Sunday, July 21, 2013

Bulog Beri Sanksi Mitra Kerja Nakal

CIAMIS.LawuNews
   Warga miskin di Desa Pawindan Kecamatan/Kabupaten Ciamis kecewa, pasalnya beras raskin yang didistribusikan pada Jumat (28/6), tak layak dikonsumsi. Karena selain banyak pasir, bau dan kotor juga banyak kutu. Kejadian seperti ini bukan sekarang ini saja, namun sudah beberapa kali. Sebelumnya beras raskin yang dikirim ke Desa Pawindan khususnya Dusun Pasir Peuteuy, juga jelek. “Beras ini sangat susak sekali, kotor dan ada kutunya serta banyak gabahnya, kalau dilihat memang seperti beras yang layak dikonsumsi, memang dulu juga pernah ada yang bagus, tapi ko jadi jelek lagi berasnya," kata Titi wakil Ketua RT 03/1 Dusun Pasir Peuteuy Desa Pawindan, sekaligus pendistribusian beras dari desa ke masyarakat.
Tak hanya itu, bahwa jatah saat ini juga di kurangi, dulu untuk satu RT 11 karung dengan setiap karung 15 kg, namun saat ini hanya 9 karung. "Masyarakat miskin kan masih banyak, kenapa jatah raskin saat ini dikurangi tanpa ada alasan yang jelas," ungkap Titi. Selain itu, timbangan juga tidak pas 15 kg, tapi kurang beberapa ons. "Saya kecewa dengan kondisi ini, karena terus saja terulang," jelas Titi. Titi berharap, untuk ke depannya pihak Bulog bisa memberikan beras yang berkualitas untuk masyarakat, karena meskipun harga yang hanya Rp. 1.600 per kilo tetapi masyarakat ingin merasakan beras yang baik dan layak untuk dikonsumsi. "Dengan beras yang kondisinya seperti ini tidak tahu warga apakah akan beli atau tidak, namun karena warga disini dominan warga tidak mampu pasti akan dibeli, karena harga beras biasa mencapai Rp 8.500 perkilo," pungkasnya. 
   Sementara itu Kepala Desa Pawindan, T. Sutarman mengaku, dengan kondisi tersebut sangat menyayangkan sekali karena dengan beras yang berkutu, kotor dan bau kemudian banyak terdapat padi yang belum terkelupas, ditakutkan bisa menimbulkan penyakit bila dikonsumsi. "Yang saya khawatirkan adalah warga yang terserang penyakit akibat mengkonsumsi beras raskin tersebut, namun saya dari pihak desa akan melaporakan kejadian ini secepatnya," kata Sutarman. Kemudian terkait berkurangnya pasokan beras raskin ke Desa Pawindan, Sutarman mengaku tidak tahu namun data yang dikirimkan pihak ke Bulog sama dengan jumlah data yang diajukan tahun-tahun sebelumnya. "Jika soal jumlah, kami mengajukan sama dengan tahun sebelumnya, namun saat ini malah dikurangi dengan alasan perekonomian warga Pawin dan mulai meningkat," tandasnya. 
   Menanggapi kasus jeleknya kualitas raskin didisribusikan kepada rakyat miskin yang sampai saat ini masih sering ditemukan, untuk mengantisipasinya, Bulog meminta kepada perusahaan (CV) mitra kerja agar mensuplai beras yang memiliki kualitas baik dan memenuhi standar yang telah di tentukan. "Jika kami menemukan CV atau mitra kerja yang mengirim beras tidak baik, kami akan melakukan pemanggilan atau peringatan pada CV bersangkutan hingga pemberian sanksi. Sanksi yang diberikan bisa berupa Adendum hingga klaim," kata Kelapa Sub Divisi Regional Bulog Ciamis Didin Saefudin saat di temui di rungannya, Rabu (10/7). Selain itu, kata Didin pihaknya akan memeriksa beras yang akan didistribusikan. Jika ditemukan beras yang berkualitas jelek akan langsung menindak CV tersebut. "Itu kan sudah jelas, jadi tinggal langsung panggil saja CV, dan jika beras sudah ada di tangan desa atau masyarakat ada ketentuan untuk ditukar. 
   Caranya dari desa lapor ke kecamatan, baru kecamatan melapor kepada kami. Saat itu juga kami kan langsung menukar beras jelek tersebut," ujar Didin. Ada 48 mitra kerja atau CV yang masuk ke bulog Ciamis yang mencakup wilayah Priangan timur. Untuk rnencegah hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya masuknya beras yang tidak memenuhi SNI IV (Standar Nasional Indonesia), menurut Didin, pihaknya akan meminta pendistribusian sesuai kesanggupan CV itu sendiri. "Misalnya CV A, kontrak 100 ton dalam satu bulan, namun dalam bulan ini sanggup 75 ton, maka itu tidak akan ada sanksi, namun di bulan berikutnya kekurangan tersebut harus di penuhi, namun selama tahun 2013 baru ada dua CV yang kena sanksi, itu pun di Garut," ungkap Didin. 
   Didin menjelaskan, jika di Ciamis ini tidak akan ada beras lama yang menyebabkan beras menjadi jelek. Beras yang ada di gudang Bulog Ciamis, semua beras tahun 2013 karena di Ciamis saat ini masih dalam puncak musim panen. Ditambah lagi perputaran beras masuk dan keluar di gudang Bulog Ciamis seimbang dan tidak ada penumpukan stok beras di gudang, sehingga munculnya beras berkualitas jelek kemungkinannya kecil. "Saya berharap tidak ada mitra kerja yang masukan atau mendistribusikan beras berkualitas jelek ke gudang Bulog Ciamis, dengan begitu tidak akan merugikan masyarakat," jelas Didin. Adapun pun stok beras di gudang Bulog Ciamis saat ini sejumlah 67 ribu ton dari target bulan ini 70 ribu ton. Untuk tahun ini Bulog Ciamis menargetkan 97 ribu ton. Kini sudah terpenuhi 95 persen, jadi untuk lima bulan kedepan kebutuhan beras di Ciamis akan terpenuhi. (Mamay/Dian/Red).

No comments:

Koprasi Warga Cimahi Mandiri Menggelar RAT Tepat Waktu

Cimahi (LawuPost)  Koperasi yang sehat dan baik adalah Koperasi yang mampu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tepat waktu, dan Rap...