Parepare Sulsel (LawuNews)
Program budaya baca telah menjamur di banyak sekolah, di antaranya di SDN 71 Parepare. “Buku merupakan gerbang ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, budaya baca menjadi hal yang mutlak ditanamkan semenjak dini. Untuk itulah kami dengan sungguh-sungguh mendorong anak-anak benar-benar senang membaca,” ujar Salman Syukur, Kepala Sekolah SDN 71 Parepare (20/2/2015).
Salah satu cara yang ditempuh agar anak-anak suka membaca adalah dengan membebaskan mereka memilih sendiri buku yang mereka sukai di toko, dan sekolah yang bertanggung jawab membelinya.
Tentu saja kebijakan ini tidak untuk semua siswa. Yang dipilih adalah sepuluh siswa yang rajin membaca di perpustakaan. Ke sepuluh siswa tersebut terpilih berdasarkan laporan petugas perpustakaan sekolah yang diambil dari cacatan kunjungan serta pengamatan langsung aktivitas membaca di perpustakaan. Pemilihan sepuluh siswa ini dilakukan setiap bulan. Diantar oleh petugas perpustakaan dan guru pendamping, siswa pergi ke toko buku dan masing-masing memilih 1 atau 2 buku yang mereka suka. Buku yang dipilih bisa buku cerita, pelajaran, ilmu pengetahuan umum atau yang lain yang disukainya.
Salah satu cara yang ditempuh agar anak-anak suka membaca adalah dengan membebaskan mereka memilih sendiri buku yang mereka sukai di toko, dan sekolah yang bertanggung jawab membelinya.
Tentu saja kebijakan ini tidak untuk semua siswa. Yang dipilih adalah sepuluh siswa yang rajin membaca di perpustakaan. Ke sepuluh siswa tersebut terpilih berdasarkan laporan petugas perpustakaan sekolah yang diambil dari cacatan kunjungan serta pengamatan langsung aktivitas membaca di perpustakaan. Pemilihan sepuluh siswa ini dilakukan setiap bulan. Diantar oleh petugas perpustakaan dan guru pendamping, siswa pergi ke toko buku dan masing-masing memilih 1 atau 2 buku yang mereka suka. Buku yang dipilih bisa buku cerita, pelajaran, ilmu pengetahuan umum atau yang lain yang disukainya.
Buku yang dipilih siswa akan dibeli oleh sekolah dengan memanfaatkan dana BOS. Untuk tahap awal, maksimal harga buku secara keseluruhan dibatasi Rp. 500.000 per kunjungan atau setiap bulan.
Buku yang telah dipilih, dipinjam oleh sepuluh siswa tadi selama 10 hari dan mereka dapat saling tukar-menukar. Setelah 10 hari tuntas “dilumat”, buku tersebut disimpan di perpustakaan untuk menjadi bahan bacaan teman-temannya yang lain.
Program pilih buku ini bertujuan agar siswa mempunyai bahan bacaan yang disukainya karena kurangnya buku buku di perpustakaan yang digemari siswa. Selain itu, program ini juga bertujuan memberikan apresiasi kepada siswa yang gemar berkunjung ke perpustakaan.
Selain program tersebut, masih banyak program lain dilakukan oleh sekolah ini untuk meningkatkan baca anak-anak, seperti 1) Pin Anak Cinta Membaca (Kaca), yaitu memberikan pin penghargaan bagi 3 anak yang paling banyak membaca selama satu minggu pada waktu upacara; 2) Teras Baca; yaitu pengadaan buku di setiap teras baca; 3) Jum’at membaca, yaitu semua warga sekolah membaca selama kurang lebih 10 menit. Mereka juga mengadakan peminjaman buku ke perpustakaan daerah dan berlangganan majalan-majalah menarik yang menarik bagi anak-anak seperti majalan bobo.
Para guru yang sudah disertifikasi pun sepakat menyisihkan sebagian gaji perbulannya untuk pembelian buku perpustakaan. (Red)
Buku yang telah dipilih, dipinjam oleh sepuluh siswa tadi selama 10 hari dan mereka dapat saling tukar-menukar. Setelah 10 hari tuntas “dilumat”, buku tersebut disimpan di perpustakaan untuk menjadi bahan bacaan teman-temannya yang lain.
Program pilih buku ini bertujuan agar siswa mempunyai bahan bacaan yang disukainya karena kurangnya buku buku di perpustakaan yang digemari siswa. Selain itu, program ini juga bertujuan memberikan apresiasi kepada siswa yang gemar berkunjung ke perpustakaan.
Selain program tersebut, masih banyak program lain dilakukan oleh sekolah ini untuk meningkatkan baca anak-anak, seperti 1) Pin Anak Cinta Membaca (Kaca), yaitu memberikan pin penghargaan bagi 3 anak yang paling banyak membaca selama satu minggu pada waktu upacara; 2) Teras Baca; yaitu pengadaan buku di setiap teras baca; 3) Jum’at membaca, yaitu semua warga sekolah membaca selama kurang lebih 10 menit. Mereka juga mengadakan peminjaman buku ke perpustakaan daerah dan berlangganan majalan-majalah menarik yang menarik bagi anak-anak seperti majalan bobo.
Para guru yang sudah disertifikasi pun sepakat menyisihkan sebagian gaji perbulannya untuk pembelian buku perpustakaan. (Red)
No comments:
Post a Comment