Pada pukul 11.40 WITA penyelaman dilanjutkan
kembali dan pukul 11.48 WITA para penyelam tiba di permukaan. Pada pukul 11.50
WITA, lifting bag muncul ke permukaan dan ekor pesawat
terlihat terangkat ke permukaan, dengan dibantu penarikan menggunakan tali tros
kapal.
Panglima
TNI yang memantau dari atas KRI Banda Aceh itu mengatakan, ekor pesawat
perlahan mulai muncul ke permukaan laut. "Itu sudah mulai kelihatan, itu
kelihatan jelas tulisan AirAsia. Proses evakuasi ini dimulai sejak pukul
06.00 WITA", ujarnya.
Lebih
lanjut Panglima TNI mengatakan, proses pengangkatan ekor pesawat AirAsia
QZ-8501 dari dasar laut menggunakan alat lifting bag dan
proses penarikan dengan menggunakan Kapal Crest Onyx, setelah
berhasil di tarik ke permukaaan, ekor pesawat kemudian di angkat keatas kapal
yang selanjutnya akan di bawa ke Pelabuhan Teluk Kumai.
Jenderal
TNI Dr. Moeldoko mengapresiasi kepada seluruh tim yang telah berhasil
mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ-8501 walaupun terdapat beberapa
kendala yang menghambat dalam proses evakuasi ekor pesawat tersebut, salah
satunya kondisi cuaca dan arus di perairan tempat jatuhnya pesawat.
Hal
lain yang juga menjadi hambatan dan dihadapi Tim SAR di lapangan adalah sistem
pengangkatan ekor pesawat ke atas permukaan. Meski demikian Tim SAR telah
menyiapkan Subsurface Vehicle yang dilengkapi balon khusus
untuk mengambangkan pesawat dari bawah air. Operasi yang berlangsung mulai hari
kamis akhirnya membuahkan hasil dengan terangkatnya ekor pesawat AirAsia pada
siang hari ini.
Lokasi
penemuan ekor AirAsia QZ-8501 berada di titik koordinat 3 derajat 38' 39''
Lintang Selatan dan 109 derajat 43' 45'' Bujur Timur. Lokasinya berjarak
sekitar 127 kilometer dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, dan 188 kilometer
dari Pulau Belitung. Serpihan bagian ekor pesawat telah diverifikasi oleh dua
penyelam dari Tim Intai Amfibi TNI Angkatan Laut yang berada di kedalaman 34
meter. Saat ditemukan, obyek sudah terkoyak di beberapa sisi. Namun bentuk ekor
masih jelas terlihat karena menghujam ke dasar laut.
Authentikasi :
Kapuspen TNI, Mayjen
TNI M. Fuad Basya
No comments:
Post a Comment