Parepare (LawuNews) Bagi lulusan pendidikan keguruan yang ingin menjadi pegawai negeri di lingkungan pemkab Parepare sebagai guru SMP musti banyak berpikir ulang. Berdasarkan data Dapodik yang diolah dengan Software Simdikdas USAID PRIORITAS, guru SMP PNS di Kota Parepare sudah terlalu banyak. Kelebihan guru ini hampir di semua mata pelajaran, kecuali guru Mapel Seni Budaya dan Mapel Keterampilan/TIK.
Misalnya untuk guru mata pelajaran bahasa Inggris, dari 39 orang yang dibutuhkan daerah tersebut, tersedia jumlahnya mencapai 49 orang. Dengan kata lain, Parepare kelebihan guru Bahasa Inggris sebanyak 10 orang. Demikian juga Matematika dan IPA yang ketersediaanya lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan daerah. Untuk Matematika yang dibutuhkan Cuma 39 orang, namun Parepare memiliki guru mata pelajaran jenis ini sebanyak 54 orang, sehingga kelebihan 15 orang. Lebih parah lagi guru IPA, dari kebutuhan cuma 39 orang yang sudah aktif mengajar jadi PNS adalah 57 orang sehingga kelebihan mencapai 18 orang. Demikian juga Mata Pelajaran lainnya.
Isu lain yang mencuat adalah ketidak merataan jam mengajar guru. Terdapat guru yang kelebihan jam mengajar sementara di lain pihak, terdapat juga guru yang kekurangan jam mengajar. Tercatat 88 orang Guru Mapel yang memiliki jumlah jam per minggu kurang dari 24 jam, tetapi di sisi lain terdapat pula 118 orang Guru Mapel yang memiliki jumlah jam per minggu lebih dari 24 jam. “Pemerataan dan penataan jam mengajar siswa menjadi poin penting yang juga harus diperhatikan pemda, agar peluang guru untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi juga merata,” ujar Ridwan M. Tikola, Governance and Management Specialist USAID PRIORITAS di sela sela konsultasi publik penataan dan pemerataan guru yang dilakukan hari ini (8 April 2015) di ruang data Kantor Walikota Parepare yang diselenggarakan oleh USAID PRIORITAS bekerjasama dengan pemerintah setempat.
“Untuk mengatasi kelebihan guru PNS pada jenjang SMP dan kekurang guru kelas pada jenjang SD, kami mengusulkan alih fungsi dari guru mapel ke guru kelas melalui resertifikasi,” ujar Ridwan lebih lanjut.
Kegiatan konsultasi publik penataan dan pemerataan guru ini terselenggara berkat kerjasama USAID PRIORITAS dengan Dinas Pendidikan kota Parepare, dihadiri oleh 30 aparat pemerintah dari Dinas Pendidikan, UPTD, Kemenag, BKD, Bappeda dan lain-lain.(red)
Misalnya untuk guru mata pelajaran bahasa Inggris, dari 39 orang yang dibutuhkan daerah tersebut, tersedia jumlahnya mencapai 49 orang. Dengan kata lain, Parepare kelebihan guru Bahasa Inggris sebanyak 10 orang. Demikian juga Matematika dan IPA yang ketersediaanya lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan daerah. Untuk Matematika yang dibutuhkan Cuma 39 orang, namun Parepare memiliki guru mata pelajaran jenis ini sebanyak 54 orang, sehingga kelebihan 15 orang. Lebih parah lagi guru IPA, dari kebutuhan cuma 39 orang yang sudah aktif mengajar jadi PNS adalah 57 orang sehingga kelebihan mencapai 18 orang. Demikian juga Mata Pelajaran lainnya.
Isu lain yang mencuat adalah ketidak merataan jam mengajar guru. Terdapat guru yang kelebihan jam mengajar sementara di lain pihak, terdapat juga guru yang kekurangan jam mengajar. Tercatat 88 orang Guru Mapel yang memiliki jumlah jam per minggu kurang dari 24 jam, tetapi di sisi lain terdapat pula 118 orang Guru Mapel yang memiliki jumlah jam per minggu lebih dari 24 jam. “Pemerataan dan penataan jam mengajar siswa menjadi poin penting yang juga harus diperhatikan pemda, agar peluang guru untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi juga merata,” ujar Ridwan M. Tikola, Governance and Management Specialist USAID PRIORITAS di sela sela konsultasi publik penataan dan pemerataan guru yang dilakukan hari ini (8 April 2015) di ruang data Kantor Walikota Parepare yang diselenggarakan oleh USAID PRIORITAS bekerjasama dengan pemerintah setempat.
“Untuk mengatasi kelebihan guru PNS pada jenjang SMP dan kekurang guru kelas pada jenjang SD, kami mengusulkan alih fungsi dari guru mapel ke guru kelas melalui resertifikasi,” ujar Ridwan lebih lanjut.
Kegiatan konsultasi publik penataan dan pemerataan guru ini terselenggara berkat kerjasama USAID PRIORITAS dengan Dinas Pendidikan kota Parepare, dihadiri oleh 30 aparat pemerintah dari Dinas Pendidikan, UPTD, Kemenag, BKD, Bappeda dan lain-lain.(red)
No comments:
Post a Comment