CIAMIS.LawuNews
Proses realisasi bantuan Program Percepatan dan Perluasan Infratuktur Sumber Daya Air Irigasi Kecil (P4-ISDAIK) yang merupakan program Konpensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS BBM), ternyata harus melalui proses yang cukup lama.
Kepala Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral, Deden Wahidin, melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA,) Dinas Bina Marga Kabupaten Ciamis Agus Komara kepada wartawan Kamis (17/7) mengungkap-kan pemerintah saat ini hanya sebatas mengajukan 65 P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) yang akan menerima bantuan P4-ISDAIK ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy.
"Saat ini kami hanya mengajukan ke BBWS, kita belum tahu kapan bantuan itu terealisasi," ujarnya. Dalam hal ini kata Agus, Dinas Bina Marga hanya sebatas mengajukan teknis dan semi teknis, semua kewenangan ada di BBWS Citanduy. "Program ini bentuknya padat karya, nantinya dikerjakan oleh masing-masing P3A," katanya. Dia berharap bantuan irigasi itu para petani tidak lagi kesulitan mendapatkan air. "Kita selalu mendukung program pemerintah agar mensejahterakan masyarakat," tandasnya.
Sebelumnya berdasarkan informasi dari Dinas Bina Marga Sumber Daya Air, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Ciamis, sebanyak 65 desa di Kabupaten Ciamis akan mendapatkan bantuan Program Konpensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKFS BBM), diantaranya Program Percepatan dan Perluasan Infrastruktur Sumber Daya Air Irigasi Kecil yang akan disalurkan di 26 kecamatan. Kasubid Fisik Bappeda Ciamis, H Tino Armiyanto ST M.Si membenarkan 65 desa yang sudah mengajukan perbaikan Irigasi sudah diusulkan ke Kementrian Pekerjaan Umum untuk melaksanakan P4-ISDAIK sesuai dengan hasil Musrenbang tahun 2012 lalu.
Total, bantuan mencapai Rp 8,1 miliar.
"65 desa yang sudah mengajukan permohonan saat Musrenbang akan mendapatkan bantuan senilai Rp. 125 juta untuk perluasan irigasi yang bersumber dari APBN. Program tersebut bagian dari PKPS BBM dalam upaya mengurangi beban masyarakat miskin akibat pengurangan subsidi BBM," ujar Tino.
Dengan membangun irigasi di perdesaan kata Tino, diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat karena sarana irigasi sangat penting untuk pengairan lahan pertanian. Penerima bantuan juga, kata Tino, masyarakat yang menjadi anggota Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) atau Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A). Sehingga program tersebut juga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur desa. (Mamay/Dian/Red)
No comments:
Post a Comment