Puspen TNI (LawuNews) Setelah lima
hari melaksanakan
misi percepatan pemulangan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Yaman, Tim Tentara Nasional Indonesia (TNI)
yang berkekuatan 22 personel terus melakukan berbagai upaya untuk dapat
memasuki wilayah tersebut dengan menggunakan pesawat miliki TNI jenis Boeing 737-400 bermuatan 110 penumpang, Rabu (8/4/2015).
Tim satgas penyelamatan untuk pengangkutan
WNI yang berjumlah 22 personel, terdiri dari 12 orang Crew Pesawat, 4 orang
dari Satuan Bravo Paskhas, 2 orang Penerangan, 3 dari Kemenlu dan 1 Supervisi
dari Mabes TNI, dipimpin oleh Letkol Penerbang I.G. Putu Setia Dharma.
Salah satu upaya yang dilakukan
oleh Tim Percepatan Pemulangan WNI, antara lain melaksanakan pertemuan dengan
Duta Besar (Dubes) RI untuk Yaman Bapak Wajid Fauzi di Salalah, Oman. Dalam pertemuan tersebut, Dubes RI
menyampaikan tentang situasi dan kondisi yang terjadi di Yaman saat ini antara
lain: Pertama, di wilayah Tarim, terdapat kurang lebih 1.000
WNI dan saat ini terdapat 45 WNI sedang
melakukan perjalanan darat menuju ke
Salalah, Oman. Kedua, untuk wilayah
Aden, masih terjadi pertempuran darat dan terdapat sejumlah WNI belum dapat
melakukan perjalanan menuju Pelabuhan Aden. Kapal laut yang telah di charter pemerintah Indonesia masih
berlabuh di Jibouti. Sementara itu, Bandara Aden juga belum dapat digunakan
untuk pendaratan pesawat. Ketiga, di
lokasi Al Mukalla, saat ini 100 WNI dengan menggunakan kendaraan bus menuju
Salalah.
Prioritas evakuasi WNI di Yaman
saat ini adalah melalui jalur darat menuju Salalah untuk WNI yang berasal dari
Tarim dan Mukalla, sedangkan yang menuju Jizan untuk WNI yang berasal Hudaidah
dan Sana’a. Disamping itu, terdapat 47 WNI dari Tariim saat ini sudah memasuki
wilayah Oman dan siap diterbangkan menuju Indonesia.
Pesawat milik TNI hingga saat ini masih mengalami hambatan untuk melakukan
penerbangan di Yaman. Hal ini lebih disebabkan adanya kendala izin terbang saat hendak memasuki wilayah
udara Yaman, yang saat
ini sudah dikuasai oleh otoritas Arab Saudi. Selain izin clearance,
kendala lain adalah lokasi landasan terbang terpaksa dipindah akibat situasi
yang tidak kondusif. Alhasil, seluruh WNI yang akan dievakuasi terpaksa melalui
perjalanan darat sebelum diterbangkan ke lokasi aman.
Hingga saat ini, operasi
penerbangan untuk mengevakuasi WNI di Yaman melalui jalur udara telah
dilaksanakan sebanyak tiga kali dengan mengangkut 300 WNI. Setidaknya, terdapat 4.159 WNI di Yaman.
Mereka, antara lain, terdiri dari 2.626 mahasiswa dan pelajar serta 1.488
pekerja profesional bidang minyak dan gas bumi. Sisanya ialah diplomat serta
pegawai Kedutaan Besar RI dan keluarga.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa pada hari Minggu (5/4/2015),
Pesawat TNI AU Boeing 737-400 telah berhasil mengevakuasi 110 Warga Negara
Indonesia yang berada di Jizan, Arab Saudi menuju Muskat, Oman dengan selamat
walaupun harus terbang lebih lama 45 menit dari jadwal semula dikarenakan flight clearance dari otoritas Arab Saudi
yang mengharuskan merubah rute penerbangan.
Satu hari sebelumnya, pada hari Sabtu, 4 April 2015,
Pesawat TNI AU Boeing 737-400 juga telah berhasil mengevakuasi 110 Warga Negara
Indonesia, yang berada di Jizan, Arab Saudi untuk diterbangkan menuju Bandara
Muskat, Oman dan telah diterbangkan menuju daerah asal masing-masing di
Indonesia menggunakan pesawat komersial.
Sedangkan pada hari ini Senin (6/4/2015), Pesawat TNI AU Boeing 737-400
telah berhasil mengevakuasi 80 Warga Negara Indonesia yang berada di Jizan, Arab
Saudi menuju Salalah, Oman.
Authentikasi :
Kadispenum Puspen TNI, Kolonel
Inf Bernardus Robert
No comments:
Post a Comment