Thursday, March 26, 2015

TNI AL Perketat Perbatasan

Pangandaran (LawuNews) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pasir Putih di Pulau Nusakambangan Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah, tetap kondusif menjelang pelaksanaan eksekusi para terpidana mati. "Ya, tidak ada masalah, tetap kondusif, "kata Kepala Lapas Pasir Putih, Hendra Eka Putranto saat dihubungi dari Kabupaten Cilacap, Minggu (1/3) beberapa waktu lalu seperti dikutip Antara.

Akan tetapi, dia enggan memberikan komentar saat ditanya mengenai perkembangan kondisi terpidana mati asal Brasil Rodrigo Gularte yang dikabarkan mengalami gangguan jiwa. Dia mengaku tidak berwenang untuk memberikan informasi terkait perkembangan kondisi kejiwaan Rodrigo. "Saya tidak bisa komentar, takut salah nanti," katanya. Disinggung mengenai adanya kabar jika terpidana mati asal Prancis Serge Areski Atlaoui belum dikunjungi oleh keluarganya, dia mengatakan bahwa kabar itu tidak benar.

"Ada, keluarganya beberapa kali berkunjung," jelasnya. Rodrigo Gularte dan Serge Areski Atlaoui merupakan dua orang dari sejumlah terpidana mati kasus narkoba yang akan segera dieksekusi. Rodrigo Gularte terlibat kasus penyelundupan 19 kilogram kokain dalam papan selancarnya pada tahun 2004.

Sedangkan Serge Areski Atlaoui terlibat dalam operasi pabrik ekstasi dan sabu-sabu di Cikande, Tangerang, dengan barang bukti yang disita berupa 138,6 kg sabu-sabu, 290 kg Ketamine, dan 316 drum Prekusor pada tanggal 11 November 2005.

Berjaga-jaga
Menjelang pelaksanaan eksekusi terpidana mati kasus Bali Nine, TNI Angkatan Laut wilayah Kabupaten Pangandaran melaku­kan patroli di perbatasan perairan antara negara Indonesia dan Australia. Komandan Pos TNI AL Pelda Pelaut, Dayat Sudrajat, menuturkan penjagaan diperketat sejak Presiden RI memutuskan terpidana mati kasus “Bali Nine” akan dieksekusi di Pulau Nusakambangan Kabupaten Cilacap Provinsi Jawa Tengah.

“Demi menjaga kondusivitas kami meningkatkan penjagaan di perairan perba­tasan. Terutama di per­airan Manjingklak Kabupaten Pa­ngan­daran dan Nusakambangan Kabupaten Cilacap, ”katanya kepada Lawunews.com beberapa waktu lalu.  Saat ini, kata dia, jumlah anggota TNI AL yang ditugasi patroli ditingkatkan. “Biasanya tiap hari hanya dijaga oleh dua personil, kini kami menambah onggota untuk melakukan penjagaan di perbatasan, ”ujarnya.

Di tempat terpisah Kepala Satuan Pol Air Pangandaran, AKP Fir­man Alamsyah menyatakan pihaknya pun akan mengerahkan anggotanya un­tuk melakukan pemantauan dan penjagaan di perairan alur perbatasan laut Selatan, dari mulai wilayah perbatasan hingga pulau Nusakambangan. “Kami menggelar patroli untuk berjaga-jaga menjelang pelaksanaan eksekusi mati Bali Nine di pulau Nusakambangan. Patroli dilakukan dari mulai pukul 8.00 WIB hingga menjelang sore. Dari Pangandaran memang tidak terlalu jauh jaraknya dan hanya memakan waktu 1,5 jam lewat jalur laut. Dan kita terus waspada hingga proses eksekusi dilakukan, “tutur Firman.

Saat ini, lanjut Firman, pihaknya juga mengerahkan seluruh anggota Polair untuk melakukan patroli di perbatasan menjelang eksekusi untuk ditempatkan dibeberapa titik. “Patroli dilakukan sampai pelaksanaan eksekusi Bali Nine, dan saya berharap pelaksanaan eksekusi tersebut berjalan lancar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, “ungkap Firman. (mamay)

No comments:

Koprasi Warga Cimahi Mandiri Menggelar RAT Tepat Waktu

Cimahi (LawuPost)  Koperasi yang sehat dan baik adalah Koperasi yang mampu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu, dan Rap...